.

Senin, 26 September 2011

Tipe Kepridabian Turut Tentukan Sukses Berkomunikasi

Jumat, 16 September 2011 09:46 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Bagi seorang presenter Erwin Parengkuan, sukses dalam berkomunikasi itu tidak sekadar ditentukan oleh caranya, namun justru sangat ditentukan tipe kepribadian seseorang.

"Ada empat tipe kepribadian, yakni Si Gesit, Si Rinci, Si Kuat, dan Si Damai," ucap penulis buku 'Click! (Strategi Taktis Berkomunikasi dengan Berbagai Kepribadian)' itu.

Di hadapan sejumlah mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) dalam "Cosmopolitan Campus to Campus" di kampus itu, Kamis (15/9), pemain film "Berbagi Suami" (2006) itu menyebut salah satu dari keempat tipe kepribadian itu ada pada diri setiap orang.

"Karena itu, adalah penting kita mengenal diri kita sendiri, apakah kita masuk tipe kepribadian Si Gesit, Si Rinci, Si Kuat, atau Si Damai, lalu kita baru menentukan cara berkomunikasi yang pas agar sukses," kilahnya.

Pertama, Si Gesit adalah tipe kepribadian yang ceplas-ceplos, serba terburu-buru, ngomong dulu dan mikir belakangan, suka tren terbaru tanpa mikir cocok atau tidak, polos, tidak sabar, dan demonstratif. "Tapi, Si Gesit itu menyenangkan dan awet muda. Dia bisa awet muda, karena dia pemaaf. Dia pemaaf karena dia cepat lupa. Dia termasuk tipe ekstrovet dan cocok dengan pekerjaan sebagai PR (public relation)," katanya.

Kedua, Si Rinci adalah tipe kepribadian yang sangat rapi, necis dalam berpakaian, cara ngomong teratur, santun, tidak asal ngomong tapi berpikir dulu, suka detail, semua hal dihitung, serius, dan ingin selalu sempurna.
"Tapi, Si Rinci itu cenderung menahan diri, artistik, dan bisa frustasi karena terlalu perhitungan, bahkan kalau berteman juga pilih-pilih. Dia termasuk tipe introvet dan cocok dengan pekerjaan seni," paparnya.

Ketiga, Si Kuat adalah tipe kepribadian yang tegas dalam berbicara, cenderung ingin menguasai, tidak suka mengumbar kata-kata, berani tampil, kemauan kuat, "mandiri banget" karena cenderung tidak membutuhkan orang lain, suka perubahan, pikirannya jauh ke depan, tidak mau "ribet" atau repot (praktis), dan tidak mudah akrab karena bergantung kebutuhan.

"Tapi, Si Kuat cenderung otoriter, self center, kayak robot, tidak suka basa-basi, dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan atau keperluannya. Kalau butuh ya cocok, tapi kalau tidak butuh ya diabaikan. Dia termasuk tipe ekstrovet dan cocok atau berbakat menjadi pemimpin," tuturnya.

Keempat, Si Damai adalah tipe kepribadian yang tidak suka ribut (damai), tidak konfrontatif, tidak suka marah, semua orang dijadikan sahabat untuk semua tipe (si gesit, si rinci, dan si kuat), mudah patuh (mengikuti situasi), mau berkorban untuk teman, mementingkan orang lain, pendengar yang baik, dan suka mengamati orang.
"Tapi, Si Damai cenderung menyembunyikan emosi, suka di belakang layar, dan tidak suka action karena takut menyinggung teman. Dia termasuk tipe introvet dan cocok menjadi 'orang kedua' seperti sekretaris atau karyawan," tambahnya.

Nah, kata praktisi komunikasi kelahiran Manado pada 4 Februari 1970 itu, pengenalan terhadap tipe kepribadian itulah yang akan menentukan cara berkomunikasi yang cocok dan akhirnya membuat seseorang bisa sukses dalam berkomunikasi dengan orang lain. "Dalam berkomunikasi, Si Kuat harus menahan diri dan fleksibel. Jangan serba pokoknya atau harus begini-negitu. Jangan terlalu dominan supaya orang lain tertarik," tegasnya.

Untuk Si Rinci, cara berkomunikasinya jangan terlalu banyak perhitungan atau berhati-hati, jangan mudah sensitif, rileks dalam mengatur rencana, dan jangan ragu dengan kemampuan supaya teman tidak menjauh.

"Lain lagi dengan Si Gesit, dalam berkomunikasi jangan terlalu mau serba cepat karena tidak semua orang itu secepat kita, cobalah berbuat dengan planning (perencanaan) dan jangan tergantung kepada situasi. Hati-hati dalam berkomentar dan jangan ikuti perasaan, tapi pikirkan perasaan orang lain. Realistislah dan jangan banyak keinginan," tandasnya.

Untuk Si Damai, cara berkomunikasi yang baik adalah jangan banyak bertanya, karena akan sulit mengambil keputusan, tapi ikuti apa kata hati. "Si Damai jangan nrimo (serba menerima) dan majulah kalau ada kesempatan agar bisa berkembang, maksimalkan potensi," pungkasnya.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Antara
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/11/09/16/lrlh0r-tipe-kepridabian-turut-tentukan-sukses-berkomunikasi

Sabtu, 17 September 2011

RENUNGAN DI TENGAH MALAM

Sejenak, sesaat sebelum kita hanyut ke pulau kapuk menjemput mimpi. Di keheningan malam, melepaskan pikiran dari hiruk pikuk hidup yang tampak memberatkan pundak dengan melakukan perenungan-perenungan. Mudahan dengan perenungan itu akan memberikan pencerahan mental dan spiritual dan menjadikan hidup kita menjadi lebih baik lagi.

Untuk kali ini, berikut beberapa renungan yang disarikan dari majalah tarbawi edisi 123 th. 7 dzulhijah 1426 h / 5 januari 2006 :


>>>
Jika kamu melihat seseorang senang melakukan yang ringan-ringan, ketahuilah bahwa hidupnya tidak memberi manfaat apapun (Yusuf bin Husain Ar Razi)

>>>
Di usia kita yang entah berapa, kita mesti bertanya. Sejauh mana kita telah menempuh jalan dan seberapa banyak kita telah menabung bekal.

>>>
Berlomba mutu dan beradu cepat adalah keniscayaan hidup orang beriman.

>>>
Sepotong hidup hanya sekali datang, sesudah itu secepatnya pergi. Bahkan alangkah cepatnya menghilang. Pagi datang dan segera saja disapu siang. Sore memburu memburu dan tiba-tiba malam. Dalam deru hidup seperti ini, kemana kita menatap ? kemana kita membawa ?

>>>
Gerak dan pilihan untuk terus maju adalah prinsip besar yang harus kita pilih. Hidup ini selalu diambang dua tuntutan. Pertama, tuntutan untuk berkompetisi secara waktu. Yang kedua adalah soal dimensi kualitas, mutu, bobot, dan apa yang harus kita lakukan dengan sebaik mungkin.

>>>
Perlombaan selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Karenanya, dimensi mutu, memberi penegasan bahwa menjadi cepat saja tidak cukup. Tapi bagaimana kita bisa menjalani hidup sebagai orang yang punya mutu, punya prestasi, karya, dedikasi dan kualitas pribadi dalam beragam pilihan yang kita tekuni.

>>>
Hidup benar-benar pertarungan semangat untuk bergegas dan berkehedak untuk bersegera.

>>>
Sudah seberapa maksimal kita mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kita.

>>>
Dalam kapasitas apapun, selalu ada jalan untuk menjadi berarti.

>>>
Karena itu, kita harus melakukan maksimalisasi dan akselarasi pada semua hal dalam hidup kita, agar terus berjalan, berfungsi dan bermanfaat.

>>>
Hidup ini hanya sekali saja. Jangan kita jadikan ia sia-sia. Teruslah melakukan perbaikan, mulai hari ini. Karena setelah hari ini, yang ada hanyalah pertanggung jawaban.

Be Your Self

Kenapa kita harus menjadi diri sendiri ? tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul dipikiran ketika membaca kembali sebuah majalah lawas : Percikan Iman, edisi no. 05 thn. V mei 2004.

Jawabannya, yang saya dapatkan di majalah tersebut adalah : dengan menjadi diri sendiri berarti meminimalkan ketergantungan kepada orang lain dan memunculkan potensi diri untuk bisa menjalani hidup, berbuat dan berkarya. Atau seperti wejangan pepatah arab berikut :
”pemuda sejati bukanlah yang membanggakan ayahnya atau nenek moyangnya. Pemuda sejati adalah yang mampu menyatakan : it’s me...inilah aku”

Be your self atau jadilah diri sendiri itu mudah ditulis dan nyaman untuk di ucapkan, namun seringkali sulit untuk diterapkan. Kita hidup tidak sendiri, ada orang tua, saudara, tetangga dan kawan. Mereka semua tentu sangat mempengaruhi kehidupan kita. Menjadi diri sendiri bukan berarti menghilangkan segala pengaruh luar tetapi menjadi seorang yang punya pendirian.

Ada dua kiat, untuk bisa menjadi diri sendiri, yaitu :
Pertama, melihat diri sendiri dengan jujur, menerima segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Lalu, renungkan arah, tujuan dan cita-cita yang hendak di capai.
Kedua, pandang diri sendiri dengan pandangan yang positip dan optimis. Hilangkan rasa minder dalam pikiran dengan menanamkan dalam-dalam kepercayaan diri.

Untuk menjadi diri sendiri tentu akan mendapatkan halangan atau rintangan. Untuk mengatasi halangan atau rintangan itu, berikut beberapa prinsip yang harus dipedomani :

#1 : jujur. kejujuran merupakan modal pokok untuk menjadi diri sendiri.

#2 : berani. apabila rasa takut mendominasi, akan sulit bagi kita untuk bergerak menjadi diri sendiri.

#3 : tahan uji. masalah dalam hidup selalu datang dan pergi. sikap tahan uji akan menempa mental kita, sedikit demi sedikit meningkatkan kadar kualitas diri kita yang sebenarnya.

#4 : kerja keras. tanpa ada kerja keras, cita-cita untuk menjadi diri sendiri hanya akan mengendap di angan-angan dan hidup sukses tanpa ada kerja keras hanyalah sebatas mimpi saat tidur di siang bolong.

#5 : kerja bareng. menjadi diri sendiri bukan berarti bersikap egois tanpa melihat kiri dan kanan. menjadi diri sendiri harus dipahami sebagai suatu sikap yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

#6 : ikhlas. dalam membangun mental menjadi diri sendiri, sifat ikhlas sangatlah penting. karena tidak semua yang kita lakukan untuk menjadi diri sendiri harus dikalkulasi dengan materi maupun uang.

#7 : penuh optimisme. untuk berbuat dan berkarya kita perlu energi yang bernama optimisme. ketiadaan optimisme bukan hanya membuat kita gagal untuk menjadi diri sendiri, tapi juga gagal menjalani tanggung jawab sebagai manusia.

#8 : kreatif dan inovatif. tanpa bermodalkan sikap kreatif dan inovatif, kita hanya akan menjadi bayang-bayang orang lain dan sulit untuk menjadi diri sendiri.

#9 : berjiwa sosial. keberadaan diri kita tidak akan berarti apa-apa bila tidak memberikan manfaat bagi orang lain.

#10 : memiliki keyakinan yang tinggi. sebesar apapun semangat kita, sekuat apapun tekad kita, dan sekeras apapun kemauan dan upaya yang kita lakukan untuk menjadi diri sendiri tanpa adanya keyakinan yang tinggi hanya akan membuahkan kesia-sian.

#11 : hanya bersandar kepada Allah SWT. dalam hidup ini, kadang kita dapat berdiri tegak, namun tak jarang badai menerpa begitu kencang, hingga kita pun oleng dibuatnya. kala itu tidak ada tempat meminta pertolongan, tidak ada tempat yang menjadi sandaran, kecuali hanya kepafa Allah SWT semata.

http://syamsuri12.blogspot.com/2011_01_01_archive.html

MENGATASI BERBAGAI KELUHAN NYERI

Anda memiliki keluhan nyeri punggung? Nyeri lutut? Atau nyeri pada tumit? Cobalah tips di bawah ini dan jika anda melakukan juga program latihan yang dianjurkan dengan teratur, anda akan mendapatkan bonus berupa penurunan berat badan.
Tips untuk penderita nyeri punggung :
  1. Hindari membungkuk dengan tujuan apapun.
  2. Hindari berdiri lama dengan kedua kaki lurus. Bila perlu berdiri agak lama, usahakan salah satu kaki lebih tinggi dari kaki lainnya, secara bergantian.
  3. Hindari duduk lama. Bila perlu duduk agak lama, usahakan salah satu kaki lebih tinggi dari kaki lainnya, secara bergantian dengan cara meletakkan salah satu kaki di atas sandaran kaki atau menumpangkan salah satu kaki di atas yang lain.
  4. Posisi saat bangun dari tempat tidur : miringkan badan terlebih dahulu dan bangunlah dengan posisi badan miring ke satu sisi.
  5. Bila nyeri punggung sedang timbul, beristirahatlah. Bila terpaksa harus bangun atau berjalan, pergunakan korset. Namun pemakaian korset jangka panjang harus diimbangi dengan latihan penguatan otot perut.
  6. Latihan penguatan otot perut : lakukan sit up (curl up). Jika sit up sulit untuk anda, lakukan reverse curl up. Posisi awal reverse curl up adalah posisi duduk di lantai ( dialasi matras ) dengan lutut ditekuk, kemudian perlahan – lahan tubuh direbahkan ke belakang ( tidak sampai berbaring sepenuhnya di lantai ), tahan beberapa detik, dan kembali lagi ke posisi duduk.
Tips untuk penderita nyeri lutut :
  1. Hindari menekuk lutut lebih dari 90 derajat. Duduklah di kursi yang tingginya cukup membuat posisi lutut menekuk tidak lebih dari 90 derajat. Jangan duduk di kursi yang terlalu rendah atau
  2. Hindari naik tangga. Jika terpaksa naik tangga, gunakan kaki yang sehat untuk naik terlebih dahulu. Sebaliknya saat turun pergunakan kaki yang sakit terlebih dahulu.
  3. Bila perlu pakailah tongkat atau alat bantu jalan yang lain untuk mengurangi beban langsung pada lutut. Pergunakan tongkat pada sisi kaki yang sehat.
  4. Latihan penguatan otot sekitar lutut : bersepeda adalah latihan terbaik untuk otot lutut. Mulailah dengan 10 menit sehari sampai anda mencapai 30 menit sehari. Lakukan tanpa beban tambahan terlebih dahulu kemudian perlahan tambahkan beban. Lakukan hal ini saat lutut sedang tidak nyeri.