.

Selasa, 31 Juli 2012

do'a





DO'A BANGUN TIDUR 



"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya kami akan dikumpulkan".



DO'A KEBAHAGIAN DUNIA & AKHIRAT



"Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".



DO'A KESELAMATAN DUNIA & AKHIRAT



"Ya Allah, kami memohon keselamatan agama, dan kesejahteraan badan, penambahan ilmu, berkah rizki serta taubat sebelum mati, dan rahmat di waktu mati, dan ampunan setelah mati".



DO'A MAU TIDUR



"Dengan menyebut nama-Mu, wahai Allah aku hidup dan mati".

Senin, 30 Juli 2012

Menjadi karyawan bernilai tambah








Hi Mas Okta,

Bersama Tung Desem Waringin disini.

Menjadi karyawan atau pengusaha, selama Anda memberikan nilai tambah maka tentunya pendapatan akan terus mengejar kemanapun Anda berada.

Saya secara pribadi pernah bekerja delapan tahun di sebuah Bank Swasta Terbesar di Indonesia, dari tahun 1992-2000. Mulai masuk bekerja sebagai Kader Pemimpin. Belajar terlebih dahulu selama 15 bulan. Setiap minggu ulangan, setiap 3 bulan ujian seperti ujian skripsi. Tidak lulus boleh mengulang sekali. kalau masih belum berhasil, akan dikeluarkan dari kader kepemimpinan.

Ternyata setelah lulus kader kepemimpinan, karir saya termasuk sangat cepat. Hanya dalam waktu 21 bulan setelah lulus DP, saya diangkat menjadi Wakil Pemimpin Kantor Cabang Utama di Cabang kelas Wilayah (Cabang Besar). Sukses dua tahun sebagai Wakil, kemudian dipromosi menjadi Kepala Cabang Utama. Gaji juga mengalami lonjakan sangat besar, sekitar 1200 persen atau duabelas kali lipat dalam waktu 6,5 tahun berkarir. Dan pindah ke perusahaan baru dengan posisi wakil direktur, dengan gaji 3 kali lipat dari yang sudah naik duabelas kali.


Ini rahasia-nya: 
Bisa dipercaya. 
Punya nilai tambah. 
Berperilaku menyenangkan. 
Dikenal orang yang tepat dalam jumlah yang banyak. 


Mari kita bahas satu persatu Rahasia di atas.


1. Bisa Dipercaya.

Tidak bisa dipercaya tidak ada karir! Selesai. Titik. Hal ini adalah syarat mutlak dalam berkarir. Kadang ujian bisa dipercaya atau tidak sangat tipis. Misal waktu saya menjadi wakil pemimpin, saya tidak tahu bahwa penggunaan telpon pribadi dimonitor oleh atasan saya. Untung saat itu setiap bulan saya minta print penggunaan telpon dengan kode password saya dan penggunaan interlokal pribadi saya keluarkan dan saya bayar pribadi. Saya baru tahu ketika wakil pemimpin yang lain marah-marah karena diminta membayar penggunaan telpon pribadi.

Juga anda tidak pernah tahu anda sedang di tes atau tidak oleh atasan anda. Contoh satu hari saya diminta oleh Wakil Presiden Direktur untuk mendatangi sebuah perusahaan, dan oleh pemilik perusahaan tersebut saya diberi amplop ucapan terima kasih dan tentu saja ini adalah hal terlarang di perusahaan saya, maka saya tolak. Eh sore harinya saya di telpon oleh Wapresdir yang merangkap Kepala Divisi HRD (sekaligus anak pemilik perusahaan!), diberi ucapan selamat bahwa saya lolos tes, dan siap untuk dipromosi jadi pemimpin cabang! Bisa terbayang bila saat itu saya tidak lolos tes. Tidak ada promosi. Tidak ada karir lagi. Masuk daftar black list. Tunjukkan anda bisa dipercaya dalam hal besar maupun hal kecil.


2. Punya Nilai Tambah.

Diakui atau tidak, sadar atau tidak, ketika kita berkarir, kita akan dibandingkan dengan rekan kita. Usahakan kita punya nilai tambah lebih dari orang lain. Caranya: Ambil tanggung jawab lebih, kerja ekstra. Dan yang terbaik adalah jadi yang Terbaik di Bidang yang sedang dimonitor, atau kita buat atasan mengetahui bidang yang kita terbaik.

Cara jadi yang terbaik; 
Secara sadar kita menentukan bahwa kita mau jadi yang terbaik. 
Alasan sangat kuat untuk menjadi yang terbaik, demi orang-orang yang kita cintai. 
Belajar dari yang Terbaik. 

Ketika berkarir saya mendapatkan prestasi Hasil Audit Terbaik di Indonesia, Pertumbuhan Pemegang Kartu ATM Terbesar, Pertumbuhan Kartu Kredit Terbesar, Tingkat Mati Mesin ATM Terendah Seluruh Indonesia dll. Semua tercapai karena melakukan tiga hal di atas.


3. Berperilaku Menyenangkan.

Berarti kita sopan santun sesuai dengan budaya perusahaan, inisiatif menyelesaikan masalah tanpa disuruh, semangat, antusias, positif dan sadar 3 T dalam berbicara (Timing, Teknik, dan Tempatnya).


4. Dikenal Orang yang Tepat dalam Jumlah yang Banyak.

Percuma kalau kita hebat hanya dikenal oleh office boy. Pastikan atasan yang kompeten menaikan gaji, serta mempromosikan kita tahu kelebihan Anda. Satu hal lagi, pastikan yang tahu bukan hanya atasan kita langsung, juga atasan kita yang lain, bahkan atasan atau pemilik perusahaan lain.


Ikut organisasi, perkumpulan, asosiasi. Berani tampil, jadi pengurus, jadi ketua. Dulu saya aktif di Asosiasi Management Indonesia, bahkan sempat menjadi Ketua Umum hampir satu periode di kota Malang dan satu periode di kota Jakarta. Dengan kita dikenal banyak orang maka selain kita lebih dihargai di dalam perusahaan, kita juga dihargai di luar perusahaan.

Akhir kata, semoga artikel ini memberi strategi serta motivasi sehingga karir anda terjadi revolusi, naik pangkat dan naik gaji dengan cepat!

Salam Dahsyat Selalu!
Tung Desem Waringin

AYAH, KATAKAN AKU CANTIK DAN KAU MENCINTAIKU



Ayah katakan aku cantik dan kau mencintaiku..

// Didedikasikan untuk para ayah agar lebih memperhatikan putri-putrinya,


// juga bagi para calon ayah yang harus banyak belajar pemahaman ini,


// termasuk para wanita yang pernah menjadi putri kecil dari seorang ayah


// agar bersyukur dengan apapun keadaan yang ada,


// mari bergerak memperbaiki generasi mendatang,


// lebih baik lagi, lagi, lagi dan lagi!

Tidak banyak ayah yang menyadari bahwa kedudukan mereka sebagai pria pertama dalam kehidupan seorang anak perempuan menentukan apakah sang putri akan tumbuh menjadi perempuan yang bercitra diri positif, atau justru lemah dan merendahkan diri menggapai perhatian dan cinta lawan jenisnya.

Di Amerika serikat pada tahun 1999 didirikan organisasi bernama DADs (Dad with Dauhgters, Ayah dan Anak Perempuan) yang bertujuan meningkatkan kesadaran kaum bapak bahwa sikap dan perbuatan serta kata-kata mereka menentukan apakah anakperempuan mereka akan tumbuh sehat jasmani dan rohani serta penuh percaya diri.

Organisasi ini didirikan oleh seoran ayah, Michael Kieschnick, yang merasakan perlunya dukungan dalam bentuk informasi bagi para ayah yang ingin melindungi pula anak-anak perempuan mereka dari bahaya berbagai pesan media terhadap kepercayaan diri anak. Misalnya saja, apakah yang harus dikatakan seorang ayah kalau putrinya bertanya,”Papa, aku gendut ya? Aku jelek ya?”

Mengapa hubungan yang hangat antara ayah dengan anak perempuan dianggap penting?

Karena ayah adalah laki-laki pertama dalam hidup seorang perempuan. Ayah yang sabar dan lembut serta menghargai pandangan dan perasaan sang putri akan mempesarkan seorang perempuan yang bukan saja percaya diri tapi juga menghargai dirinya.

Sikap merendahkan dari seorang ayah akan membuat anak merasa haus kasih sayang dan perhatian, lalu mencari pemuasan kebutuhan batinnya kepada laki-laki di luar rumah.

Seorang ayah yang dengan nada mencela mengatakan “Wah, itu tangan atau paha?” akan melontarkan si putri ke jurang rasa rendah diri. Ayah yang mengabaikan pendapat dan perasaan anaknya dengan kata-kata seperti "Sudah diam, tahu apa kamu?" akan menghasilkan anak yang takut berinisiatif dan merasa tidak mampu melakukan apapun untuk dirinya sendiri.

Bila seorang ayah mendiskriminasi anak perempuannya dan menunjukkan kelebih sukaannya kepada anak laki-laki, maka si putri akan tumbuh menjadi perempuan yang, tak punya rasa percaya diri.

Seorang ayah yang dengaan sabar mendengarkan pertanyaan dan cerita anak perempuannya, lain menjawab dengan lembut, “Alhanidulillah, Allah menciptakan kamu sernpurna. Termasuk hidungmu yang menurutmu pesek, itu adalah bukti kesempurnaan ciptaan Allah,” akan melihat si gadis tumbuh penuh percaya diri karena memperoleh perhatian dan penghargaan secukupnya dari laki-laki pertama dan terpenting dalarn hidupnya.

Katakanlah, “Di mata Papa, kamu cantik Sekali dan Papa cinta sekali padamu!” maka sang putri tidak akan perlu merasa cepat-cepat lari keluar rumah mencari pernyataan cinta dan penghargaan dari pemuda pertama yang ditemuinya di jalan.


Ada sebuah kuis yang menarik di situs DADS, yang digunakan untuk menilai apakah seorang ayah cukup menaruh perhatian kepada perkembangan anak putrinya. Seorang ayah bisa memilih jawaban “Sering,” “Kadang-kadang,” atau “Hampir Tidak pernah,”untuk setiap pertanyaan berikut. Tidak perlu repot menghitung hasil kuis, yang penting Anda mendapatkan gambaran bagaimana seharusnya seorang ayah melibatkan diri dalam kehidupan dan perkembangan lahir batin seorang anak perempuannya.

1. Saya kenal setidaknya 3 orang teman putri saya.


2. Saya tahu cita-citanya.


3. Saya mengomentari berat badan istri saya.


4. Saya mengajak putri saya dalam kegiatan fisik seperti bola basket atau jogging.


5. Saya ikut bertanggung jawab urusan makanan anak-anak.


6. Saya mengajak putri saya diskusi soal uang dan soal penting lainnya


7. Saya ajak putri saya dalam kegiatan tertentu hanya berdua saja


8. Saya berdiskusi dengan kawan-kaan saya soal pendidikan anak


9. Saya berdiskusi dengan kawan-kaan saya soal pendidikan anak perempuan.


10. Saya membatasi kegiatannya hingga lebih sedikit dari kegiatan anak laki-laki.


11. Saya bicara dengan putri saya tentang bahaya iklan.


12. Saya mengomentari berat badannya.


13. Saya tahu tugas-tugas sekolah yang sedang dikerjakannya.


14. Saya menunjukkan kepada putri saya tentang iklan-iklan media masa dan iklan yang membahayakan dirinya.


15. Saya nonton film porno.


16. Saya membentak istri saya.


17. Saya menyuruh putri saya berdiet atau mengurangi berat badan.


18. Saya mencegah kalau ada orang lain menyuruh anak saya berdiet.


19. Saya senang mengobrol dengan putri saya dan membiarkannya bicara bebas.


20. Saya tahu apa yang menjadi pikirannya hari ini.


21. Saya bersikap hormat kepada istri saya.


22. Saya ikut dalam kegiatan sekolah putri saya.­


23. Saya membawanya ke tempat kerja.


24. Saya mengantarnya sekolah..

Sumber Alia

Ketika Nilai Akademis Menjadi "Raja"






Bulan lalu, pada hari Senin malam, saya mendapat sms dari salah seorang teman yg putranya sekelas dengan Ifan di sekolah. Ternyata ada seorang anak yang sering melakukan bullying. Tingkah anak tersebut sudah membuat suasana tidak nyaman bagi seluruh siswa di kelasnya. Dan... Ternyata korban yang bisa dikatakan paling sering di-bullying adalah Ifan!

Memang sejak tahun 2006 merasa kehilangan adik perempuannya karena meninggal dunia akibat ensefalitis, Ifan berubah menjadi anak yang sensitif dan halus perasaannya (dan akibatnya mudah menangis). Jangankan pukulan, kata-kata mengandung ejekan atau bernada keras kemarahan saja bisa membuatnya menangis terisak-isak. Apalagi karena di rumah kami tidak terbiasa saling mengejek atau berkata kasar.

Saya menyadari sejak awal, Ifan akan sering mendapat gangguan akibat mudah meneteskan air mata. Predikat "anak cengeng" hampir pasti akan disandangnya. Saya membiarkan Ifan menghadapi ejekan selama masih cukup wajar dan tidak berlebihan, sesekali mengajarinya bagaimana merespon sebuah ejekan, tapi saya hampir tidak pernah "terjun langsung" untuk membelanya hanya untuk menghadapi ejekan khas anak-anak. Dan ternyata memang seiring berlalunya waktu akhirnya Ifan menjadi "sedikit lebih tegar".

Malam itu saya bertanya pada Ifan, apa saja yang dilakukan oleh temannya kepada seluruh teman sekelas termasuk Ifan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.

"Dia sering main GTA Bun... jadi ngomongnya kasar kayak GTA gitu..." demikian sepenggal informasi dari Ifan.

"GTA? Apaan tuh?" tanya saya bingung.

"Itu game PS yang jadi pencuri itu lho... merampas mobil dan motor orang lain dalam rangka menghindari kejaran polisi... Nah, kata-katanya kasar seperti dalam game itu..."

Wah, ada game seperti itu? *Bunda kuper nih*

Ifan punya PSP tapi tidak punya game yang aneh-aneh di PSP-nya karena suami saya ikut memilihkan game saat pertama kali membeli.

"Kata-katanya kasar gimana sih?" saya masih penasaran.

"Mmmmm.... maaf ya, Bun... Kata-katanya itu 'Shit, Fuck dan Asshole' gitu lho..." kata Ifan hati-hati.

HAAAAAA??? Astaghfirullah...

Selain itu, dengan nada biasa, Ifan bercerita bahwa dulu awalnya mereka pernah dipukul dan ditendang, bukan hanya anak laki-laki, tetapi anak perempuan juga, tetapi belakangan hanya berkata kasar dan ejek-ejekan saja. Ternyata Ifan yang menangis jika perasaannya terluka merupakan sasaran yang menyenangkan bagi temannya itu. Tapi menurut Ifan, kondisi tidak menyenangkan ini akhirnya membuat para korban bersatu. Jadi, setiap kali ada yang mulai diganggu atau ada yang mulai menangis (termasuk Ifan), maka teman-temannya segera melaporkan kepada guru sebelum gangguan itu berkembang jadi kontak fisik, sehingga si pelaku bullying langsung diberi peringatan atau sanksi, dan mereka segera didamaikan kembali.

Saya menatap Ifan lama. Kemudian saya berkata dengan sungguh-sungguh,

"Ifan, bunda tahu, bagi Ifan begitu teman yang berbuat salah dikenakan sanksi dan meminta maaf - entah itu karena tekanan guru ataupun karena kesadaran sendiri - maka bagi Ifan masalahnya sudah selesai. Bunda bahagia Ifan bisa begitu pemaaf. Meski hampir setiap hari diganggu, setiap kali setelah didamaikan maka Ifan mau bermain kembali. Bunda juga tahu, Ifan nggak cerita pada bunda karena mengganggap itu bukan masalah lagi, toh dia sudah dihukum dan meminta maaf. Bunda nggak sepenuhnya menyalahkan Ifan, karena bunda juga tahu Ifan ingin belajar mandiri. Tapi mulai sekarang, bunda ingin Ifan belajar 'curhat' pada bunda, bukan hanya cerita soal yang menyenangkan saja. Jangan buat bunda menjadi 'orang yang paling terakhir mengetahui apa yang terjadi pada anak bunda sendiri'. Bunda akan mengatur waktu dengan lebih efisien lagi agar ada waktu curhat untuk Ifan. Bunda tidak akan ikut campur jika memang nggak perlu. Tapi bunda bisa mengingatkan dan mengajari Ifan jika perlu. Ifan janji?" tuntut saya.

"Iya, bun, Ifan janji," kata Ifan sambil menunduk.

Saya pun memeluknya.

Hari Selasa pagi, memang saya sudah izin datang terlambat karena ada keperluan pribadi ke Bank. Siangnya ada rencana meeting dengan client penting dan saya harus ikut hadir karena berkaitan dengan invoice yang akan diterbitkan.

Family matter comes first, akhirnya saya mengajukan izin dadakan cuti setengah hari untuk menemui teman saya. Rencananya, jika meeting jadi diadakan maka saya akan langsung menuju lokasi meeting dari tempat pertemuan.

Dari teman saya, saya mendapat informasi tambahan yang membuat saya gemas bercampur iba.

Ternyata, si pelaku bullying sebenarnya termasuk anak yang cerdas, dengan nilai total yang tinggi meskipun bukan tertinggi di kelas. Dia juga sangat dekat dengan ibunya, dengan sikap yang jauh berbeda ketika berada di rumah dan di sekolah. Mendengar penuturan teman saya rasanya seperti menonton film "Petualangan Sherina" dimana tokoh "Sadam" yang merupakan "anak nakal" penindas teman di sekolah ternyata merupakan anak mama di rumahnya :(

"Nilai Akademis adalah yang utama. Yang penting nilai kamu bagus, masalah lain biar papa yang membereskan." Demikian nilai yang ditanamkan oleh ayahnya.

Sang ayah juga dulu dengan penuh emosi menghadap kepala sekolah, memprotes saat sistem ranking dihapuskan dari kebijakan akademis sekolah.

Setelah sistem ranking dihapus, sang Ibu pun mungkin tidak lepas dari tekanan. Bertanya ke kiri dan kanan, kepada orangtua teman-teman putranya berapa nilai mereka saat ujian dan latihan, sebagai pembanding nilai putranya.

Sempat saya berkomentar, "Capek amat? Bukankah lebih sederhana cukup berpatokan dengan KKM dan kemudian berusaha meraih nilai semaksimal yang kita bisa saja?"

Satu informasi lagi yang membuat saya ternganga, yaitu reward berupa uang tunai senilai Rp 100.000,- untuk setiap nilai 100 atas ulangan harian yang didapatkannya, dan Rp 10.000,- untuk nilai 100 pada setiap latihan di buku latihan sekolah akan diperolehnya dari sang ayah.

(Saya memahami, bahwa salah satu cara untuk mendongkrak semangat anak kita adalah dengan memberikan reward. Saya juga tidak punya hak untuk menyalahkan pilihan orang tua anak lain mengenai cara mendidik buah hati mereka meskipun bagi saya nilai uang tersebut di atas cukup berlebihan, apalagi jika dibandingkan dengan saya yang bisa dibilang tidak pernah memberikan reward berupa uang tunai kepada Ifan. Pelukan hangat, ciuman dan usapan tangan di kepala, membelikan buku kesukaannya dan sesekali mainan, merupakan beberapa contoh reward yang selalu saya berikan padanya.)

Katanya juga, sang Ibu ketika diberi masukan oleh wali kelas dan orangtua anak lain yang juga teman-teman ibunya malah bertahan dengan berkata, "Anak saya tidak ada masalah. Dia baik-baik saja di rumah. Jika dia di sekolah dikatakan berlaku tidak baik, berarti kesalahan ada pada sekolah dan teman-temannya di lingkungan sekolah karena saat berada di sekolah dia menjadi tanggung jawab sekolah."

Wow!!! Takjub saya terbelalak sambil berkata, "Denger-denger katanya yang dimintai tanggung jawab di akhirat itu orangtua deh, bukan pihak sekolah... Jadi menurut gue dimanapun dia berada ya anak itu tanggung jawab orangtuanya 24 jam lah..."

Teman saya bertanya tentang Ifan, apakah dia stress dengan gangguan dari temannya tersebut.

Saya berkata jujur, "Alhamdulillah, nggak. Ifan memang perasa, tapi dia juga pemaaf, bahkan mungkin bisa termasuk kategori anak yang easy going. Dia cerita soal temannya itu juga nggak dengan nada benci kog."

Untung juga, jadi Ifan nggak sampai mogok sekolah gara-gara dibullying, pikir saya dalam hati.

Dan alhamdulillah, menurut laporan teman saya tersebut, ternyata Ifan dalam minggu itu terlihat sudah mulai berhasil mempertahankan diri.

Siang itu, saya mendapat kabar dari kantor bahwa meeting dengan client ditunda. Besok jam 10 pagi meeting baru akan dilaksanakan.

Merasa Allah mendukung pilihan saya mengutamakan keluarga, saya minta izin cuti setengah hari saya diperpanjang menjadi 1 hari penuh.

Saya ingin ke sekolah, agar mendapat gambaran persoalan secara utuh dari keterangan semua pihak : dari Ifan, dari orangtua anak lain, dan dari pihak sekolah.

Alhamdulillah, dari pihak sekolah, saya mendapat gambaran yang serupa dengan penggambaran Ifan : berupa fakta, netral, tanpa emosi yang membuat bias.

Meskipun dengan gemas sang wakil kepala sekolah sempat berkata bahwa beliau terkadanggregetan karena Ifan terlalu mudah memaafkan hanya dengan satu kali permintaan maaf yang terkadang dirasa terlalu ringan oleh beliau. Karena kalau sang korban sudah tidak masalah, memang akan sedikit sulit bagi pihak sekolah untuk memperpanjang masalah tersebut agar pelaku bullying jera.

Saya berkata kepada beliau, bahwa memang ini sebuah dilema, tapi selama ini saya memang mengajarkan Ifan untuk menjadi anak yang pemaaf. Hal ini semata-mata karena saya tidak ingin Ifan berlarut-larut terpenjara dalam dendam sehingga melupakan bahwa hidup terus berjalan. Saya tidak ingin mengoreksi ajaran tersebut, hanya kelak akan mengajarkan bahwa meskipun kita sudah memaafkan dan mengikhlaskan, namun terkadang perlu untuk tidak melupakan agar bisa lebih berhati-hati di masa yang akan datang.

Menyimpang sesaat dari kasus Ifan, beberapa orang mungkin tidak setuju dengan pendapat saya di atas. Hal ini bahkan pernah dibuat menjadi syair sebuah lagu.

Lagu The Past oleh Ray Parker Jr :

"Didn't anyone tell you yet

That to forgive is to forget

How can you be mad if you don't remember..."

Tapi saya membuktikan sendiri bahwa memaafkan tanpa melupakan itu mungkin. Karena setelah saya memaafkan, saya bisa mengingat "kesalahan" orang lain kepada saya dengan tanpa kebencian, hanya sebagai pengingat untuk lebih berhati-hati, sebagai antisipasi. Kata kuncinya adalah dengan menyadari bahwa tidak ada orang yang sempurna, dan saya pun pernah berbuat salah pada orang lain :)

Saya berkata kepada beliau bahwa saya tidak akan ikut campur mengenai cara sekolah mendidik anak-anak di sekolah.

Tapi lain kali, saya minta segera diberitahu jika sampai terjadi kontak fisik sekecil apapun (meskipun tanpa ada luka yang terlihat) agar kami bisa lebih waspada, bisa mengantisipasi jika ada masalah yang mungkin memerlukan penanganan medis.

Namun, jika hanya terjadi adu verbal, tidak masalah jika sekolah tidak memberitahu saya, saya akan berusaha menggali informasi tersebut nanti dari Ifan.

Mengenai masalah anak yang melakukan bullying ini, saya mempercayakan kepada pihak sekolah dan siap ikut membantu jika memang dibutuhkan.

Semua masalah ini, membuat saya teringat salah satu tulisan Bp. Adriano Rusfi. Tentang pendidikan anak dan rumah yang hendaknya dijadikan sebagai dapur yang meramu kepribadian anak, bukan sebagai etalase yang memajang anak hanya agar terlihat hebat.

Karena ketika rumah dijadikan etalase bagi kepribadian anak, maka saat berada di rumah anak-anak kita akan menjadi pribadi yang manis luar biasa, namun ketika di luar rumah, bisa jadi mereka membuat orang lain binasa.

Saya - dan mungkin cukup banyak orangtua lain - juga berani menyatakan, bahwa nilai akademis bukanlah segala-galanya. Masih banyak nilai-nilai lain dalam kehidupan yang juga penting kita tanamkan kepada anak-anak kita.

Terbukti dalam kasus bullying di sekolah Ifan :

Ketika nilai akademis menjadi "Raja", dan nilai akhlak dikesampingkan sehingga menjadi tidak lagi bermakna, maka akan hadir generasi muda yang "cerdas" namun berpotensi menjadi seorang "penindas"...

Semoga anak-anak kita tidak demikian.

Jakarta, 7 April 2012
Yeni Suryasusanti

Minggu, 22 Juli 2012

15 Parameter Ahlul Qur'an


Bismillahhirrohmannirrohim..

Allahumma Shalli 'ala Sayyidina Muhammad..
Jalan-jalan di dunia maya mengantarkanku kepada sebuah tulisan
yang sangat menarik. Tulisan ini merupakan tausiyah dari seorang
hafiz Qur'an yang beliau juga adalah mudir di LTQ Al Hikmah
Jakarta . Semoga bisa menambah khazanah keilmuan kita akan Al Qur'an. Berikut kutipannya , (Harus sabar bacanya karena lumayan panjang tulisannya)

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
Dalam taushiyah Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc., Al-Hafizh, disebutkan setidaknya ada 15 parameter yang bisa mengindikasikan seorang Ahlul (ahli) Al-Qur’an. Parameter tersebut adalah:
1. Khatam Al Quran. Minimal satu bulan satu kali khatam, maksimal tiga hari satu kali khatam.
Hal pertama yang mesti dilakukan untuk menjadi ahlul Quran adalah dengan membacanya secara rutin. Minimal satu hari menghabiskan 1 juz (10 lembar). Agar mudah, sehabis shalat rutinkan untuk membaca sebanyak dua lembar, insya Allah kita bisa mengkhatamkan Al Quran dalam 1 bulan. (Betul skali)
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)
Menurut hadits di atas, kita dilarang mengkhatamkan Al Quran lebih dari 30 hari. Karena bila kita membaca Al Quran kurang dari 1 juz per harinya, kita akan kehilangan ruh dan akan menjauh dari Allah. Selain itu, kita juga dilarang untuk mengkhatamkan Al Quran kurang dari 3 hari. Hal itu telah dijawab oleh hadits berikut:
Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan dapat memahami/menghayati Al-Qur’an, orang yang membacanya kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud)

2. Qiyamulail.

“Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: ‘Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.’” (TQS. Al Isra’: 79-80)

“bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (TQS. Al Muzzammil: 2-6)
Saya kira sudah jelas mengapa Qiyamullail menambah kedekatan kita dengan Al Quran. Aktivitas tersebut merupakan salah satu indikasi ahli Quran.

3. Qiyamullail dengan bacaan 1 juz. Minimal satu pekan satu kali.

Pada poin kedua (poin sebelum ini), titik tekan pada kuantitas. Pokoknya yang penting Qiyamullail dulu. Sedangkan pada poin ketiga ini, titik tekan pada kualitas Qiyamullail. Diharapkan dalam sepekan ada 1 Qiyamullail yang membaca 1 juz Al Quran. Yang baik adalah dengan membacakan hafalan kita, insya Allah juz 30 bisa lah ya. Tetapi bila ingin mencari suasana baru, kita bisa membaca mushaf untuk juz-juz lainnya...
Syeikh Ali Jumu’ah mengatakan bahwa kebanyakan ulama membolehkan membaca surat/ayat dengan mushaf sewaktu shalat sunnah dan wajib. Mereka berdalil dengan apa yang diriwayatkan oleh Imam Malik bahwa Dzakawan hamba sahayanya Aisyah pada saat qiyamullail di bulan Ramadhan menggunakan mushaf. Dan tidak ada dalil yang melarangnya. (hal ini seperti yang saya lihat disiaran langsung dari masjidil harom )
Adapun tentang membalikkan halaman-halaman kertas mushaf maka tidaklah mengapa dengan tetap memperhatikan bahwa hal itu dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin sehingga tidak menjadikan diri orang yang shalat itu keluar dari kekhusyu’an yang dituntut oleh syari’at didalam shalat.
Akan tetapi yang paling afdhal (utama) adalah seorang yang menjadi imam shalat bagi manusia adalah orang yang hafal Al Qur’an sedangkan makmumnya tinggal mendengarkan bacaan imam itu sehingga tidak disibukkan dengan sesuatu yang dapat menghilangkan kekhusyu’annya seperti membalikkan halaman-halaman kertas mushaf dan banyak gerakan diluar gerakan shalat. (Fatawa al Mu’ashiroh juz I hal 6)

4. Menambah hafalan Al Quran. Minimal satu tahun nambah satu juz.

Rasulullah Shallahu 'alaihi Wassalam memberikan penghormatan kepada orang-orang yang mempunyai keahlian dalam membaca Al Quran dan menghafalnya, memberitahukan kedudukan mereka serta mengedepankan mereka dibandingkan orang lain.
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah Shallahu 'alaihi Wassalam sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, ‘Surat apa yang kau hafal?’
Ia menjawab, ‘Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.’
‘Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?’ Tanya Nabi lagi.
Shahabi menjawab, ‘Benar.’
Nabi bersabda, ‘Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.’”
(HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)
Hadits di atas merupakan kemuliaan penghafal Quran di dunia, sedangkan di akhirat pun ada keutamaannya.
Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Shallahu 'alaihi Wassalam bersabda: “Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: ‘Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia,’ kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: ‘Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah.’ Kemudian Al Quran memohon lagi: ‘Wahai Tuhanku ridhailah dia,’ maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: ‘bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga)’, dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).)

5. Membaca tafsir Al Quran. Minimal satu pekan satu kali baca tafsir.

Allah Subhanahu wata'ala akan memberikan suatu kemuliaan di akhirat bagi orang yang mempelajari Al Quran, ditambah lagi kemuliaan itu juga akan diberikan kepada kedua orang tuanya.
Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran.’” (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)
Bayangkanlah betapa bahagianya ketika nanti di hari dimana tidak ada naungan selain naungan dari Allah, orang tua kita terkaget-kaget saat diberi jubah kemuliaan seperti hadits di atas karena kita (anaknya) mempelajari Al Quran. (Subhanallah )

6. Membaca doa Al Quran. Minimal satu pekan satu kali.

Seorang mukmin hendaknya selalu berdo’a kepada Allah dimanapun dan kapanpun ia berada sebagaimana Allah berfirman:
“dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka seseungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Rabbmu itu Mahapemalu dan Mahamulia, malu dari hambaNya jika ia mengangkat kedua tangannya (memohon) kepada-Nya kemudian menariknya kembali dalam keadaan hampa kedua tangan-nya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, di-hasan-kan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dan Al-Albani)
Ibnul Qayyim berkata: “Doa termasuk obat yang paling bermanfaat, ia adalah musuh bala, ia mendorongnya dan mengobati, ia menahan bala atau mengangkat atau meringankannya jika sudah turun.”
Masih banyak keutamaan doa dan doa yang paling utama adalah doa yang berasal dari Al Quran. Misalnya, doa yang ada dalam QS. Al Baqarah: 201.
(رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (٢٠١
“Rabbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah. Wa qina adzaban naar.”
Artinya: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka.” (TQS. Al-Baqarah: 201)

7. Tadarus Al Quran bersama keluarga. Minimal satu kali per minggu.

Membaca Al Quran bersama keluarga akan meningkatkan rasa cinta kita kepada Al Quran. Selain itu, membaca bersama-sama dapat memperbaiki bacaan bila masih ada bacaan yang salah secara tajwid. Kebiasaan Rasulullah dalam membaca Al Quran bersama keluarga terlihat ketika akan mengkhatamkan Al Quran.
Adalah Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama. Dari Tsabit al-Bunnani, beliau mengatakan bahwa Anas bin Malik jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari, beliau menyisakan sedikit dari Al-Qur’an, hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka. (HR. Darimi)
Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.
Nah, bila jauh dari kedua orang tua dan kakak-adik, serta belum menikah, mungkin alternatifnya adalah tadarus Al Quran bersama kelompok halaqoh/mentoring.

8. Mengulang-ngulang hafalan Al Quran, minimal satu kali per minggu.

Bila dipikir-pikir, esensi utama dari menghafal Quran bukanlah mendapatkan hafalan Al Quran. Itu hanyalah bonus. Esensi utama dari menghafal Quran adalah agar kita semakin sering berinteraksi dengan Al Quran. Karena ketika kita menghafal al Quran, kita dituntut untuk senantiasa mengulangnya. Dan dengan mengulang itulah ingatan kita akan semakin tajam. Akan lebih baik lagi bila kita mengulangnya bersama keluarga atau kelompok halaqoh/mentoring.
Itulah mungkin sebab kita bisa membaca Al Fatihah tanpa mushaf dengan mudahnya, bahkan meski pikiran kita tidak fokus ke bacaan, kita masih bisa menyelesaikannya. Ya, karena kita telah beratus-ratus kali mengulangnya. Jadi, sesungguhnya tidak ada sikap permisif bagi yang merasa ingatannya kurang baik untuk tidak menghafal al Quran.
Info tambahan, penelitian yang dipimpin oleh Avi Karni, seorang ahli ilmu otak dari Universitas Haifa, Israel, mengungkapkan tidur siang baik untuk mendongkrak ingatan. Penelitian ini dipublikasikan jurnal Nature Neuroscience. Pengaruh tidur siang jelas terlihat hasilnya untuk meningkatkan kemampuan mengingat hal-hal jangka panjang dan hal-hal yang bersifat penjelasan. Memori jangka panjang biasanya tetap diingat seseorang selama bertahun-tahun.
Dalam percobaannya, Karni meminta sukarelawan mengingat-ingat permainan jari yang rumit. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok, salah satu tidur siang selama setahun dan lainnya tidak. Ternyata, sukarelawan-sukarelawan yang tidur siang mampu mengingat lebih baik daripada yang tidak tidur. Setelah tidur malam, kemampuan kedua kelompok tak jauh berbeda, namun kelompok yang tidur siang tetap saja menunjukkan kemampuan mengingat lebih baik.

9. Mengajarkan Al Quran minimal satu kali satu bulan.

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)
Al Hafiz Ibnu Katsir dalam kitabnya Fadhail Quran halaman 126-127 berkata: “Maksud dari sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam ‘Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkan kepada orang lain’ adalah bahwa ini sifat-sifat orang-orang mukmin yang mengikuti dan meneladani para rasul. Mereka telah menyempurnakan diri sendiri dan menyempurnakan orang lain. Hal itu merupakan gabungan antara manfaat yang terbatas untuk diri mereka dan yang menular kepada orang lain.”
( Masya Allah )

Mengajarkan Al Quran bukan lantas berhenti mempelajarinya. Dengan mengajarkan Al Quran justru membuat kita semakin terpacu untuk senantiasa mempelajarinya. Bahkan, tanpa kita sadari, dengan mengajarkan Al Quran, kita mendapatkan ilmu baru, yaitu ilmu untuk mengajarkan Al Quran kepada orang lain dengan berbagai perbedaan latar belakang ke-Quran-an, karakter bawaan, metode menerima materi, dan lain sebagainya.

10. Mentadabburi AlQuran minimal satu kali satu bulan.

Kata tadabbur berhubungan dengan kata ‘Yudabir’ yang artinya mengatur, seperti tersebut dalam QS. Yunus: 3.
“Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur/yudabbir segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izinNya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (TQS. Yunus: 3)
Jadi, kurang lebih tadabbur adalah usaha yang teratur/sistematis untuk memahami Al Qur’an, sehingga dapat melakukan petunjuk Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Tadabbur merupakan aktivitas untuk mempelajari makna-makna dzahir yang tertera dalam Al Quran, namun bila untuk memahami pengertian tersirat yang ada dibalik ayat/surat yang akan dipelajari perlu adanya syarat-syarat khusus, karena hal tersebut sudah masuk kepada wilayah menafsirkan Al Quran.
Salah satu output dari mentadabburi Al Quran adalah munculnya kesan tertentu terhadap ayat/surat yang ditadabburi. Misalnya, ketika orang lain merasa biasa saja membaca surat Al Ma’uun, saya memiliki kesan ‘seram’ terhadap surat tersebut, terutama ayat keempat. Karena dari ayat tersebut saya berpikir, bisa jadi kita sudah bersusah payah melakukan ibadah shalat, tetapi bukan pahala dan keridhoan yang didapat, melainkan celaka. Na’udzubillah…


11. Mendengarkan bacaan Al Quran secara rutin. Baik itu dari radio, kaset, MP3, youtube, dll.

Dari Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku:
“Bacakan Alquran kepadaku.” Aku bertanya: “Wahai Rasulullah, aku harus membacakan Alquran kepada baginda, sedangkan kepada bagindalah Alquran diturunkan?” Rasulullah shallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Sesungguhnya aku senang bila mendengarkan dari orang selainku.” Kemudian aku membaca surat An-Nisa’. Ketika sampai pada ayat yang berbunyi: “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu).” Aku angkat kepalaku atau secara mendadak ada seseorang berada di sampingku. Dan ketika aku angkat kepalaku, aku melihat beliau mencucurkan air mata. (Sahih Muslim No: 1332)
Imam Nawawi berkata “Ada beberapa hal yang dapat dipetik dari hadis ini, di antaranya: sunat hukumnya mendengarkan bacaan Alquran, merenungi, dan menangis ketika mendengarnya, dan sunat hukumnya seseorang meminta kepada orang lain untuk membaca Al Quran agar dia mendengarkannya, dan cara ini lebih mantap untuk memahami dan mentadabburi Al Quran, dibandingkan dengan membaca sendiri.”

12. Membaca surat pilihan harian (yang telah dikumpulkan dalam kitab Al Matsurat) tiap hari minimal satu kali.
Misalnya keutamaan membaca ayat kursi (QS. Al Baqarah: 255) masing-masing satu kali ketika pagi dan sore.

“Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin).” (HR. Al Hakim 1/562 dan dishahihkan Asy Syaikh Al Albaniy dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib 1/273)
Lalu, keutamaan membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas, masing-masing dibaca 3x ketika pagi dan sore.

“Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud 4/322, At Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At Tirmidziy 3/182)
Dan masih banyak lagi surat pilihan yang utama untuk dibaca ketika pagi dan petang. Lebih utama jika membaca bacaan zikir pagi dan petang juga.

13. Membiasakan membaca surat pilihan pekanan tiap pekan. Misalnya membaca Al Kahfi tiap hari Jumat
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

14. Membiasakan membaca surat Al Mulk sebelum tidur.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبَّاسٍ الْجُشَمِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Qotadah, dari ‘Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada suatu surat dari al qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: ‘Tabaarakalladzii biyadihil mulku… (surat Al Mulk)’” (HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Majah no. 3786, dan Ahmad 2/299).
أخبرنا عبيد الله بن عبد الكريم وقال حدثنا محمد بن عبيد الله أبو ثابت المدني قال حدثنا بن أبي حازم عن سهيل بن أبي صالح عن عرفجة بن عبد الواحد عن عاصم بن أبي النجود عن زر عن عبد الله بن مسعود قال : من قرأ { تبارك الذي بيده الملك } كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم نسميها المانعة وإنها في كتاب الله سورة من قرأ بها في كل ليلة فقد أكثر وأطاب
Telah menceritakan pada kami ‘Ubaidullah bin ‘Abdil Karim, ia berkata, telah menceritakan pada kami Muhammad bin ‘Ubaidillah Abu Tsabit Al Madini, ia berkata, telah menceritakan pada kami Ibnu Abi Hazim, dari Suhail bin Abi Sholih, dari ‘Arfajah bin ‘Abdul Wahid, dari ‘Ashim bin Abin Nujud, dari Zarr, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Barangsiapa membaca ‘Tabarokalladzi bi yadihil mulk… (surat Al Mulk)’ setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan surat tersebut ‘al Mani’ah’ (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (HR. An Nasai dalam Al Kabir 6/179 dan Al Hakim. Hakim mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih)
Catatan: Keutamaan surat ini bisa diperoleh jika seseorang rajin membacanya setiap malamnya, mengamalkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, mengimani berbagai berita yang disampaikan di dalamnya.

15. Meneteskan air mata karena Al Quran.
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, Yaitu Para Nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (TQS. Maryam: 58)
Ibnu Sa’di berkata berkenaan dengan ayat di atas, “Firman Allah subhanahu wa ta’ala, ‘Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis, maksudnya adalah mereka khudhu’ dan khusyu’ dengan ayat-ayat tersebut, karena menggoreskan iman, cinta dan takut di hati mereka, sehingga membuat mereka menangis, berserah diri dan sujud kepada Tuhan mereka.”
Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman mengenai para ahli kitab yang shalih,
“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, ‘Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.’ Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu.” (TQS. Al Israa’: 107-109)
Menangis, menurut Al-Ghazali, disunahkan saat membaca Al-Qur’an. Cara untuk memaksakan tangisan adalah membayangkan hal-hal yang dapat menyebabkan kita menangis, yaitu dengan merenungi ancaman dan janji yang ada di dalam Al-Qur’an, kemudian merenungi kealpaan sikap kita terhadap berbagai perintah dan larangan Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasa sedih dan tangis hanya menghampiri hati seseorang yang bersih. Hilangnya kesedihan dan tangisan hendaknya membuat kita bersedih (dan menangis), karena hal tersebut merupakan tanda musibah terbesar yang telah menimpanya.
Bahkan dalam sejarah kehidupan generasi awal Islam, banyak kita temui kisah-kisah tentang kelembutan hati dimana mereka sering menangis ketika membaca dan mendengarkan Al Qur an. Hati mereka begitu mudah tersentuh karena keimanan yang telah begitu kuat mengakar di dalam dada.
Lalu, pertanyaan terbesarnya adalah:

BAGAIMANA DENGAN KITA? (SAYA ??)

Sudah sejauh mana diri kita untuk bisa menjadi ahli Quran. Yuk, sama-sama evaluasi dan berbenah diri. Bukankah kita ini adalah umatnya Rasulullah sang pembawa risalah Al Quran? Masa enggan untuk mengikuti petunjuknya, sementara kita sudah mengetahui kebenaran dan keuntungannya.
Allahu’alam bish shawab
(mohon koreksi bila ada dalil yang tidak relevan atau dhoif/maudhu)
~~~
~~~

Bahaya Mandi Bola bagi Putra Putri anda (setelah lama baru terungkap)





Bismillahirrahmaanirrahiim

Repost :-)

Buat para ortu sebaiknya pilih-pilih lagi tempat bermain untuk anak...
Dibawah ini saya sharingkan beberapa artikel mengenai bahaya mandi bola, yang saya ambil dari beberapa artikel diblog..., karena jangan sampai anak saya, dan anak bunda mengalaminya :

1. Dear all.. aku mau sharing aja ini kejadian baru nimpa anak tetangga di bandung. Tapi aku cuma cerita garis besarnya aja karena secara
detil ngga banyak tanya karena ibunya masih stress .. jadinya ga tega.

Pas hari libur, sabtu/minggu pasti seperti biasa pasti orang tua ingin ajak anaknya main.. tetanggaku dia ajak anak perempuannya umur 3,5th mandi bola di BSM ( Bandung ). Ngga ada feeling apa-apa.. anaknya senang main-main.

Setelah itu besoknya dia masih sekolah (Pre-School) seperti biasa.. ngga ada tanda-tanda apapun. Tapi tiba-tiba hari ke 4 setelah dia mandi bola itu, tanpa gejala apapun, anak itu dia ngga bisa jalan.. anak-nya pun ngga mengeluh ada gejala sakit apapun.. dia cuma nanya dengan
polosnya ke ibunya "mama.. kok Riska ngga bisa jalan ya ma"...

Akhirnya sama ibunya dia langsung dibawa ke RS.Boromeus Bandung .. dan itupun setelah diperiksa sama DSA, ngga langsung ketahuan sebabnya kenapa tiba-tiba lumpuh... Sampai akhirnya setelah pemeriksaan dokternya,
Riska dikasih macam-macam antibiotik yang memungkinkan buat ngobatin sakitnya itu..karena menurut dokternya ini kena kuman.

Akhirnya, besoknya Riska dirujuk ke RS.Hasan Sadikin karena ada DSA (dokter spesialis anak) yang menangani kasus seperti ini. Selidik punya selidik, akhirnya DSA di Hasan Sadikin menemukan bahwa Riska kena virus, yang menyebarnya virus melalui sumsum tulang belakang.. sampai akhirnya akan merambat ke otak.

Karena itu, Riska disuntik setiap hari yang harga suntikannya 6jt/suntik. Untuk mencegah virus itu berhenti menyebar agar ngga ke otak.
Menurut dia, memang virus ini masih jarang di indonesia dan belum diwajibkan sama IDAI. Tapi mulai ada penyebaran virus ini yang menyerang terutama pada balita dan orang tua di atas 60.

Saat ini Riska masih dalam perawatan, dan masih disuntik tiap hari 6jt itu. Tapi menurut Riska (untung anaknya masih bisa komunikasi), sekarang Kakinya mulai kerasa kesemutan biarpun dia masih lumpuh..

Dokternya tidak bisa menjamin apa-apa, tapi hanya berusaha untuk mencegah penyebaran virusnya. Ibunya bingung dan tanya darimana virusnya dateng..dokternya pun ngga bisa bilang kalo itu karena mandi bola.

Tapi saat aku cerita ke kakak iparku, dia ternyata ada pengalaman anak temen kantornya yang kena virus yang sama, dan persis kejadiannya setelah mandi bola juga.

Menurut DSA temen kakakku itu, tempat mandi bola memang merupakan lokasi penularan paling bagus untuk virus apapun, terutama di tempat-tempat umum.
Karena jarang sekali pihak taman bermain itu mencuci bola tersebut, dan dengan ruangan yang tertutup dan lembab, tidak kena sinar matahari, tempat mandi bola jadi tempat bersemayam-nya virus.

So, kita semua wajib memperhatikan tempat2 hiburan, tempat bermain buat anak2 kita, jgn sampe' memilih tempat bermain yg tidak sehat spt kolam bola (yg tentunya tidak pernah disterilkan. ..), hiii... bnyk anak2 ngompol di dlmnya, muntah, buang2 ludah, dsb... apalagi ada bnyk telor nyamuk, dan serangga laen yg ngumpet disitu.... ih

2. Ini adalah true story, aku dapat dari milis HIMASAD (HIMA Sastra Jerman UNPAD). Berdasarkan pengalaman salah satu temannya, yang harus kehilangan putranya yg berusia 3 tahun.

McDonalds, Burger King, Timezone,KFC....Tempat yg sangat mengasyikkan bagi anak-anak bermain dengan bola2. Dimana biasanya disebut kolam bola atau mandi bola....

Kejadiannya bertepatan dengan pesta perayaan ULTAH sang anak di McDonalds,setelah selesai makan,anaknya minta bermain di kolam bola tersebut. Namun tak lama kemudian terdengar si anak melolong kesakitan.....Katanya pantatnya terasa sakit sekali, seperti tertusuk sesuatu benda.Lalu setelah di lihat oleh ibunya, ternyata terdapat bilur merah kecil....

Dan beberapa hari kemudian sang ibu mulai curiga akan memar di pantat anaknya yg semakin membengkak.Dan yg lebih mengagetkan sang ibu ketika si anak mulai menggigil gemetar dan muntah-muntah, dan matanya berputar ke belakang......

Segera anak tersebut dibawa ke rumah sakit dan harus di rawat di ICU,dan anak yg malang itu harus meninggal pada malam itu juga......

Ketika dokter menyatakan bahwa kematian anak itu dikarenakan overdosis heroin. Tentunya sang ibu sungguh tidak percaya....Bagaimana mungkin???!!!....Ternyata setelah polisi memeriksa kolam mandi bola di restoran fast food tersebut, mereka menemukan beberapa jarum suntik ; sebagian sudah digunakan,dan beberapa ada yg masih dosis penuh. Dan di tumpukan bola2 itu ternyata banyak sekali bekas2 makanan, muntah, diapers kotor,genangan air kencing bahkan ada pisau2 kecil.....

Kemudian setelah ditanyakan ke Manager restoran tsb, barulah diketahui bahwa kolam bola itu hanya dibersihkan beberapa kali dalam setahun.Jadi mereka sendiri juga tidak tahu pasti apa yang terdapat di dasar kolam mandi bola tersebut.

Coba bila kamu seorang ibu,yg harus mengalami tragedi ini....sungguh memilukan.....Nah teman2,makanya berhati-hatilah mulai sekarang bila membawa anak, ponakan atau adik kamu yg ingin bermain mandi bola.... Memang bagi anak2 itu hal yg sangat menyenangkan,tapi kita kan tidak mau anak2 kita harus bermain di tempat yg kotor dan sangat berbahaya itu.Apalagi harus sampai kehilangan nyawa......HATI-HATI !!!!!..

3. Kita tidak tahu kebersihan dasar kolamnya, dari atas sih bagus. Berikut beberapa pengalaman serupa yang saya ambil dari berbagai sumber :
Satu diantara putraku kehilangan jam tangannya dan karenanya dia sangat kecewa. Kami menggali di antara bola2 untuk mencarinya. Bukannya menemukan jam tersebut, kami malah menemukan muntahan, makanan, kotoran, dan sesuatu yang tidak ingin saya sebutkan. Saya pergi ke manager dan memprotess hal tersebut, dan baru saya mengetahui ternyata kolam bola hanya dibersihkan satu kali setiap bulannya. Saya bahkan ragu kalau hal itu juga dilakukannya. Anak2ku tidak akan pernah bermain lagi di kolam bola manapun.
Beberapa di antara pembaca mungkin bukan orang tua, tapi mungkin anda punya keponakan, cucu, atau berteman dengan anak-anak.

4. Saya termasuk yang agak keberatan anak_anak bermain mandi bola. Tahun 1998 ketika kita tinggal di Plano , Texas ada beberapa kejadian anak2
yang main mandi bola di restoran/ mall digigit Rattler Snake yang nggak keliatan kalo sampe bertelur dan beranak pinak dibawah bola-bola tersebut. Belum lagi kejadian yang digigit serangga dll. Kan masih banyak tempat bermain anak yang safe. Kan lebih aman...

5. Seorang anak kecil lainnya telah bermain di kolam bola Burger King dan mulai mengeluh lengannya terluka. Dia juga meninggal kemudian. Ditemukan bahwa dia mendapat gigitan ular di sekitar lengan dan pantatnya. Ketika mereka membersihkan kolam bola itu, mereka menemukan sarang ular berbisa di dasar kolam bola tersebut. Anak kecil itu telah menderita sejumlah gigitan dari ular2 yang sangat berbisa.

Jadi Buat Ayah bunda yang membaca artikel ini( btw masih banyak artikel yang senada... coba search di google), tolong sampaikan pada yang lain agar mereka juga memahami bahaya mandi bola...