.

Minggu, 29 Juni 2014

Perbanyaklah Zikir Membaca “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim”



Perbanyaklah Zikir Membaca “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim” ...

“Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim”, Artinya “Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Zikir dengan menggunakan lafal “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim” merupakansalah satu kalimat yang banyak dianjurkan di dalam hadits-hadits Nabi saw, antara lain sebagai berikut:

1) Rasulullah Saw bersabda : “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai oleh (Allah) Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072);

2) Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat subhanallah wa bihamdihi.” (HR Muslim dan Tirmidzi).

3) Diriwayatkan dari Abi Dzar. Rasulullah pernah ditanya, “Perkataan apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Yang dipilih oleh Allah bagi para malaikat dan hamba-hamba-Nya, yaitu subhanallah wabihamdihi (Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya).” (HR Muslim).

4) Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

5) Ibnu Umar ra meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw berkata kepada para sahabatnya, “Ucapkanlah subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali. Barangsiapa mengucapkannya satu kali maka tertulis baginya sepuluh kebaikan, barangsiapa mengucapkannya sepuluh kali maka tertulis baginya seratus kebaikan, barangsiapa mengucapkannya seratus kali maka tertulis baginya seribu kebaikan, barangsiapa menambahnya maka Allah pun akan menambahnya, dan barangsiapa memohon ampun, niscaya Allah akan mengampuninya.”

6) Dalam kitab “Syarhul Washiyah” diterangkan sebuah hadits mengenai keutamaan dzikir subhanallah wa bihamdihi. Dikatakan bahwa kalimat subhanallah wa bihamdihi adalah kalimat yang sangat dicintai Allah swt dan merupakan kalimat yang paling utama dari kalimat-kalimat lainnya. 

Barangsiapa mengucapkannya maka akan tertulis baginya kebaikan yang banyak dan Allah akan menghapus dosa orang yang mengucapkannya walau dosa orang tersebut lebih banyak daripada buih yang ada di lautan.

7) Dalam musnad Imam Ahmad diceritakan bahwa ketika menjelang ajal Rasulullah saw, Beliau memanggil putrinya dan berkata, “Aku perintahkan engkau agar selalu mengucapkan subhanallah wa bihamdihi, karena kalimat tersebut merupakan doa seluruh makhluk dan dengan kalimat itulah semua makhluk mendapat limpahan rezeki.”

8) Abu Dzar berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw amal apakah yang paling dicintai Allah swt. Beliau menjawab, ‘Yang telah dipilih Allah untuk para Malaikat-Nya, yaitu subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim.”

9) Diriwayatkan dalam “Shahih Bukhari” bahwa suatu ketika datang seorang lelaki mengeluhkan keadaannya kepada Rasulullah saw. Ia berkata, “Dunia ini telah berpaling dariku dan yang telah kuperoleh dari tanganku sangatlah sedikit.” Rasulullah saw bertanya kepadanya, “Apakah engkau tidak pernah membaca doanya para Malaikat dan tasbihnya seluruh makhluk yang dengan itu mereka mendapat limpahan rezeki?” Lelaki itu bertanya, “Doa apakah itu wahai Rasulullah?”

Rasulullah saw menjawab, “Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim, dan beristighfarlah kepada Allah sebanyak seratus kali diantara waktu terbitnya fajar hingga menjelang waktu shalatmu, dengan itu dunia akan tunduk dan merangkak mendatangimu, dan Allah menciptakan dari setiap kalimat tersebut Malaikat yang selalu bertasbih kepada Allah hingga hari kiamat dan untukmu pahalanya.”

10) Dalam hadit riwayat Imam Muslim, zikir dengan ucapan lafal “ Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi,wa ridhaka nafsihi, wa ziinata ‘Arsyihi, wa midada kalimatihi’(Maha Suci Allah dan segala puji bagiNya sebanyak bilangan makhlukNya, dan sebesar ridha diriNya, dan seberat ‘Arasy-Nya,dan sebanyak hitungan kalimatNya).’ (Hadis riwayat Muslim)

Sahabatku...

Hadits-hadits di atas sudah cukup menunjukkan bobot yang dimiliki dalam kalimat “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim” . Sebuah kalimat yang mudah untuk diucapkan maupun dihafal. Bahkan, bagi seorang muslim yang buta huruf juga sangat mudah untuk dipelajari. 

Tidak menutup kemungkinan bahwa Allah ingin mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas beribadah kepada-Nya untuk dapat melakukan ibadah walaupun dengan kalimat yang ringan dan mudah untuk diucapkan. 

Kalimat “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim” merupakan kalimat yang penuh manfaat. Kandungan hikmah yang terdapat dalam lafal tersebut jika dibandingkan dengan apa pun tidak akan dapat tertandingi.

Jumat, 06 Juni 2014

UTS Manajemen Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan



1. Penjelasan tentang manajemen pemeliharaan :

Manajemen pemeliharaan yaitu pengorganisasian operasi pemeliharaan untuk memberikan performansi mengenai peralatan produksi dan fasilitas industri. Gagasan yang timbul mengenai pokok-pokok pikiran dalam perencanaan program pemeliharaan ditunjukkan oleh tiga buah pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang harus dipelihara ?

2. Bagaimana cara pemeliharaannya?

3. Kapan melakukan pemeliharaan?

Dasar pemikiran yang sehat dan logis adalah suatu persyaratan terbaik dalam mengorganisasikan pemeliharaan. Pengorganisasian ini mencakup penerapan dari metode manajemen dan memerlukan perhatian yang sistematis. Hal ini merupakan pekerjaan yang harus dipertimbangkan secara sungguhsungguh dalam mengatur perlengkapan. Dimana perlengkapan itu merupakan peralatan, material, tenaga kerja, biaya, teknik atau tata cara yang diterapkan serta waktu pelaksanaannya. Dengan mengetahui tujuan dan sistem manajemen yang diterapkan, maka akan dapat mengatasi masalah, megambil tindakan serta mengerti dengan jelas permasalahan yang sedang dihadapi. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam merencanakan organisasi maintenance antara lain : 
Situasi Geografis; Suatu pabrik/plant akan mudah dipelihara dari suatu bengkel dan control yang tersentralisasi, sedangkan suatu pabrik yang letaknya terpencar harus memiliki kelompok-kelompok maintenance yang terdesentralisasi, bahwa barangkali organisasi-organisasi yang parallel akan memberikan hasil yang efisien. 
Jenis Peralatan (Equipment); Apabila terdapat banyak mesin yang sejenis dalam pabrik maka penanganan maintenance secara sentralisasi akan lebih baik daripada desentralisasi. Sebaiknya bila pada bagian pabrik terdapat banyak mesin yang sejenis dan pada bagian lain terdapat banyak mesin lain yang sejenis maka penanganan secara desentralisasi mungkin lebih baik. 
Kontinuitas operasi (Operational Continuity); Suatu pabrik yang bekerja dalam satu shift selama lima hari kerja per minggu dan pabrik lain yang bekerja 24 jam sehari selama 7 hari seminggu tentunya memiliki masalah-masalah yang sangat berbeda sehingga perlu ditangani dengan bentuk organisasi yang berbeda pula. 


Ukuran Pabrik (Plant type); Pabrik yang besar lebih banyak memerlukan tenaga maintenance daripada pabrik yang kecil. Keadaan ini sesungguhnya tidak mempengaruhi banyak kepada segi organisasi. Akan tetapi pada pelaksanaannya akan membutuhkan pengawasan dan pertanggung jawaban yang berbeda dimana pada tingkat yang lebih kecil maka akan lebih kecil pula tingkat pertanggung jawabannya. 
Tenaga Kerja, Training dan kehlannya; Hal ini perlu mendapat perhatian dalam membuat membuat suatu organisasi maintenance karena ada pengaruhnya terhadap beban pengawasan dan fasilitas untuk training. Di daerah dimana tenaga kerja yang l sangat langka diperoleh maka pengawas dan fasilitas training yang baik harus mudah didapat. 
Ruang Lingkup bagi Maintenance; Dalam suatu bagian maintenance yang diserahi tanggung jawab hanya untuk memelilhara mesin saja, maka beban organisasinya tidak seberat suatu bagian maintenance dengan tanggung jawab yang meliputi bidang kerja lain. 

Setiap perusahaan mempunyai kepentingan yang berbeda atas pelayanan maintenance yang baik. Pada perusahaanperusahaan angkutan umum, lebih banyak dituntut dari segi keamanan agar alat transportasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga bagian maintenance merupakan bagian yang sangat penting. Hampir semuanya, dalam industri permesinan, penanaman modal dalam pembelian mesin-mesin merupakan anggaran terbesar oleh karenanya pertanggungan jawab untuk memelihara modal yang tertanam ini harus ditempatkan pada manajemen yang tinggi. Adapun kegiatan yang dilakukan pada proses pemeliharaan adalah sebagai berikut.

2. Penjelasan tentang mendengar, melihat, dan merasakan dalam pemeliharaan:

Pemeliharaan ialah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sistematika tertentu dengan tujuan agar fasilitas tersebut dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, efektif dan efisien. 

Jadi kegiatan pemeliharaan itu bukanlah pekerjaan yang ala kadarnya, bukan pekerjaan yang asal-asalan, tetapi pekerjaan yang perlu perencanaan , pembiayaan dan kesungguhan. 

Adapun dalam proses pemeliharaan terdapat kegiatan mendengar, melihat ,dan merasakan.

A. Mendengar adalah kegiatan menggunakan indera pendengaran ( telinga ) untuk mengamati kondisi mesin melalui suara yang dihasilkan oleh mesin saat bekerja. Dari kegiatan mendengarrkan maka manusia dapat mengetahui kerusakan yang ada pada suatu mesin, contoh : bagian gearbox pada mesin yang kurang pelumasnya maka akan menghasilkan suara bising. Dari kegiatan ini maka manusia dapat melakukan corrective action dengan menambahkan pelumas pada gearbox tersebut.

B. Melihat adalah kegiatan menggunakan indera penglihatan ( Mata ) untuk mengamati kondisi mesin melalui visual saat bekerja. Dari kegiatan melihat maka manusia dapat mengetahui kerusakan yang ada pada suatu mesin, contoh : mesin tidak dapat bekerja dengan baik karena ada kabel sensor yang terputus. Dari kegiatan ini maka manusia dapat melakukan corrective action dengan melakukan corrective action menyambung kabel pada mesin tersebut.

C. Merasakan adalah kegiatan menggunakan indera perasa ( naluri ) untuk mengamati kondisi mesin saat bekerja. Dari kegiatan merasakan maka manusia dapat mengetahui kerusakan yang ada pada suatu mesin, contoh : output angin pada compressor tidak stabil. Dengan jam terbang yang tinggi dan pengetahuan tentang compressor maka seseorang dapat mengetahui kerusakan pada komresoor tersebut. Dari kegiatan ini maka manusia dapat melakukan corrective action dengan mengganti belt pada compressor tersebut.


3. Terangkan hubungan antara yang perlu, apa yang penting, dan apa yang segera pada pemeliharaan?


Skematika Hubungan antara yang perlu,yang pnting, dan yang segera pada proses pemeliharaan dapat dilihat pada gambar berikut.

Terdapat 3 blok utama dalam proses pemeliharaan yang berhubungan dengan yang penting, yang perlu, dan yang segera dalam maintenance yaitu preventive, corrective, dan emergency, dimana :

1. Preventive manintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan agar fasilitas / mesin / peralatan terhindar dari laju kerusakan yang cepat (tidak wajar). Dalam proses pemeliharaan, preventive maintenance adalah kegiatan yang perlu dilakukan untuk memastikan kondisi mesin baik saat digunakan untuk produksi, dan berfungsi untuk memperpanjang umur pakai suatu mesin. Terdapat tiga kegiatan pada preventive maintenance yaitu : pre maintenance, routine maintenance, dan periodic maintenance.

2. Corrective maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan apabila terjadi kerusakan pada mesin, kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan mesin / peralatan pada kondisi semula. Dalam proses pemeliharaan, corrective maintenance adalah kegiatan yang penting dilakukan untuk mengembalikan kondisi mesin saat digunakan untuk produksi. Terdapat tiga kegiatan pada preventive maintenance yaitu : light repair, medium repair, dan over haul.


3. Emergency maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan di luar program pemeliharaan kerena terjadi sesuatu yang emergency (kecelakaan). Dalam proses pemeliharaan, emergency maintenance adalah kegiatan yang segera dilakukan karena menyangkut keselamatan manusia dan mesin.


4. Maksud dengan komunikasi dengan manusia pada pemeliharaan

Secara umum, komunikasi dapat dimaknai sebagai proses pengiriman (transmits) informasi untuk merubah perilaku individu lain (the audience). Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yang dapat terjadi padasetiap gerak langkah manusia. Komunikasi amat esensial dalam buat pertumbuhan kepribadian manusia. Para ahli ilmu sosial telah berkali-kali mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Ashley Montagu, seorang Antropolog yang cukup terkenal, dengan tegas menulis : “the most important agency through which the child learns to be human is communication, verbal also nonverbal”. (media yang paling penting bagi anak belajar untuk menjadi manusia adalahkomunikasi,verbal maupun nonverbal

Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain di lingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain di lingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non-verbal. Melalui komunikasi kita berbicara dengan diri kita sendiri, mengenal serta mengevaluasi diri sendiri; melalui komunikasi kita berkenalan serta berinteraksi dengan orang lain, dan mengungkapkan perasaan kita terhadap orang lain; dan melalui komunikasi kita memecahkan segala macam persoalan, mengembangkan gagasan baru, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan orang lain.

Dalam pemeliharaan, komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari individu satu ke individu lainnya untuk menyampaikan informasi, gagasan, pengetahuan, persoalan tentang suatu kegiatan pemeliharaan. Penyampaian Informasi bertujuan agar semua orang yang berada dalam department pemeliharaan mengetahui secara menyeluruh kondisi dan cara melakukan pemeliharaan terhadap suatu mesin.


5. Maksud dengan PDCA



singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming


Plan : mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Pada tahap ini dapat menggunakan beberapa tools yang berguna seperti Drill Down, Cause and Effect Diagram, dan 5 Whys untuk membantu menemukan akan dari permasalahan. Setelah berhasil mengidentifikasi,dapat memetakan proses tersebut. Selanjutnya dapat menggambarkan semua informasi lain yang diperlukan untuk membantu dalam mengeluarkan solusi.

Do : mengembangkan dan menguji solusi yang berpotensi. Fase ini memiliki beberapa aktifitas diantaranya : 
Mengeluarkan solusi yang memungkinkan 
Memilih solusi terbaik. (dapat menggunakan teknik Impact Analysis
Mengimplementasikan solusi sementara pada contoh kasus berskala kecil terlebih dahulu (trial) 

Pada tahap ini, tindakan belum terimplementasi secara penuh. Implementasi maksimal terjadi pada tahap Act.

Check : mengukur seberapa efektif pengujian solusi sebelumnya dan menganalisis apakah langkah tersebut dapat ditingkatkan. Pada fasa ini akan mengukur seberapa efektif solusi sementara yang telah buat, lalu dapat mengumpulkan informasi dari segala pihak yang terkait untuk bersama-sama membuat agar solusi tersebut lebih baik lagi. Jika masih belum terlihat hasil yang jelas, dapat mencoba untuk mengulangi tahap Do untuk kembali melakukan Check ulang. Setelah puas dengan apa yang telah capai, maka dapat melaju ke tahap berikutnya (final).

Act : mengimplementasikan solusi yang telah ditingkatkan secara menyeluruh. Sekarang dapat mengimplementasikan solusi secara menyeluruh. Namun kegunaan PDCA tidak hanya sampai disini saja. Jika menggunakan PDCA sebagai bentuk inisiasi dari peningkatan berkelanjutan, maka dapat mengulangi siklus ini dengan kembali pada tahap awal (Plan) dan mengulang semua tahap ini secara berurutan agar sistem mencapai kestabilan dan mengalami peningkatan secara terus menerus.

Lalu pada kondisi apakah PDCA sebaiknya digunakan? PDCA memberikan sebuah problem solving yang terkontrol untuk suatu proses dengan nilai guna yang tinggi. Berikut kami jabarkan kondisi yang paling efektif untuk melakukan PDCA : 
Saat mengimplementasikan Kaizen atau pendekatan pengembangan berkelanjutan. Ketika cycle PDCA dilakukan, akan terjadi berbagai improvement pada area yang dilaluinya sekaligus menyelesaikan masalah yang ada 
Ketika mengidentifikasi solusi dan improvement baru untuk sebuah proses yang dilakukan secara berulang-ulang. Pada situasi ini akan mendapat benefit dari peningkatan extra yang ditanamkan pada proses dengan implementasi yang dilakukan berkali-kali. 
Dalam mengeksplorasi range dari solusi baru yang memungkinkan untuk memecahkan masalah dan menguji sekaligus meningkatkan solusi tersebut dengan implementasi kontrol yang lebih baik 
Menghindari pemborosan sumber daya dalam jumlah besar yang dapat terjadi jika implementasi dilakukan tanpa pengujian terlebih dahulu 

Jelas sekali menggunakan PDCA adalah suatu pendekatan yang lebih lambat daripada melakukan implementasi straightforward dari gung ho. Dalam keadaan emergency tentu tidak perlu lagi melakukan tindakan ini. Namun, akan mendapat keuntungan yang lebih besar jika menerapkan PDCA pada timing atau waktu yang tepat khususnya untuk peningkatan yang berkesinambungan seperti yang telah jabarkan di atas.