1. Kasus LHI mengenai satu departemen kementerian pertanian yg juga dipimpin menteri-nya dari PKS sedang mengatur klausal anti produk impor baik buah dan daging.
2.Kasus Arifinto yg terkait pembukaan situs porno, terkait Menkominfo yg menteri-nya juga dari PKS, dan mengurus tutup situs situs porno.
3. Kasus Soeripto terkait pembelian helikopter utk membasmi pembalak liar di kemehut yg menterinya PKS juga, yg gerakan-nya perang melawan pembalakan liar.
Kesamaan kesimpulan di tiga kasus adalah...
Kasus LHI terkait impor daging, sementara DEPTAN sedang buat aturan impor buah dan daging untuk menyelamatkan produk lokal, pihak yg dirugikan ya pihak pengimpor semisal Amerika, Australia...
Kasus Arifinto, yg kedapatan membuka situs porno, padahal Menkominfo sedang perang menutup situs porno. Yg dirugikan ya mafia-mafia dunia hitam..
Selanjutnya, kasus Soeripto dalam pembelian helikopter untuk mempercepat melawan pembalakan liar, waktu itu menteri kehutanan nya memang sedang perang dgn para pembalak liar yg subur dari jaman Soeharto. Dan pihak yg merasa dirugikan atas kerjaan menhut itu adalah mafia kayu..
Entah itu sebuah kebetulan atau tidak, tapi setiap kasus itu terjadi manakala kementerian bersangkutan sedang menerapkan aturan yg dibenci sistem hitam bangsa ini...
Ketika partai lain, terindikasi kader nya korupsi dgn bermain multi proyek apa saja, terkadang tdk ada hubungannya dgn partai itu berkuasa di mana. Alias semata tugas di komisi.. Seperti Anas, Nazar, I Wayan Koster, Priyo Budi..
Apakah karena kerja baik kader PKS itu di kementerian yg dianggap mengganggu kepentingan sistem mafia hitam itu?
Penetapan LHI sebagai tersangka banyak kejanggalannya
Pertama ada orang membawa uang, lalu mengaku uang itu suap untuk LHI. Nanti semua orang bisa membuat pengakuan bila membenci seseorang.
Kedua penetapan tersangka tanpa terlebih dahulu memeriksa atau memintai keterangan, langsung menyatakan LHI sebagai tersangka.
Ketiga, mengaitkannya dengan perempuan atau mahasiswi yang kemudian orangnya dilepas.
Ini kan aneh, apalagi tujuannya kalau bukan mengacaukan atau merusak citra PKS? Semua partai besar sudah mendapatkan problem, lantaran masalah dari kalangan pengurus dan tokoh-tokohnya. Ada yang sudah masuk penjara, baik karena kasus, kasus korupsi atau masalah lainnya.
Di satu sisi hanya PKS yang belum kena dan PKS berkeinginan masuk tiga besar dalam pemilu mendatang. Karena itulah, PKS dihalang-halangi, salah satu caranya dengan memfitnah. Dulu Misbakun, kini LHI, nanti sapa lagi?
#Terus Bekerja Untuk Indonesia
Suatu hari Al-Ustadz Hasan Al-Banna duduk bersama para ikhwah dalam sebuah majelis, kemudian beliau berkata, "Mengapa sekarang seolah berbagai lembaga, media, ... bahkan elit pemerintahan seolah semua menyudutkan dan menyerang kita?"
Hasan Al-Banna bertanya kembali, "Kalian tahu kenapa semua ini terjadi? Agar kalian semua tahu dan menyadari betul bahwa tidak ada tempat bersandar kecuali kepada Allah... dan agar jangan pernah kalian menanti dukungan dan kemenangan kepada seorang pun kecuali kepada Allah".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar