Cek Motivasi Dulu Yuks…
Sebenarnya tema materi seperti ini sudah sering aku tuliskan, tapi ga pa pa lah, semoga semakin banyak semakin banyak juga yang diambil faedahnya. Dan juga mampu mengingatkan kembali dan meluruskan kembali motivasi berbuat yang terkadang nyeleneh dari kewarasannya….
Let’s start…
Cerita dibawah ini mungkin sering kita dengar dan mungkin juga sering kita baca dan bahkan dituliskan untuk dibagi kepada ikhwah/saudara yang lain…
Ceritenye begene….:::
Seseorang datang kepada Nabi. Seorang badui dari dusun. Ia menghadap Rasulullah, lalu beriman kepada beliau, berhijrah, berjihad dan mengikuti berbagai aktivitas bersama Rasulullah. Setelah perang Khaibar, terjadi pembagian ghanimah atau harta rampasan perang, dia pun mendapat bagian. “Apa-apaan ini?”tanyanya. “Ini bagianmu dari Nabi, “ jawab para sahabat. “Bukan untuk ini aku mengikutimu,” ia menyatakan komitmennya kepada Nabi. “ Aku mengikutimu agar dipanah disini (sambil menunjukkan bagian tenggorokannya) sehingga aku mati dan masuk syurga.” Rasulullah bersabda, “ Kalau engkau benar-benar jujur kepada Allah, Dia akan benar-benar mewujudkan maksudmu.”
Tak selah berapa lama ia kembali berjihad. Tiba-tiba orang dusun tadi telah diusung dan dibawa menghadap Rasulullah. Dia terkena panah pada leher yang telah ditunjukkanya tadi kepada Nabi. “Inikah orang tadi?” “Benar,” Jawab para sahabat. “Dia sungguh telah berjihad dijalan Allah, maka Allah pun sungguh-sungguh mewujudkan apa yang diinginkannya,” kata Nabi. Nabi pun mengafaninya dengan jubah beliau, mendekati dan menshalatkan jenazahnya. Rasulullah berdo’a untuknya, “ Ya Allah, inilah hamba-Mu yang keluar untuk berjihad, telah mati syahid. Aku menjadi saksi baginya.”
Sungguh luar biasa niat itu, apalagi kalau niat itu didasari atas keikhlasan dan kesucian karena Allah, serta ‘iradah yang kuat dalam mengimplementasikannya menjadi sebuah keniscayaan dalam artian kesunguh-sungguhan. Maka apa yang diniatkan akan menjadi realita dan bukan sebuah utopia belaka, yang terkadang hanya menggayut dibenak sahaja, dan Alhamdulillah menjadi kenyataan. , “ Kalau engkau benar-benar jujur kepada Allah, Dia akan benar-benar mewujudkan maksudmu.” Sabda Rasulullah.
Begitu halus iblis mewarnai hati kita dengan pekatnya dosa dihati kita, sungguh halus, dan terkadang tanpa disadari oleh kita, iblis memfatamorganakan ujub menjadi eksistensi diri. Dan kita sering terjebak dalam hal ini. Begitu pula dengan hal ijtihad (pembaharuan) terkadang kita terlena dengan kemudahan. Atas dasar ijtihad katanya, padahal ilmu kearah disana pun tak ada. Sungguh terjebak dan halus kita dimainkan oleh iblis. Astaghfirullah…
Begitu pula dalam berdakwah, menjadi da’I, dan menjadi Murabbi… iblis akan semalam suntuk mencari cara bagemane caranya nih aktivis dakwah tersungkur daya juangnya, kebersihan niatnya.. mulailah si iblis masuk ke lingkup koordinasi antara ikhwan dan akhwat… menyelusupkan didalam hati kedua ikhwah ini rasa simpati dan empati..
Si ikhwan: “Ukh, jangan lupa besok kita syuro’, jangan lupa qiyamul lail ya… biar syuro’ kita dimudahkan..”
Eh.. si akhwat dibisiki si iblis utk membalas sms si ikhwan, si akhwat terpengaruh, mungkin karena jarang tilawah kali si akhwat ini…
Si akhwat: “Ya akh.. syukran dah dingetkan, akhi juga ya… shalat subuhnya berjama’ah di masjid ya…!”
Karena merasa diperhatiin oleh si akhwat, si ikhwan berbunga-bunga nih hatinya, mulai deh.. menduga-duga. Jangan-jangan si akhwat s*ka lagi dengan ana…. Dan akhirnya saudara-saudara si ikhwan mengirimkan sms “nakal” ke si akhwat
Si ikhwan: O.. ya ukh, Nantikan ana dibatas waktu.. eits.. salah nantikan ana dibelakang hijab besok…he..he… ^_^v”
Dan dibelahan bumi lainnya, si akhwat hanya tersungging-sungging tersenyum, hatinya ikut berbunga-bunga, fikiran jauh melayang membayangkan hal yang nggak-nggak dengan si ikhwan. Padahal seharusnya jam segitu dah jadwalnya halaqah… alhasil si akhwat terlambat 1 jam datang halaqah karena sibuk membayangkan dan tertidur lalu kebawa kemimpi. Segitunya ..
Wah..wah.. kedubrak ,,, sok pengertian banget nih si ikhwan dan si akhwat.. dah kayak apa aja.. dah itu pake acara nantikan ku dibatas waktu lagi… duh—duh–duh
Lagi-lagi atas nama koordinasi, interaksi kurang dijaga… sungguh banyak cerita-cerita yang kek beginian, chatingan, sms-smsan ngasih tausiyah, telepon-teleponan, dan banyak lagi cara si iblis menusuk secara halus dihati para juru dakwah.. dan tahukah kita, si iblis tertawa melihat si korbannya…
Si iblis: “Ha..ha..ha… senengnye aku… bisa menggelincirkan juru dakwah. wah kayaknya bulan ini aku bakal dapat bonus nih dari bos…”
Semoga kita terlindungi.. a ‘uzubillahi minasyaithanirrajim- Aku berlindung pada-Mu ya Allah dari syetan yang terkutuk…
Rasulullah Saw bersabda:
“ Sesungguhnya diterimanya amal itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (H.R. Bukhari-Muslim)
Selayaknya bagi kita yang motivasi/niatnya dalam berdakwah khususnya harus senantiasa mengeceknya, jangan-jangan ada yang salah, ada yang bengkok, ada yang mewarnai hitam diputihnya niat itu, coba cek-cek lagi, perbaiki niat ditiap periode waktu hidup. Agar niat tak terhiasi motivasi yang penuh ujub diri…
“Ya Allah kumohon pada-Mu agar diberikan kelurusan niat dalam beramal, keteguhan dalam mengenggam kelurusan niat itu hingga syahid menjemput kami…”
Seperti biasa ingin memberikan nasyid diakhir tulisan, kali ini mencuplik akhir lirik nasyidnya Ar-Royan dengan judul ayo menikah.. (nih lagi saya putar di laptop saya…he..3x ketika tulisan ini dibuat )
Jalan hidup tergantung niatmu
Bila kau yakin kau akan mampu
Ingat lah Allah selalu menyertaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar