Hati-hati dengan Titik Lemahmu
Ada apa ya? Kok hati-hati?
Tenang-tenang, kita akan menyaksikan tuturan kata-kata dari Syaikhut Tarbiyah Ust Rahmad Abdullah Rahimullah dalam bukunya “Episode Cinta sang Murabbi”
“Allah ta’ala akan senantiasa menguji antum pada titik terlemah antum. Orang yang lemah dalam masalah uang, namun kuat dalam masalah jabatan dan wanita, tidak diuji dengan wanita dan jabatan. Orang yang senantiasa mudah tersinggung dan pemarah, maka akan diuji oleh Allah dengan dipertemukan dengan orang-orang yang senantiasa membuatnya tersinggung dan marah. Sampai ia berhasil memperbaiki kelemahannya itu dan tidak lagi mudah tersinggung dan marah. Seseorang yang senantiasa berlambat-lambat dalam dakwah karena alasan istri, mertua, tamu akan senantiasa dihadapkan dengan alasan-alasan itu, mertua datang, tamu datang silih berganti, yang akan terus menundanya untuk segera menghadiri liqo’at (pertemuan) dakwah, sampai ia bisa mengutamakan agenda dakwah.”
Sungguh luar biasa. Kita acap kali diuji dengan itu-itu aja dan tak pernah lulus dalam ujian itu. Dakwah ini seperti kuliah atau sekolah, ada semesteran, ada ujian, ada yang cumlaud, ada yang ngulang, bahkan ada yang drop out. Jikalau saja kita belum lulus dengan ujian keluarga seperti yang diceritakan oleh ustadz Rahmad diatas maka ia tidak akan bisa menghadiri liqo’at dakwah dan tarbawi. Pasti akan selalu ada saja yang menghalangi. Untuk itulah perlunya managemen yang baik dalam pemecahan masalah. Buat waktu, jam segini aku ngerjain PR, jam segini aku ngadiri liqo’at, jam segini aku baca buku, dan seterusnya. Sehingga kelama-lamaan setiap aktivitas akan terprogram dengan baik. Perlu diingat bahwa, program yang kita buat tersebut bukanlah seperti penjara yang memenjarakan kita atau dengan kata lain nggak bisa ngerjain selain dari program. Makanya diperlukan prioritas dalam beramal. Mana yang lebih penting, semisal belajar atau tilawah. Prioritaskan yang akhirat dulu yaitu tilawah dulu. Setelah tilawah baru deh belajarnya. Kalau gini yang dilakukan, pelajaran akan masuk karena hati telah tentram dan siap untuk dimasukkan ilmu pengetahuan. Untuk referensi lebih detail pembahasan prioritas, saya merekomendasikan untuk membeli atau minjam buku Fiqh Aulawiyat (Fiqh Prioritas) karyanya Yusuf al Qaradhawi. Insya Allah akan tercerahkan disana.
Seperti itulah. Tak ada kata lain, kita harus melawan ujian tersebut, menghadapinya dengan kemauan yang kuat jangan setengah setengah, harus full potensi, tendang tantangannya jauh-jauh biar nggak balik lagi kedalam kehidupan, dan konsistenlah dengan apa yang sudah kamu hadapi dengan artian setelah kamu berhasil dengan satu ujian, jangan-jangan coba-coba untuk meremehkannya kembali. Karena ia akan datang lagi dan akan senantiasa beradi dikakimu hingga engkau melepaskannya. Harus komitmen. Full komitmen. Insya Allah akan dimudahkan.
Bagi kita yang belum bisa lulus dari salah satu ujian, yuks… selesaikan!!! Jangan di remehkan!!! Oke fren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar