Hanya Dua Pilihan
Yah.. hanya dua pilihan saja. Jalan Allah (Sabilillaah) atau jalan syetan (sabilith thagut). Golongan Allah (Hizbullah) atau golongan syetan (hizbusy syaitan). Fujurraha wa taqwaha. Islam atau kafir. Tidak ada daerah abu-abu. Hitam atau putih. Segeralah dipilih jangan sampai nyawa sudah berada dikerongkongan baru mengambil keputusan. itu namanya terlambat. Jangan sampai kehilangan momentum karena kegalauan dalam memilih. Tetapkanlah pilihan itu.
Kita adalah muslim sebelum apapun jabatan kita – Nahnu Muslim qabla kulli syai’in
Kita adalah da’i sebelum apapun jabatan kita – Nahnu Du’aat qabla kulli syai’in
Jadikanlah dakwah sebagai pilihan agar kita termasuk golongan orang-orang yang beriman dan termasuk hamba yang diberikan pertolongan oleh Allah bukan kaum murtad yang digantikan oleh Allah, seperti firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Maidah: 54)
“…dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini. “ (QS. Muhammad: 38)
Jangan sampai kita tergantikan oleh kaum lain karena kelalaian kita dalam menentukan pilihan. Pilihan kita yang salah akan menghantarkan kita kepada penyesalan yang tiada tara. Na’udzubillah…
Sungguh kesyukuran yang luar biasa tatkala pilihan itu benar karena Allah telah menghantarkan diri kita kepada pilihan yang benar. Tapi coba periksa dulu… Periksa diri kita apakah pilihan kita sudah-sudah benar 100 %, 50 %, atau bahkan hanya 10% saja keyakinan kita dalam pilihan tersebut. Coba kita lihat aplikasi nyata dari pilihan kita tersebut, apakah sudah tercerminkan dalam kehidupan kita. Coba tanyakan pada diri sendiri!
Oleh karena itu saudarku, Jangan sampai berakhirnya umur kita, tidak ada kontribusi apa pun terhadap islam dan dakwah karena kita telah memilih pilihan itu. baik itu kontribusi pemikiran, kekuatan, dan harta.
Wallahu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar