.

Minggu, 08 Januari 2012

Keberlangsungan di Awal Waktu

Managements of anticipation n’ take action 

1.       Sudahkah LPJ DKM 2011?
2.       Kapan MMA 2012?
3.       Apakah UAS  dan PKL tingkat 3 hampir tiba?
4.       Bolehkah MMA di Publikasikan
5.       Siapakah Even Organization MMA 2012?

“Mungkin diantara temen-temen yang ada di Dewan Syuro ataupun kaderisasi sudah tau bahwa kita hanya punya waktu 4 minggu lagi, waktu yang dibilang pas untuk preparation’s.  Maka dari itu silahkan kerjasama untuk mentabayunkan hal ini dalam hal teknis maupun prosedural, mengingat ini adalah hal yang mutlak dilakukan. Seandainya kesibukan dan aktivitas dakwah lain telah melupakan dari hal ini saya menitip pesan jangan ada pembahasan atau revisi tentang AD/ART dan GBPH yang melelahkan dan membuang waktu saja. “
Ikhwahfillah..
“Ada hal lain yang tidak boleh kita lupakan teruntuk menumbuhkan imaginative dan creative adik-adik pengurus baru agar tidak hanya copy paste dan edit sedikit untuk masalah Program Kerja, Saya ingin ada program kerja yg lebih innovative dan bernilai, kita juga tau pengurus yang selanjutnya berasal dari siswa yang dulunya active di Rohis sekolah, pernah di pesantren ada juga anak tarbiyah yang memang punya bakat untuk tumbuh.”
Ikhwafillah ..
“Dalam acara dauroh perekrutan (Wisata Study Islam) contohnya  WIDIS untuk ATEM, Alhamdulillah dihadiri 170 peserta mahasiswa baru, suatu kebanggaan yg luar biasa hanya satu jurusan tapi segitu banyaknya para mahasiswa yang akan menegakan agama Islam dan akan meninggikan kalimat Alloh Swt ,  ditambah lagi kita juga membentuk 17 Halakoh ya 17 halakoh bukan jumlah yang dikit, maka sepatutnya kita mempersiapkan untuk mem flow up rencana kedepan, kita perlu muroby yg ikhlas dan juga memiliki kemampuan ilmu syariah yang benar, dan itu tidak semua alumni berhak menyandak gelar muroby (seperti saya.red). Kita perlu Sinergi dan juga kolaborasi dengan Ma’had-M’had yg ada di sekitar kita.”
Sebenarnya kita punya banyak calon ulama di masa mendatang, sayang mereka kurang digarap dengan baik. Misalnya yang paling mudah, kita punya 3000-5000 mahasiswa di Mesir dan sekitarnya. Sayangnya, tidak semua ingin jadi ulama. Sebagiannya lebih suka kerja di bidang-bidang yang tidak ada kaitannya dengan keulamaan. Ada yang jual madu, jasa bekam, travel haji umrah, atau jadi tukang ruqyah, politisi, artis dan seterusnya, dan seterusnya…
“Ya tidak ada yang melarang sih, semua boleh-boleh aja sih. Tapi di zaman kita lagi sangat krisis ulama, mestinya yang udah diberi kesempatan belajar sampai ke Al-Azhar bisa rada mikir dikit lah. Mereka kuliah itu kan dbiayai waqaf umat Islam, kok sepulangnya ke Indo malah kagak jelas arahnya? Afwan buat adik-adik mahasiswa di Mesir, bukannya nyindir tapi memang nuduh sih..,”
Dalam dunia kesehatan ada pembedaan terminologi yang jelas : mulai dari radiographer, tukang obat, tukang gigi, bidan, perawat, mantri, dokter, dokter spesialis dst. Tapi dalam dunia agama, mahasiswa nyaris tidak bisa membedakan dan juga tidak tahu perbedaan antara alumni, penceramah, da'i, mubaligh, ustadz, kiayi, ulama, mufti, mujtahid dst. Pokoknya begitu ada orang pandai ceramah, langsung dipanggil ustadz ...
What solution’s?
Ya KOLABORASI jawabanya kita bisa mempertemukan adik mahasiswa yang belajar umum dengan mereka yang memang benar paham akan agama maka tidak lain pasti akan menumbuhkan Halakoh yang solid, insaAllah
To be continued
Semoga kita termasuk orang-orang yang bertanggungjawab terhadap amanah yang telah Allah swt. percayakan..
Wallahua’lam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar