.

Selasa, 19 Juni 2012

SHALAWAT TARHIM




Rasa haru perlahan-lahan menyelinap ke dalam hati ketika ingatan saya mendadak terbang melayang ke masa silam sekitar 20 tahun lalu saat saya beserta temen-temen dan orang tua bermukim di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Tanpa terasa kelopak mata saya basah saat mendengar ulang dan meresapi kalimat demi kalimat Shalawat yang indah serta begitu menyentuh hati ini. Konon, seperti kake' saya pernah bilang, Shalawat ini sangat masyhur khususnya di kota Surabaya dan sekitarnya.


Shalawat ini dikumandangkan menjelang Subuh di radio Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya, dan di akses oleh hampir seluruh masjid di Surabaya dan sekitarnya hingga ke pelosok-pelosok Jawa timur, khususnya masjid-masjid di kalangan Nahdhiyyin.

Shalawat ini juga dikumandangkan dengan lantang dari Mesjid Desa. Suara Shalawat Tahrim kerap disuarakan menjelang azan subuh. Di bulan Ramadhan, saya menikmati keindahan lantunan Shalawat ini bersama langkah-langkah kaki saya yang mantap menuju Masjid. Saya sudah memperkirakan, tepat ketika shalawat ini selesai, saya sudah tiba di depan gerbang Mesjid Raya tepat ketika azan subuh dikumandangkan.


Setiap langkah saya ke mesjid diiringi oleh Shalawat ini yang tidak hanya digemakan dari Mesjid Raya namun juga dari Mesjid-Mesjid disekitarnya. Begitu syahdu dan membuat batin terharu. Langit pagi seakan bergemuruh melantunkan asma Allah dan shalawat untuk baginda tercinta Rasullullah Muhammad SAW. Dan hati saya kian bersemangat menuju ke mesjid bersujud ke hadirat Allah SWT sang pencipta yang Maha Agung.



Terkejut sekali, sudah 9 tahun tinggal dijakarta ini saya jarang mendengarkan lagi shalawat Tarhim bergema. Tapi di subuh pagi ketika saya merindukan saat-saat subuh dimasa lalu, saat dingin pagi tak mampu melerai keinginan menghadap kepadaNya, melembutkan hati yang keras dan menyingkirkan rasa lalai untuk tak segera bangun dari tidur. Di masjid ini (Masjid Alfajar.red) terdengar suara lantunan Shalawat Tarhim di pengeras suara masjid, suara yg lirih namun memecah kesunyian.



Cobalah simak keindahan syair shalawat ini:

Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaayk
 Yaa imaamal mujaahidiin yaa Rasuulallaah
 Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaayk
 Yaa naashiral hudaa yaa khayra khalqillaaah
 Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaayk
 Yaa naashiral haqqi yaa Rasuulallaah
 Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaayk
 Yaa Man asraa bikal muhayminu laylan nilta maa nilta wal-anaamu niyaamu
 Wa taqaddamta lish-shalaati fashallaa kulu man fis-samaai wa antal imaamu
 Wa ilal muntahaa rufi’ta kariiman
Wa ilal muntahaa rufi’ta kariiman wa sai’tan nidaa ‘alaykas salaam
Yaa kariimal akhlaaq yaa Rasuulallaah
Shallallaahu ‘alayka wa ‘alaa aalika wa ashhaabika ajma’iin

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
 duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah
 Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
 duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik
 Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu
 Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
 Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi
 Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur
 Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu
 dan engkau menjadi imam
 Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemulianmu
 dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar