Oktafiyanto
Teknik Elektromedik 2005
Teknik Elektromedik 2005
Ketua DKMAF 2008
Definisi Dakwah Kampus
Dakwah kampus merupakan bagian dari aktvitas amal dakwah di lingkup kepemudaan atau disebut dengan amal thullabi. Dimana Musthafa Muhammad Thahan menjelaskan maknanya dengan, “Ketika sekelompok pelajar/mahasiswa bergerak dalam satu amal yang terpadu menuju kebangkitan ummat, maka aktivitas dan gerakan mereka disebut dengan amal thullabi ”. Selain itu Dakwah Kampus adalah dakwah ammah harokatudz dzahiroh dalam lingkup perguruan tinggi. Dakwah yang sifatnya terbuka, berorientasi kepada rekrutmen dakwah di kalangan civitas akademika secara umum, dan aktivitasnya dapat dirasakan oleh civitas akademika. Civitas akademika yang dimaksud di sini adalah para mahasiswa dan dosen perguruan tinggi. Civitas akademika merupakan bagian dari masyarakat kampus yang hidup dengan peraturan, ada peraturan kampus (rektorat), peraturan ormawa, dan sebagainya. Sehingga untuk dapat mengejewantahkan dakwah ammah harokatudz dzahirah tersebut, maka prinsip ‘legal’, ‘formal’, dan ‘wajar’ dalam kacamata civitas akademika, menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh Dakwah Kampus. Salah satu derivasi dari hal ini, maka biasanya sebuah lembaga dakwah kampus perlu membuat AD/ART sebagai bagian dari bentuk legalisasi organisasi dakwah kampus di sebuah perguruan tinggi .
Keistimewaan Da’wah Kampus
Mengapa dakwah kampus menjadi istimewa? Karena kampus adalah tempat berkumpulnya para pemuda (yaitu mahasiswa) dalam waktu yang cukup lama baik di dalam maupun di luar ruang kuliah dimana mereka saling berdiskusi/berdialog, berinteraksi dan tukar pengalaman. Selain itu dunia kampus adalah tempat yang bebas dimana berbagai aliran dapat mengungkapkan pendapatnya. Kampus juga merupakan gudang ilmu dan rumah penelitian ilmiah, maka ia adalah sarana ummat untuk membangun peradaban dan menguasai serta memanfaatkan kemajuan. Dengan demikian dakwah kampus adalah tempat yang paling strategis untuk mencetak kader dan meluluskan tokoh serta pemimpin masyarakat di segala bidang dimana amal thullabi di kampus adalah aktivitas yang meluas di seluruh dunia. Setiap negara memiliki puluhan bahkan ratusan universitas dan institut dengan jutaan mahasiswa dan mahasisiwinya. Dimana para mahasiswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen, pejabat fakultas dan universitas, tokoh masyarakat dan negara melalui ceramah, seminar dan kuliah umum yang kesempatan ini tidak dimiliki secara luas oleh lapisan masyarakat lainnya. Penulis juga mencatat beberapa keistimewaan dakwah kampus lainnya, yaitu :
Mengapa dakwah kampus menjadi istimewa? Karena kampus adalah tempat berkumpulnya para pemuda (yaitu mahasiswa) dalam waktu yang cukup lama baik di dalam maupun di luar ruang kuliah dimana mereka saling berdiskusi/berdialog, berinteraksi dan tukar pengalaman. Selain itu dunia kampus adalah tempat yang bebas dimana berbagai aliran dapat mengungkapkan pendapatnya. Kampus juga merupakan gudang ilmu dan rumah penelitian ilmiah, maka ia adalah sarana ummat untuk membangun peradaban dan menguasai serta memanfaatkan kemajuan. Dengan demikian dakwah kampus adalah tempat yang paling strategis untuk mencetak kader dan meluluskan tokoh serta pemimpin masyarakat di segala bidang dimana amal thullabi di kampus adalah aktivitas yang meluas di seluruh dunia. Setiap negara memiliki puluhan bahkan ratusan universitas dan institut dengan jutaan mahasiswa dan mahasisiwinya. Dimana para mahasiswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen, pejabat fakultas dan universitas, tokoh masyarakat dan negara melalui ceramah, seminar dan kuliah umum yang kesempatan ini tidak dimiliki secara luas oleh lapisan masyarakat lainnya. Penulis juga mencatat beberapa keistimewaan dakwah kampus lainnya, yaitu :
1. Mahasiswa adalah cadangan masa depan (iron stock)
2. Mahasiswa adalah unsur pengubah (agent of change)
3. Kampus adalah pusat rujukan (center of reference)
4. Kampus adalah pusat aktifitas (center of activity)
5. Kampus adalah pusat gerakan (center of movement)
Medan Dakwah Kampus
Untuk menjalankan roda Dakwah Kampus, maka dibutuhkan personil-personil, yaitu Aktivis Dakwah Kampus (ADK). ADK adalah kader dakwah dan tarbiyah yang memiliki peran dalam Dakwah Kampus. Peran yang dilakukan bisa berupa sebagai pengurus lembaga dakwah kampus, murobbi kampus, dan sebagainya. Peran ADK ini bisa dijalankan oleh kader dakwah yang bertitel mahasiswa, atau dosen, atau kader dakwah lainnya yang bersinggungan dengan Dakwah Kampus. Mereka harus dapat bergerak bersama-sama dalam koridor strategi dakwah kampus yang bersangkutan. Secara sederhana medan dakwah kampus dapat dibagi kepada beberapa obyek, yaitu :
Untuk menjalankan roda Dakwah Kampus, maka dibutuhkan personil-personil, yaitu Aktivis Dakwah Kampus (ADK). ADK adalah kader dakwah dan tarbiyah yang memiliki peran dalam Dakwah Kampus. Peran yang dilakukan bisa berupa sebagai pengurus lembaga dakwah kampus, murobbi kampus, dan sebagainya. Peran ADK ini bisa dijalankan oleh kader dakwah yang bertitel mahasiswa, atau dosen, atau kader dakwah lainnya yang bersinggungan dengan Dakwah Kampus. Mereka harus dapat bergerak bersama-sama dalam koridor strategi dakwah kampus yang bersangkutan. Secara sederhana medan dakwah kampus dapat dibagi kepada beberapa obyek, yaitu :
1. Civitas akademika
2. Pejabat dan pegawai
3. Alumni perguruan tinggi
4. Lembaga kemahasiswaan
5. Institusi perguruan tinggi
6. Institusi pemerintah terkait
7. Institusi kerjasama antar perguruan tinggi
8. Peraturan perundangan yang terkait
9. Kurikulum dan system administrasi perguruan tinggi
10. Sarana dan prasarana kampus.
Sebagaimana telah diungkapkan di atas, dalam pergerakannya dakwah kampus memiliki medan tersendiri. Medan pergerakan dakwah kampus adalah area di mana dakwah kampus mengaktualisasikan diri. Medan Dakwah Kampus yaitu lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap dakwah kampus, meliputi manusia-manusianya (para civitas akademika, pejabat dan pegawai kampus, alumni), sarana-sarananya (lembaga kemahasiswaan, institusi perguruan tinggi, institusi pemerintah terkait, institusi kerjasama antar perguruan tinggi), dan aturan main yang berlaku (peraturan perundangan terkait, kurikulum dan sistem administrasi perguruan tingggi), serta sarana dan prasarana kampus. Dan yang terakhir dalam kajian ini adalah tujuan Dakwah Kampus, terakhir dan sangat penting. Karena tujuan dakwah kampus harus selalu menjadi satu hal yang terus diingat oleh para ADK, agar mereka tahu ke mana arah dakwah kampus berjalan .
Tujuan Dakwah Kampus
Tujuan utama dari Dakwah kampus adalah adanya suplai alumni yang berafiliasi kepada Islam, dan optimalisasi peran kampus dalam upaya mentransformasi masyarakat menuju masyarakat Islami. Derivasi dari hal ini maka peran tarbiyah kampus yang berkesinambungan – untuk menghasilkan alumni-alumni yang berafiliasi kepada Islam – menjadi sangat penting. Derivasi lainnya, lembaga dakwah kampus perlu secara bertahap menjadi lembaga dakwah kampus yang matang, agar dapat memainkan perannya di perguruan tinggi yang bersangkutan untuk dapat mengusung perubahan. Mengenai tahapan dakwah kampus ini perlu kajian tersendiri. Diantaranya misi dakwah kampus adalah :
1. Pembelajaran/pengkaryaan akademik
2. Kaderisasi
3. Nashrul fikroh
4. Optimalisasi lembaga-lembaga intra dan ekstra
5. Pencitraan publik
6. Perluasan jaringan
Dakwah kampus adalah bagian besar dari ekskalasi perbaikan peradaban (marotibul amal) dimulai dari perbaikan individu, dimana individu ini akan membangun sebuah keluarga, lalu kumpulan keluarga ini akan membentuk dan bergabung dalam masyarakat dan menjadi bagian dalam perbaikan negara. Tahap terakhir adalah bagaimana kumpulan negara yang ada akan membangun sebuah era baru peradaban Dunia (Ustadziyatul Alam). Peran dakwah kampus dalam tahapan ini menekankan pada perbaikan individu dan masyarakat. Dakwah Kampus bukan aktifitas organisasi biasa, ini adalah bagian dari pembangunan peradaban. Sehingga Anda perlu serius dalam mengerjakan dakwah kampus ini. Semakin banyak mahasiswa yang tercerahkan akibat dakwah yang dilakukan, maka akan sangat bermanfaat untuk perbaikan bangsa ke depannya. Untuk itu perlu kiranya kita memahami tujuan dakwah kampus, yakni :
1. Suplai alumni yang berafiliasi terhadap Islam, bagaimana dakwah kampus mampu mensuplai dan mencetak alumni yang punya afiliasi terhadap Islam. Paramater afiliasi disini adalah seorang tidak menolak kebaikan dan menolak kemungkaran, serta tidak menentang ajaran Islam.
2. Transformasi masyarakat menjadi masyarakat madani. Perbaikan masyarakat kampus dengan pembinaan di segala bidang, dengan harapan dapat membentuk masyarakat madani. Untuk membangun masyarakat madani di masyarakat luas, dapat dimulai dengan membangun masyarakat madani pada tingkat kampus.
3. Penyedia unsur-unsur perbaikan negara, yakni bagaimana dakwah kampus mampu mempersiapkan para mahasiswa untuk masuk ke salah satu dari tiga sektor ( publik, swasta, masyarakat ). Dimana ia tidak hanya disiapkan secara kompetensi, akan tetapi juga disiapkan secara pemahaman dakwah. Sehingga perbaikan negara dapat dilakukan secara bottom up.
Sasaran Dakwah Kampus
Untuk mencapai tujuan di atas, ada beberapa sasaran antara yang harus dicapai terlebih dahulu. Sasaran tersebut antara lain:
1. Terbentuknya bi’ah (lingkungan) yang kondusif bagi kehidupan Islami di kampus, baik dalam sisi moral, intelektual, maupun tanggungjawab sosial. Kita tahu bahwa kampus adalah lingkungan yang heterogen. Ketika berinteraksi di dalamnya, maka butuh kekuatan untuk menjaga idealisme dengan tetap memperhatikan realitas. Hal ini berarti dakwah kampus memerlukan sebuah lingkungan kecil yang senantiasa dapat terus men-charge ruhiyah para ADK di tengah-tengah aktivitasnya di kampus. Sarana untuk itu adalah tarbiyah yang berkesinambungan untuk para ADK dan yang didakwahkannya.
2. Terbentuknya opini ketinggian Islam di kalangan kampus. Oleh karena itu syiar dalam mengkampanyekan kemuliaan Islam harus terus dilakukan secara rutin. Sarana-sarana syiar untuk ini cukup banyak, misalnya majalah, perpustakaan, peringatan hari besar Islam, tabligh akbar, dan sebagainya. Barangkali bisa kita diskusikan mengenai hal ini dalam kajian tersendiri.
3. Terbentuknya kesinambungan barisan pendukung dakwah. Untuk itu, tarbiyah yang berkesinambungan di setiap angkatan mahasiswa harus dipastikan berjalan. Ini membutuhkan sebuah lajnah yang dapat mengawasi itu dalam jangka panjang.
4. Terbentuknya hubungan timbal balik yang sinergis antara dakwah ammah dengan pengkaderan. Artinya, semua rekrutmen-rekrutmen dakwah diupayakan dapat dilanjutkan dengan proses dakwah secara khusus terhadap orang-orang yang direkrut tersebut.
5. Demikian kajian singkat mengenai definisi dasar dan tujuan dakwah kampus. Semoga dapat menjaga orisinalitas dakwah kampus di tengah-tengah proses perubahan yang semakin cepat.
Untuk mencapai tujuan di atas, ada beberapa sasaran antara yang harus dicapai terlebih dahulu. Sasaran tersebut antara lain:
1. Terbentuknya bi’ah (lingkungan) yang kondusif bagi kehidupan Islami di kampus, baik dalam sisi moral, intelektual, maupun tanggungjawab sosial. Kita tahu bahwa kampus adalah lingkungan yang heterogen. Ketika berinteraksi di dalamnya, maka butuh kekuatan untuk menjaga idealisme dengan tetap memperhatikan realitas. Hal ini berarti dakwah kampus memerlukan sebuah lingkungan kecil yang senantiasa dapat terus men-charge ruhiyah para ADK di tengah-tengah aktivitasnya di kampus. Sarana untuk itu adalah tarbiyah yang berkesinambungan untuk para ADK dan yang didakwahkannya.
2. Terbentuknya opini ketinggian Islam di kalangan kampus. Oleh karena itu syiar dalam mengkampanyekan kemuliaan Islam harus terus dilakukan secara rutin. Sarana-sarana syiar untuk ini cukup banyak, misalnya majalah, perpustakaan, peringatan hari besar Islam, tabligh akbar, dan sebagainya. Barangkali bisa kita diskusikan mengenai hal ini dalam kajian tersendiri.
3. Terbentuknya kesinambungan barisan pendukung dakwah. Untuk itu, tarbiyah yang berkesinambungan di setiap angkatan mahasiswa harus dipastikan berjalan. Ini membutuhkan sebuah lajnah yang dapat mengawasi itu dalam jangka panjang.
4. Terbentuknya hubungan timbal balik yang sinergis antara dakwah ammah dengan pengkaderan. Artinya, semua rekrutmen-rekrutmen dakwah diupayakan dapat dilanjutkan dengan proses dakwah secara khusus terhadap orang-orang yang direkrut tersebut.
5. Demikian kajian singkat mengenai definisi dasar dan tujuan dakwah kampus. Semoga dapat menjaga orisinalitas dakwah kampus di tengah-tengah proses perubahan yang semakin cepat.
Capaian Strategis Dakwah Kampus
Perbaikan Individu, Individu atau mahasiswa dalam konteks dakwah kampus perlu dibina sejak dini agar ia sebagai pribadi memiliki kepahaman keislaman yang komprehensif. Sebagai seorang pria , ia akan menjadi seorang kepala keluarga yang akan memimpin sebuah keluarga dan menjadi teladan bagi anak-anaknya. , begitu pula dengan seorang perempuan yang akan menjadi sosok Ibu untuk keluarganya. Dimana ia akan mendidilk anak-anaknya untuk menjadi seorang yang berdedikasi terhadap umat. Selain itu seorang individu juga dituntut untuk mampu mengoptimalkan segala potensinya agar ia dapat menjadi da’i dimana pun ia berada. Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi lalu mengubah sesuatu. Seorang kader dakwah yang terkibat dalam dakwah kampus diharapkan mampu memiliki tujuan hidup sejak dini. Ia diharapkan mampu menentukan what am i going to be ? dan membuat langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mencapai tujuannya. Kita juga diharapkan dapat memikirkan tentang problematika umat yang terjadi dan dengan potensi yang kita miliki, kita dapat menjadi solusi perbaikan umat, baik secara parsial maupun integral.
Perbaikan Negara, Mahasiswa setelah lulus akan terlibat dalam struktur sosial masyarakat. dalam bentuk ia bekerja di bidangnya masing-masing. Ada mahasiswa yang nantinya akan menjadi dosen, profesional, birokrat, seniman, dan lainnya yang akan menjadi unsur perbaikan bangsa dalam masyarakat. nantinya mahasiswa akan masuk dalam salah satu dari 3 sektor, antara (1) sektor publik yang terdiri dari birokrat, PNS, TNI/Polri, atau Diplomat. (2) sektor swasta yang biasanya di isi oleh para profesional atau menjadi seorang wirasusaha, dan (3) sektor masyarakat yang terdiri dari LSM, social workers,dan yayasan. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang memiliki keseimbangan antara fikriyah, jasadiyah, dan ruhiyah mengisi pos-pos dalam masyarakat ini, secara bertahap akan mampu mengubah strukur masyarakat di negara ini.
Perbaikan Individu, Individu atau mahasiswa dalam konteks dakwah kampus perlu dibina sejak dini agar ia sebagai pribadi memiliki kepahaman keislaman yang komprehensif. Sebagai seorang pria , ia akan menjadi seorang kepala keluarga yang akan memimpin sebuah keluarga dan menjadi teladan bagi anak-anaknya. , begitu pula dengan seorang perempuan yang akan menjadi sosok Ibu untuk keluarganya. Dimana ia akan mendidilk anak-anaknya untuk menjadi seorang yang berdedikasi terhadap umat. Selain itu seorang individu juga dituntut untuk mampu mengoptimalkan segala potensinya agar ia dapat menjadi da’i dimana pun ia berada. Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi lalu mengubah sesuatu. Seorang kader dakwah yang terkibat dalam dakwah kampus diharapkan mampu memiliki tujuan hidup sejak dini. Ia diharapkan mampu menentukan what am i going to be ? dan membuat langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mencapai tujuannya. Kita juga diharapkan dapat memikirkan tentang problematika umat yang terjadi dan dengan potensi yang kita miliki, kita dapat menjadi solusi perbaikan umat, baik secara parsial maupun integral.
Perbaikan Negara, Mahasiswa setelah lulus akan terlibat dalam struktur sosial masyarakat. dalam bentuk ia bekerja di bidangnya masing-masing. Ada mahasiswa yang nantinya akan menjadi dosen, profesional, birokrat, seniman, dan lainnya yang akan menjadi unsur perbaikan bangsa dalam masyarakat. nantinya mahasiswa akan masuk dalam salah satu dari 3 sektor, antara (1) sektor publik yang terdiri dari birokrat, PNS, TNI/Polri, atau Diplomat. (2) sektor swasta yang biasanya di isi oleh para profesional atau menjadi seorang wirasusaha, dan (3) sektor masyarakat yang terdiri dari LSM, social workers,dan yayasan. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang memiliki keseimbangan antara fikriyah, jasadiyah, dan ruhiyah mengisi pos-pos dalam masyarakat ini, secara bertahap akan mampu mengubah strukur masyarakat di negara ini.
Referensi :
Musthafa Muhammad Thahan, “Risalah Pergerakan Pemuda Islam”, Jakarta, Penerbit VISI, 2002
Said Hawwa, “Membina Angkatan Mujahid : Studi Analitis atas Konsep Dakwah Hassan Al-Banna dalam Risalah Ta’alim”, Solo, Era Intermedia, 2005
“Urgensi Dakwah Kampus”, , diakses pada 10 Agustus 2009
Ridwansyah Yusuf Achmad, “Urgensi Dakwah Kampus”, , diakses pada 10 Agustus 2009
Musthafa Muhammad Thahan, “Risalah Pergerakan Pemuda Islam”, Jakarta, Penerbit VISI, 2002
Said Hawwa, “Membina Angkatan Mujahid : Studi Analitis atas Konsep Dakwah Hassan Al-Banna dalam Risalah Ta’alim”, Solo, Era Intermedia, 2005
“Urgensi Dakwah Kampus”, , diakses pada 10 Agustus 2009
Ridwansyah Yusuf Achmad, “Urgensi Dakwah Kampus”, , diakses pada 10 Agustus 2009
welldone.. tulisannya berkarakter dan menginspirasi :)
BalasHapussyukron ukhti nadya semoga bermanfaat, makasih atas kunjunganya :-)
BalasHapus