Oleh: Oktafiyanto, Teknik Elektromedik 2005
Politeknik Kesehatan Jakarta II
Politeknik Kesehatan Jakarta II
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yg menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imron: 104)
Islam mengajarkan kepada kita untuk berdakwah atau menyampaikan
kebaikan yang bersumber dari nilai-nilai Islam. Dahulu, saat di bangku
sekolah kita mengenal Rohis (Rohani Islam) sebagai wadah syi’ar Islam
& pengibar nuansa keislaman di lingkungan sekolah. Maka, di
lingkungan kampus terdapat LD (Lembaga Dakwah) yang menjadi motor dalam
menanamkan nilai-nilai Islam serta menjaga bi’ah Islam di lingkungan
Kampus.
Yang menarik untuk dibahas di sini adalah objek dakwah nya, yakni
mahasiswa. Dibandingkan dengan dakwah pada ranah lain, objek dakwah di
lingkungan kampus sangatlah unik. Objek nya adalah mahasiswa yang
dikenal memiliki kapasitas intelektual yang homogen, yaitu
berpendidikan, logis, serta terbuka terhadap informasi baru. Dengan
menilik pula potensi mahasiswa yang dekat dengan masyarakat dan memiliki
akses ke pemerintahan, terbuka pula kesempatan mereka untuk dapat
menyebarkan nilai-nilai Islam secara lebih luas.
Terlebih melihat peran mahasiswa sebagai penerus peradaban bangsa,
maka akan menjadi sangat penting untuk menjaga dan membina ‘potensi’
besar yang ada pada diri mereka untuk nantinya diarahkan ke arah yang
labih baik, sehingga masyarakan bisa merasakan bahwa mahasiswa yang akan
memimpin bangsa di masa yang akan datang adalah orang-orang yang mampu
melandasi kecerdasan intelektualnya dengan fondasi agama yang kuat.
Sosok-sosok inilah yang amat dinanti-nantikan bangsa ini untuk perubahan
Indonesia di masa yang akan datang.
Untuk itulah maka penting adanya Lembaga Dakwah yang menjadi sebuah
badan penyebar nilai-nilai Islam di lingkungan kampus, guna mengadakan
perbaikan dan penjagaan terhadap calon penerus peradaban bangsa.
Kampus Sebagai Inkubator Peradaban
Seperti yang telah kita ketahui, kampus merupakan miniatur dari
kehidupan di dunia nyata. Dengan segala realita dan heterogenitas yang
ada di dalamnya, kampus telah berkembang menjadi laboratorium mini bagi
para pemimpin masa depan bangsa. Maka tidak heran bila banyak yang
berkata, “Ketika anda bisa memimpin mahasiswa di Kampus anda, maka anda bisa memimpin negara”.
Mungkin tampak berlebihan, namun memang begitulah kenyataanya. Maka
cermatilah, jika saat ini mahasiswa semakin berkurang kepekaan sosialnya
dan semakin rapuh Landasan keimanannya, maka dikhawatirkan hal ini akan
menjadi representasi dari kehidupan nyata dunia di masa depan. Oleh
karena itu, perlu adanya sebuah badan untuk mewarnai lingkungan kampus
dengan nilai-nilai Keislaman untuk menjaga dan menumbuhkembangkan
kepekaan mahasiswa terhadap peradaban bangsa di masa mendatang yang
dimulai dari perbaikan akhlak pribadi, dilanjutkan dengan memperbaiki
keluarga dan masyarakat, berikutnya adalah mentransformasi bangsa.
Potensi Besar Mahasiswa sebagai Agen Perubah
Berbicara tentang mahasiswa, berarti kita berbicara tentang masa
depan bangsa dan perbaikan bangsa. Karena mahasiswa dikenal sebagai
pihak yang netral, yang selalu memberi tanpa memihak. Secara dinamis
mereka bergerak, berkontribusi, dan terus bekerja sesuai naluri
memberikan waktu, tenaga, serta pikirannya demi perubahan di
lingkungannya. Maka, ciri mahasiswa tersebut perlu dijaga dan diarahkan
agar tetap pada koridor yang benar dan disalurkan untuk kepentingan
masyarakat, serta berlanjut secara kontinyu tanpa terkikis oleh godaan
zaman. Di sini lah peran Lembaga Dakwah dalam menanamkan hakikat &
landasan mahasiswa dalam bergerak serta berkontibusi, bahwa sejatinya
perjuangan itu untuk kepentingan masyarakat, kontribusi itu untuk
kesejahteraan bangsa, dan semua kerja keras tersebut hanya untuk Allah
swt. semata.
Lingkungan Kampus sebagai bagian dari Pembangunan Peradaban
Pada akhirnya memang, lingkungan kampus dituntut agar dapat
menghasilkan alumnus-alumnus yang dapat memberikan kontribusi dalam
rangka perbaikan bangsa. Yang menjadi penekanan dalam hal ini adalah,
bagaimana agar mahasiswa dapat memiliki visi yang jelas terhadap
kehidupan dan masa depannya. Maka, melalui Lembaga Dakwah Kampus
diharapkan dapat lahir sosok teknokrat muslim, pengusaha muslim, dan
sosok intelektual muslim lainnya. Sehingga terbentuknya generasi bangsa
yang memiliki afiliasi terhadap Islam. Afiliasi dalam artian tidak
menolak kebaikan, menolak kemungkaran, serta tidak menentang ajaran
Islam.
Dari semua yang dipaparkan di atas, jelas bahwa fungsi dan kedudukan
mahasiswa dalam keberlangsungan masa depan bangsa menjadi ‘aset’ yang
sangat berharga untuk dijaga dan dikembangkan, maka menjadi peran LD
dalam menjaganya agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam dan
mewarnainya agar outputan mahasiswa yang nantinya akan terjun ke
masyarakat tidak lupa dengan perannya dalam menyejahterakan lingkungan
sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar