.

Minggu, 23 Oktober 2011

IPK & Dakwah

Bismillahirrohmannirrohim…
ipk-1 
Tulisan ini terinspirasi dari salah satu status yang kemarin kubaca..
Sebuah kisah nyata dari seorang Mahasiswa dari sebuah kampus Negeri ternama di Jogjakarta,sekarang sudah jadi Asisten Profesor dan calon profesor insyaAllah di Jepang.( Demi kebaikan bersama saya tidak sebut merk)semoga bisa diambil hikmahnya saja.
Mahasiswa identik dengan segudang aktivitas. Mahasiswa kok ga pernah ikut organisasi,mahasiswa kok ga pernah aksi.apa kata dunia,itulah yang mungkin terbesit saat memasuki dunia kampus sebagian besar orang. termasuk saya:-D.
Banyak perubahan di belahan dunia sebagian besar berawal dari pemuda,mahasiswa. Semua dah tahu ya kenapa harus kuulang, kayaknya terlalu berbelit-belit ya..oke dech saya langsung cerita aja pada kisah nyatanya aja
“Aktivitas kuliah yang sangat menyita waktu karena di kampus yang bergensi tersebut tidak menyurutkan semangat dakwahnya. Setelah semangat dakwah menyatu dengan urat nadi. Dimanapun dan kapanpun aktivitas dakwah tetap ditegakkan. Inilah yang selalu bersemayam dalam hati seorang aktivitis dalam tokoh ini.
namun ternyata masih ada juga mahasiswa yang tidak menikmati manisnya di jalan dakwah, setiap hari hanya berkutat pada 3 K (semua dah tau ga perlu saya ulang ;)) ) dan nge-game adalah aktivitas sehari-harinya.dalih-dalih untuk refresing &  melatih kreativitas:-D..
Itu juga pernah mengusik pikiran al akh tadi, “kenapa saya harus repot-repot ngajar anak-anak TPA di masjid kampus, dan aktivitas dakwah laen.sedangkan mereka enak-enak nge-game”bisikan dalam hatinya
Namun bisikan tersebut tidak lama bersemayam dalam hatinya, setelah mendapat berbagai tausyah dan mendapat masukan dari berbagai buku yang dibaca, beliau menemukan sebuah kata yang sangat dahsyat, ya sangat dahsyat yang bisa merubah semua kehidupannya. Merubah segalanya lebih baik.
“IKHLAS!!!…
Itulah kata yang berhasil di temukan dalam hatinya.
“Yaa ayyuhaladzina aamanu intan surullaha yansurkum wayushabit aqdaamakum”” Hai orang-orang yang beriman barang siapa yang menolong agamaKU (Allah SWT) maka Allah akan menolongmu dan akan Aku kukuhkan kedudukanmu.(Muhammad:7)
Emang benar amanah yang akan menjaga kita,bukan sebaliknya.Dan janji Allah itu pasti dan tidak mungkin diingkari oleh Allah sendiri.
Satulagi dalam kata ikhlas”Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-nya serta orang-orang yg beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yg mengetahui yg ghaib dan yangg nyata lalu diberitakannya kepada kamu apa yg telah kamu kerjakan..”
Kata-kata itulah yang kembali membakar semangat al akh tadi. Setelah itu Beliau berdakwah, tanpa terpengaruh apapun, yang penting cari ridhoNya.
Dan Subhanallah sesuatu yang luar biasa saat penerimaan KHS. IP yang sebelum-sebelumnya cuma 3,4 langsung berubah jadi 4. Ya 4 nilai yang sempurna. Jarang kita dapati nilai IP 4 di kampus negeri lagi, subhanallah. Bahkan yang sering refresing(nge-game pun, Ga da kali:-D )
Dan saat wisuda beliau dinobatkan sebagai Mahasiswa terbaik di kampus tersebut. Subhanallah ini kisah nyata. satu kata kunci yang membuat beliau seperti ini “Ikhlas dalam melakukkan segala hal”
Itu hanya prestasi awal yang didapat, setelah itu banyak sekali prestasi yang diraihnya. Dan tarafnya tidak nasional lagi sekarang sudah taraf international. Subhanallah
Kesibukkan aktivitasnyapun sampai sekarang tidak menyurutkan semangatnya, sering mengisi kajian-kajian di negeri sakura ini. saat nerima tausyah dari beliau hati terasa terbakar, berkobar semangat dalam hati.
“Yuk berkarya dan berprestasi” itulah yang terbesit dalam hati saat melihat sosok beliau.
teringat tausyah dari Ustadz juga:
Dakwah itu syamil tidak parsial. jangan dikotak-kotakkan dakwah,kuliah,kerja,istri dll, karena semua adalah dakwah
aktivitas dakwah berhasil tapi kuliah keteteran itu biasa
kuliah berhasil tapi aktivitas dakwah keteteran itu biasa
aktivitas dakwah bagus tapi kerja kurang bagus itu biasa
kerja bagus tapi aktivitas dakwah kurang bagus itu biasa
aktivitas dakwah berhasil tapi kewajiban sebagai istri/ibu/suami gagal itu biasa
kewajiban sebagai istri /ibu/suami berhasil  tapi aktivitas dakwah gagal itu biasa.
dan yang laennya…
Kata ustadz ” Biasa itu adalah kegagalan sebagai seorang kader dakwah”
Seharusnya kader itu ” Berhasil aktivitas dakwah dan berhasil yang laennya(sukses dalam kuliah,kerja,istri,suami,ibu dll) karena semua aktivitas kita adalah dakwah jangan dikotak-kotakkan.
Semoga bisa bermanfaat….:-)
Salam optimis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar