Okta AL Fajar

.

.

Kamis, 12 Maret 2015

Tafsir Terbaik




قَالَ حَسَنٌ اَلْبَنَّا – رَحِمَهُ اللهُ
“وَبَعْدُ، فَقَدْ سَأَلَنِيْ أَحَدُ الْإِخْوَانِ عَنْ أَفْضَلِ التَّفَاسِيْرِ وَأَقْرَبِ طُرُقِ الْفَهْمِ لِكِتَابِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، فَكَانَ جَوَابِيْ عَلَى سُؤَالِهِ هَذَا هَذِهِ الْكَلِمَةَ:
“قَلْبُكَ”، فَقَلْبُ الْمُؤْمِنِ – وَلَا شَكَّ – هُوَ أَفْضَلُ التَّفَاسِيْرِ لِكِتَابِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى.
وَأَقْرَبُ طَرَائِقِ الْفَهْمِ؛ أَنْ يَقْرَأَ الْقَارِئُ بِتَدَبُّرٍ وَخُشُوْعٍ، وَأَنْ يَسْتَلْهِمَ اللهَ الرُّشْدَ وَالسَّدَادَ، وَيَجْمَعَ شَوَارِدَ فِكْرِهِ حِيْنَ التِّلَاوَةِ، وَأَنْ يُلِمَّ مَعَ ذَلِكَ بِالسِّيْرَةِ النَّبَوِيَّةِ اَلْمُطَهَّرَةِ، وَيُعْنَى بِنَوْعٍ خَاصٍّ بِأَسْبَابِ النُّزُوْلِ وَارْتِبَاطِهَا بِمَوَاضِعِهَا مِنْ هَذِهِ السِّيْرَةِ، فَسَيَجِدُ فِيْ ذَلِكَ أَكْبَرَ الْعَوْنِ عَلَى الْفَهْمِ الصَّحِيْحِ السَّلِيْمِ.
وَإِذَا قَرَأَ فِيْ كُتُبِ التَّفْسِيْرِ بَعْدَ ذَلِكَ فَلِِلْوُقُوْفِ عَلَى مَعْنَى لَفْظٍ دَقَّ عَلَيْهِ، أَوْ تَرْكِيْبٍ خَفِيَ أَمَامَهُ مَعْنَاهُ، أَوْ اِسْتِزَادَةٍ مِنْ ثَقَافَةٍ تُعِيْنُهُ عَلَى الْفَهْمِ الصَّحِيْحِ لِكِتَابِ اللهِ، فَهِيَ مُسَاعِدَاتٌ عَلَى الْفَهْمِ، وَالْفَهْمُ بَعْدَ ذَلِكَ إِشْرَاقٌ يَنْقَدِحُ ضَوْؤُهُ فِيْ صَمِيْمِ الْقَلْب



Hasan al-Banna – rahimahullah – berkata:

“Salah seorang ikhwan bertanya kepadaku tentang tafsir terbaik, dan tentang metode terpendek untuk memahami kitab Allah SWT. Maka jawaban saya atas pertanyaanya adalah kalimat berikut:

- Hatimu, sebab hati seorang mukmin, tanpa diragukan lagi, adalah tafsir terbaik terhadap kitab Allah SWT.

Sedangkan metode terpendek untuk memahami kitabullah adalah:

1. Hendaklah seorang pembaca Al-Qur’an membacanya dengan tadabbur dan khusyu’.

2. Hendaklah sang pembaca Al-Qur’an berupaya berniat untuk mendapatkan ilham jalan lurus dan kebenaran dari Allah SWT.

3. Hendaklah sang pembaca Al-Qur’an menghimpun dan memfokuskan pikirannya saat membaca Al-Qur’an.

4. Disamping itu, hendaklah sang pembaca Al-Qur’an mempunyai perhatian khusus terhadap sirah (perjalanan) hidup nabi Muhammad SAW.

5. Hendaklah sang pembaca Al-Qur’an memberi perhatian secara khusus terhadap asbabun-nuzul dan keterkaitan posisinya dengan sirah Nabi tersebut.

Dengan demikian, sang pembaca Al-Qur’an akan menemukan penolong terbesar untuk mendapatkan pemahaman yang benar dan selamat.

Dan jika ia membaca atau merujuk kepada kitab-kitab tafsir setelah itu, hal itu ia lakukan dalam rangka:

1. Mendapatkan dan mendalami satu makna yang masih belum jelas baginya, atau
2. Dalam rangkan mendalami satu bentuk susunan kalimat yang maknanya masih tersamar baginya, atau
3. Menambah wawasan dan pengetahun yang dapat menolongnya untuk mendapatkan pemahaman yang benar terhadap kitabullah.

Sebab semua ini adalah alat bantu-alat bantu untuk sebuah pemahaman.

Sedangkan pemahaman itu sendiri, pada hakekatnya, merupakan ISYRAQ, (yaitu munculnya semacam cahaya ke dalam diri seseorang, yang dengannya ia mendapatkan suatu pengetahuan) yang terekam di dalam relung hati. (AAR)
Diposting oleh Laskar Okta di 07.52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

~ Qalam iLahi ~

Apa saja yang Alloh SWT anugerahkan kepada manusia berupa rahmad, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahanya, dan apa saja yang ditahan oleh Alloh SWT maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskanya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi maha Bijaksana.
Qs. Faatir (35) : 2

Rasululloh SAW Bersabda

Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: dijadikanya Alloh SWT dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang dia tidak mencintainya kecuali karena Alloh SWT. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka (Shahih Muslim)

. . . sebuah bait . . .

"Sabar mesti ada dalam semua ini, sabar mesti ada dalam ketaatan, dalam menahan diri dari kemaksiatan, dlm memerangi org2 yang menentang Allah, dlm menghadapi muslihat dengan beragam coraknya, dlm menanti lamanya pertolongan, dlm menanggung lamanya keletihan, dlm mengenyahkan kebatilan, dlm sedikitnya penolong, dlm panjangnya jalan berduri, dlm menghadapi kebengkokan jiwa, kesesatan hati, kepayahan penentangan, dan terobeknya kehormatan."
-sayyid quthb-

.

.

Arsip Blog

  • ►  2021 (11)
    • ►  Mei (11)
  • ►  2018 (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (7)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2015 (82)
    • ►  November (11)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (34)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (1)
    • ▼  Maret (4)
      • Kiat Mudah Shalat Malam
      • Membangun Ruh Baru
      • At-Taassi Bi Akhlaqir Rasul SAW
      • Tafsir Terbaik
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (80)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (18)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (21)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2013 (123)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (21)
    • ►  September (26)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Juni (10)
    • ►  Mei (13)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2012 (161)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (10)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Juli (13)
    • ►  Juni (11)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (26)
    • ►  Maret (23)
    • ►  Februari (20)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2011 (184)
    • ►  Desember (47)
    • ►  November (38)
    • ►  Oktober (29)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (23)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (5)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (20)
  • ►  2010 (1)
    • ►  Desember (1)

Entri Populer

  • Pengertian Grammar
  • Syajaratul Iman (Pohon Keimanan)
  • AWAL DATANGNYA PENYAKIT MENURUT AL-QUR'AN
  • NINJA ASSASSIN - Sinopsis Film
  • Berikut Dasar Pesawat Rontgen
  • MENGATASI BERBAGAI KELUHAN NYERI
  • Istri-Istri Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam
  • Arti Orang Tua...
  • Tipe Kepridabian Turut Tentukan Sukses Berkomunikasi
  • List Of Error Type Aerocom

Mengheningkan CIpta

Mengheningkan CIpta

Perhatikan apa yang disampaikan, jangan lihat siapa yang menyampaikan

Ali bin Abi Thalib


.

.

the 7 maratib of amal

Individu Islam

Keluarga Islam

Masyarakat Islam

Kerajaan Islam

Negara Islam

Khilafah Islam

Kuasa dunia

Muwasafat Tarbiyah


:: Akidah yang sejahtera
(Salimul Aqidah)


:: Ibadah yang shahih
(Sahihul Ibadah)


:: Akhlak yang sempurna
(Matinul Khuluq)


::Tersusun urusannya


:: Sihat tubuh badanya
(Qawiyal Jism)


:: Berdisiplin dengan masa
(Harithun ala waktihi)


:: Pandai berdikari


:: Bersungguh sungguh melawan hawa nafsu
(Mujahadah ala nafsi)


:: Bermanfaat untuk orang lain
(Nafiaun li ghairihi)


:: Berilmu pengetahuan
(Mutsaqqafal Fikri)

insaAlloh . . .
doakan kita yaa :-)


Pesan Imam Gozali

Yang jauh adalah masa yang berlalu

Yang dekat adalah saat datangnya mati

Yang berat adalah memegang amanah

Yang ringan adalah berbuat dosa sesama manusia dan meninggalkan solat

Yang besar adalah hawa nafus manusia yang tidak pernah mencapai kepuasan

Pengunjung

Mengenai Saya

Foto saya
Laskar Okta
Di antara faidah R E N D A H hati adalah; agar kau tak lagi memiliki tempat untuk JATUH
Lihat profil lengkapku
"Sesungguhnya berjayalah orang yang setelah menerima peringatan itu berusaha membersihkan dirinya dengan taat dan amal soleh, Dan menyebut-nyebut dengan lidah dan hatinya akan Nama Tuhannya serta mengerjakan solat. Tetapi kebanyakan kamu utamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan Akhirat lebih baik dan lebih kekal."- (Al-A`laa 14 - 17)-
http://oktahealthcare.blogspot.com/. Tema Perjalanan. Gambar tema oleh borchee. Diberdayakan oleh Blogger.