Merenung bagi saya adalah suatu kegiatan yang sangat meng’asyik’an dan sangat saya anjurkan untuk dicoba. Ketika merenung, ibarat memutarkan rekaman visual kehidupan kita. Bisa di-stop, di-pause, di-percepat, ataupun di-perlambat. Semuanya tergantung seberapa kuat memori kita. Satu hal yang menarik, dari ‘rekaman’ itu, kita bisa melihat diri kita sendiri dari luar. Menarik kan ? haha. Karena kita bisa menilai diri kita sendiri, bisa melihat kekurang-kekurangan kita, atau bahkan mengintip hal-hal bodoh yang pernah kita lakukan. Tentu saja tidak hanya momen negatif yang bisa kita lihat. Saat-saat yang paling mengesankan dalam hidup kita pun bisa kita flashback dan mainkan dalam bentuk visual imajinasi.
Oleh karena bisa seperti itu, kita jadi lebih gampang untuk menentukan bagian mana saja yang harus diperbaiki. Bagian mana saja yang perlu kita ubah, agar nantinya ketika kita menjumpai momen seperti itu lagi atau paling tidak mirip-mirip serupa, kita bisa lebih baik dalam berperan di balik momen itu. Ngerti kan maksudnya ?? intinya merenung juga termasuk salah satu cara kita untuk belajar. Belajar menjadi lebih baik harapannya.
Bukankah Rasulullah juga pernah menyendiri di gua Hira ? beliau merefleksikan apa yang dirasakannya, apa yang dipikirkannya, dan apa yang direnunginya terhadap masyarakat di sekitarnya saat itu. Terkadang terlalu banyak hal yang telah kita lewati dan ingin sekali untuk kita ulangi. Namun, percuma saja menginginkan hal itu, karena tidak akan pernah terjadi. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana merefleksikan pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi itu menjadi manuver-manuver yang kita butuhkan untuk menghadapi masa depan. Banyak hal yang bisa kita pikirkan hanya dengan merenung. Misalnya, hari ini kita telah melakukan ini dan itu, apakah ini dan itu yang kita lakukan sudah benar-benar sesuai dengan apa yang kita harapkan,? Apakah ini dan itu yang kita lakukan sudah sejalan dengan visi hidup yang kita tetapkan di awal? Apakah ini dan itu yang sudah kita lakukan benar-benar bermanfaat bagi orang lain maupun diri kita sendiri ? apakah ada hal-hal yang perlu kita perbaiki, tambahkan, atau kurangkan ? apakah ada hal-hal yang harus kita bla-bla dan lain sebagainya.
Hanya pemilik renunganlah yang mampu menjawabnya.
Merenunglah, engkau akan melihat dunia ini sangat sempit dan akhirat itu sangat luas.
Merenunglah, engkau akan merasakan kekuasaanNya.
Merenunglah, engkau akan mendengar suara hatimu lebih banyak.
Merenunglah, engkau akan ‘menyentuh’ hal-hal yang sebelumnya tak bisa ‘disentuh’.
Merenunglah, karena dengan merenung kita bisa belajar lebih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar