1. Keyakinan untuk Sukses
Keyakinan adalah kunci kemenangan. Keyakinan adalah pintu untuk membuat perencanaan dan melakukan aksi. Keyakinana akan memberikan sugesti. Memberikan kekuatan dan memberikan energi yang tiada tara.
Keyakinan atau i’tiqad itulah yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Beliau selalu meyakinkan kepada pengikutnya bahwa mereka adalah winner champion sejati. Meskipun yang dihadapi musuh yang kuat bahkan super power sekalipun.
2. Visi dan Misi yang Jelas
Rasulullah saw memiliki visi, misi, dan strategi yang sangat jelas dan terang benderang. Visi adalah tujuan jangka panjang atau sebuah mimpi di masa depan yang hendak kita wujudkan dan hadirkan dengan tekad yang bulat dan kerja yang tidak kenal lelah. Adapun strategi adalah pilihan cara untuk mencapai sebuah visi atau tujuan. Misalnya untuk menghadapi sekutu dalam Perang Khandaq, Rasulullah menggali parit. Begitu pula ketika melawan Quraisy pada Perang Badar, Rasulullah memilih dekat mata air dan menimbun mata air yang lain.
3. Brainstorming
Dalam dunia manajemen dikenal istilah brainstorming. Metode ini sangat bermanfaat untuk menggali ide-ide dari bawahan. Karena kadang ide seorang bawahan sangat brilian. Sekaligus merupakan upaya penghormatan terhadap bawahan, sehingga mereka merasa diperhatikan.
Demikian halnya Rasulullah saw. Beliau adalah manajer yang sangat lihai dalam menggali pendapat bawahannya. Misalnya dalam Perang Badar, Beliau menerima masukan dari Hubab bin Al-Mundzir agar berada dekat mata air dan menimbun mata air lainnya. Ide ini ternyata sangat ampuh. Terbukti umat Islam menang dalam pertempuran tersebut.
4. Musyawarah
Al-qur’an Surat Ali Imran: 159 dan Asy-Syuura: 38 menjadi landasan musyarawah dalam syariat Islam. Rasulullah saw adalah Nabi dan Rasul yang ma’shum atau dipelihara dan selalu dijaga oleh Allah. Namun, dalam mengelola umatnya, Rasulullah saw tetap mengedepankan musyawarah bersama sahabat-sahabatnya dalam mengambil sebuah keputusan.
Di sinilah salah satu kunci keberhasilan Rasulullah saw sebagai seorang pemimpin. Yaitu senang bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan.
5. Perencanaan yang Matang
Dalam melaksanakan berbagai misinya, Rasulullah saw selalu melakukannya dengan penuh pertimbangan, perhitungan, dan perencanaan yang matang. Rasulullah saw mengawali misi dan tugasnya dengan tahapan-tahapan yang sangat jelas. Siapa melakukan apa, di mana, mengapa, dengan cara apa, dan kapan, adalah hal yang biasa bagi Rasulullah saw. Prinsip-prinsip perencanaan pun beliau terapkan dengan sangat baik. Demikian halnya dengan berbagai antisipasinya.
6. Strong Leadership
Yang dimaksud dengan Strong Leadership di sini adalah kepemimpinan yang tegas, berwibawa, berkharisma, dan teguh dalam memegang prinsip-prinsip organisasi. Rasulullah saw dan sahabat adalah sosok yang memiliki kepemimpinan yang kuat. Kepemimpinan ini dibangun atas nilai-nilai, budaya dan norma-norma yang kokoh. Dibangun di atas ilmu, cinta, taat, dan kasih sayang. Ditegakkan dengan hukum dan disiplin tinggi serta ditunjang dengan akhlak yang mulia dan penuh keseriusan.
7. Intelijen
Salah satu kunci sukses Rasulullah saw adalah kelihaiannya dalam memanfaatkan intelijen dalam berbagai peperangan. Data-data hasil pemantauan, pengamatan, dan audit tersebut kemudian dikumpulkan untuk dijadikan sebagai alat untuk pengambilan keputusan. Sehingga keputusan yang diambil didasarkan pada fakta-fakta yang sebenarnya.
8. Team Work
Kerja sama tim merupakan kunci sukses dakwah Rasulullah saw. Kerja sama tersebut kadang dilakukan dalam bentuk yang besar maupun kecil. Contohnya dalam hijrah ke Madinah, Rasulullah membentuk tim kecil yang dipimpin oleh Beliau dengan pembagian tugas, tanggung jawab, wewenang, dan strategi yang mengagumkan.
9. Komunikasi
Rasulullah adalah pribadi yang sangat komunikatif. Komunikasi Beliau melibatkan hati, perasaan, pikiran, dan tindakan yang nyata. Sehingga pesan yang disampaikan sangat mempengaruhi hati, akal, dan jiwa bawahannya. Komunikasi yang dilakukan oleh Rasulullah sangat beragam, mulai dari perkataan yang baik, perbuatan sebagai teladan yang baik, memberi makan fakir-miskin, dan terkadang bercanda dengan memeluk sahabat-sahabatnya.
10. Turut dalam Suka dan Duka
Suka dan duka adalah hal yang biasa dalam kehidupan. Seorang pemimpin harus memahami itu semua. Karena itu ia dituntut untuk memiliki sifat sensitif dan peduli kepada anak buah dan rekan kerjanya. Rasulullah saw adalah contoh terbaik dalam masalah sensitif dan kepedulian kepada sesama. Beliau turut dalam suka dan duka bersama sahabatnya. Beliau bukan tipe pemimpin yang enaknya saja sebagaimana para pimpinan masa kini pada umumnya.
11. Penugasan Secara Bergilir
Rasulullah saw memberikan tugas kepada para sahabat secara bergantian. Hal ini bertujuan utnuk melatih anak buah untuk menempati berbagai penugasan dan berbagai posisi yang berbeda. Dengan demikian, akan lahir calon-calon pemimpin yang sudah matang dan memiliki jam terbang yang tinggi.
12. Pejabat Sementara
Salah satu tips Rasulullah saw untuk menyiapkan kader yang hebat yaitu dengan menunjuk pejabat sementara ketika Beliau harus meninggalkan Madinah. Penunjukan seperti itu memiliki banyak manfaat. Antara lain agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan dalam suatu organisasi dalam menjalankan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya. Untuk melihat dan menilai kompetensi anak buah dalam mengemban tugas yang lebih berat. Serta sebagai sarana untuk promosi atau pengembangan karir.
13. Administrasi yang Baik
Rasulullah saw juga melakukan sistem administrasi yang sangat baik. Ini dibuktikan dengan adanya piagam Madinah, perjanjian Hudaibiya, serta dakwah melalui surat kepada para raja. Bahkan Rasulullah saw memiliki sekretaris pribadi yang bertugas mencatat wahyu dan segala apa yang terjadi di Madinah.
14. Memberikan Pujian
Rasulullah saw adalah manusia yang paling banyak memberikan pujian dan motivasi kepada para sahabatnya. Beliau lebih banyak memberikan reward daripada punishment. Beliau juga sering memberikan gelar yang indah dan bagus, baik terhadap istri-istrinya maupun sahabat-sahabatnya.
15. Berdoa
Sehebat apapun keahlian kita, sekeras apapun kerja kita, seteliti apapun perencanaan kita, selihai apapun strategi kita, dan sebanyak apapun fasilitas yang kita miliki. Semuanya tidak akan maksimal tanpa didukung dengan doa.Doa tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Rasulullah saw sangat memahami hal ini, karena itu Beliau banyak berdoa. Beliau mengajarkan doa-doa kepada kita untuk menyempurnakan keberhasilan.
16. Senyum
Rasulullah saw tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya, saat beliau menahan amarah, atau ketika beliau berada di majelis peradilan sekalipun. Beliau tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci ini, sampai akhir detik-detik hayat beliau. Sehingga tidak mengherankan beliau mampu meluluhkan kalbu sahabat-sahabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa dengannya.
Demikianlah kepemimpinan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Semoga kita dapat mengambil hikmahnya dan dapat menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari, karena pada hakikatnya masing-masing dari kita adalah pemimpin, setidaknya bagi diri kita sendiri. Wallahu a’lam bishshowab.
Rasulullah Way of Managing People, Penerbit: Khalifa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar