Akhi, Gimana kabar antum? Apa program DKM terdekat?
"Kalimat pendek itu sering terlontar kepada beberapa aktivis Masjid Kementrian di salah satu kampus kesehatan di Jakarta Selatan. Terdengar Ringan sepele dan gapang diucapkan. Tapi terkadang kita kurang memahami? Ikatan hati dan komunikasi jadi gak penting. Sekedar ketemu aja, ga ada niat. Jadinya kan gawat, gara-gara itu, berdakwah jadi hambar, pahit, atau bisa-bisa basi.
"Kalimat pendek itu sering terlontar kepada beberapa aktivis Masjid Kementrian di salah satu kampus kesehatan di Jakarta Selatan. Terdengar Ringan sepele dan gapang diucapkan. Tapi terkadang kita kurang memahami? Ikatan hati dan komunikasi jadi gak penting. Sekedar ketemu aja, ga ada niat. Jadinya kan gawat, gara-gara itu, berdakwah jadi hambar, pahit, atau bisa-bisa basi.
Tau kampus Kemenkes Jakarta ga’? Di situ ada beberapa aktivis yang mencoba memberikan syiar Islam di lingkungan Akademia. Begitu indahnya cerita perjalanan sekelompok pemuda terbina (tertarbiyah) yang hidup dalam satu atap keluarga.
Kisah Rasulullah dan sahabat-sahabatnya tak hampa dari romantika-romantika itu. Bahkan tidak terlukiskan sebegitu berkualitasnya persahabatan mereka, melampaui kisah –kisah cinta roman picisan, atau kisah Romantika kisah Romeo dan Juliet sekalipun. Persahabatan mereka kekal, karena mereka diikat oleh sesuatu Yang Kekal. Eratnya berjabat tangan, indahnya alunan saling menyapa salam, dan manisnya saling mendahulukan. Boleh jadi inilah kunci Rasulullah melebarkan sayap perjuangannya. Sayap-sayap peradaban yang tersusun dari bulu-bulu kecil. Bulu-bulu itu lembut karena kasih dan tersusun karena disambung. Sambungannya adalah ukhuwah. Dan ukhuwah itu jadi senjatanya dakwah. Begitulah kira-kira. Begono.
Apakah kita bisa hidup tanpa ukhuwah? Apakah dakwah bisa hidup tanpa ukhuwah? Jawabnya pasti tidak. Dalam perjalanan. kita butuh teman, sahabat, atau handai tolan. yang saling menguatkan di kala lemah, yang saling memudahkan di saat sulit, dan saling mengingatkan di saat tersesat. Maka beruntunglah jika kita ada di samping mereka yang seperti itu.
Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu ’Anh menyebut kelembutan yang disertai belas kasih sebagai satu dari sepuluh faktor penyelamat sekaligus yang mentaqwakan بيلاكونيا.
Jika teman itu adalah rekan kita seperjuangan dan persahabatan kita adalah karena visi akhirat, tentunya ukhuwah bukan lagi sambal, atau kerupuk. Melainkan ia sudah menjadi nasinya.
Adakalanya rasa kesal terhadap saudara kita ini muncul maka cobalah kita mengingat-ingat lagi surat assaf yang kita hafal saat LDO di awal-awal kita akan memasuki organisasi ini.
Surat ini walaupun pendek tetapi mencakup semua yang dibutuhkan para ikhwan Alfajar dari aqidah, akhlak, sejarah, ukhuwah, obyek dakwah, sampai pada puncak ajaran Islam, yaitu Jihad di jalan Allah. Sehingga Pengurus MAF ikhwan maupun akhwat wajib menghafalnya, mentadaburinya secara berulang-ulang dan mengamalkannya dalam aktivitas menjalankan program kerja dan saya berharap ayat ini tidak luntur dimakan waktu.
Shaff
adalah
sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan dalam dakwah,
jihad dan pergerakan Islam. Bahkan kesatuan shaff adalah persyaratan mutlak
bagi kemenangan pergerakan dan dakwah Islam di Poltekkes ini. Tanpa adanya
kesatuan shaff, maka akan menimbulkan dampak langsung bagi kekalahan dan kegagalan
dakwah dan perjuangan. Kisah perang Uhud merupakan salah satu bukti dari
kekalahan perang disebabkan shaff yang berantakan, padahal sebelumnya sudah
berada diambang kemenangan.
Terkadang Karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran
karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus
sejuta kebaikan yang lalu
wasiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali:
“jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”
Wallohu a'lam bi shawwab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar