.

Jumat, 22 Agustus 2014

Wanita Shalihah



Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita tujukan kepada rasulullah saw. dan seluruh pengikutnya.
Allah swt. telah menyempurnakan nikmat-nikmat-Nya yang besar kepada hamba-hambanya dan nikmat termanis sesudah iman adalah keharmonisan keluarga. Kita akan merasa tenang, tentram, dan nyaman apabila berkumpul bersama keluarga, sehingga kita akan mengatakanbaiti jannati (rumahku surgaku).
Seorang ibu ibarat guru di dalam keluarga. Sang ibulah yang mengurus semua urusan rumah tangga. Sementara sang ayah berjihad dan mencari nafkah. Maka atas ridha Allah, blog ini telah selesai kami susun yang didalamnya mengupas masalah wanita, karena dari wanitalah dapat lahir generasi yang shalih-shalihah. 
Semoga usaha kami ini dapat mencapai sasarannya dan diterima di sisi Allah sebagai amal bakti kami untuk mendapatkan keridhaan-Nya di dunia dan akhirat.

1. Keuatamaan Wanita Shalihah
Walaupun wanita tidak ada yang diangkat Allah menjadi nabi, namun kedudukan wanita sangat tinggi di sisi Allah swt., karena wanita adalah manusia pertama yang mau menerima Islam setelah Muhammad diangkat menjadi rasul, yaitu Khadijah r.a.. Selain itu, manusia pertama yang diterima sebagai syahidah juga seorang wanita, yaitu Sumayyah r.a.. Banyak keutamaan yang diberikan allah swt. kepada wanita, diantaranya:
Seorang wanita shalihah lebih baik daripada 70 orang wali atau lelaki shalih.
Seorang wanita yang jahat akhlaknya lebih buruk daripada 1.000 orang lelaki yang buruk akhlaknya.
Apabila seorang suami pulang ke rumahdalam keadaan gelisah dan tidak tentram, kemudian sang isteri menghibur, maka ia akan mendapat pahala jihad.
Sagi seorang wanita yang hamil, dua rakaat shalat lebih baik darpada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.
Apabila seorang wanita hamil hingga melahirkan anak, maka Allah swt., akan memberikan kepadanya pahala bagaikan ber-puasa pada siang hari dan shlat sepanjang malam.
Seorang wanita yang meninggal dunia pada masa 40 hari setelah melahirkan anak, maka ia akan mendapat pahala syahid.
Jika seorang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak memarahinya, bahkan membujuknya, maka ibu itu akan mendapatkan pajala ibadah.
Seorang wanita yang melahirkan akan mendapatkan pahala 70 tahun shalat sunnat dan puasa, san setiap kesakitan yang dialaminya ketika melahirkan akan menda[atkan pahala haji yang diterima Allah swt..
Apabila seorang wanita tidak dapat tidur pada malam hari karena mengurus anaknya yang sakit atau demam, maka Allah swt. akan memberinya ganjaran kepadanya seperti memerdekakan 20 orang hamba sahaya.
Seorang wanita yang tidak dapat tidur pada waktu malam karena menyusui anaknya, maka Allah swt. akan mengampuni dosa-dosanya dan ia akan diberikan pahala 12 tahun ibdah.
Apabila ada seorang wanita menyapu rumahnya sambil berdzikir, maka Allah swt. akan memasukan-nya ke dalam surga 500 tahun lebih awal sebelum suaminya memasuki surga, dan wanita itu menanti di pintu surga.
Seorang wanita yang memerah susu sapi dan diawali dengan bimillah, maka Allah swt. akan memberi keberkahan rezeki bagi penduduk rumah itu.
Seorang wanita yang memandang kepada lelaki yang bukan mahram, maka Allah swt. akan mengutuk wanita itu.
Seorang isteri yang mengerjakan shalat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan menjaga amanah suaminya, maka Allah swt. akan memasukannya ke dalam surga melalui pintu mana saja yang ia sukai.
Semua penghuni surga akan menemui Allah swt. yang kekerapannya tergantung kepada amalnya di dunia, tetapi wanita yang memelihara dirinya dari pandangan lelaki yang bukan mahram, makaAllah swt. sendiri yang akan datang kepadanya.

Anas bin Malik r.a meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa wajib sebulan, memelihara kemaluannya, serta taat kepada suaminya, maka ia pasti masuk surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya."

2. Fatimah Dan Hijab
Haya' (malu dan sopan-santun) adalah sebahagian daripada iman, karena itu Rasulullah saw bersabda: "Haya adalah salah satu cabang daripada iman."
Fatimah r.a., puteri Rasulullah saw. adalah seorang yang pemalu dan bersopan-santun. Beliau begitu berhati-hati dalam masalah hijab (mengasingkan diri dan menyembunyikan diri laki-laki) yang dituntut oleh Islam supaya mengambil berat mengenainya.
Pada suatu hari Ali bin Talib r.a. bertanya kepada fatimah: "Apakah yang paling baik bagi seorang wanita?" Fatimah menjawab: "Hendaklah mereka tidak memandang kepada lelaki dan lelaki tidak memandang kepada mereka."
Ketika Rasulullah saw. mendengar jawaban puterinya itu, baginda saw. membenarkan dan berdoa bagi Fatimah. Dalam sebuah hadist yang lain dikatakan bahwa ketika mendengar jawaban Fatimah, Rasulullah saw. bersabda: "Fatimah adalah sebahagian daripada darah dagingku." Jawaban baginada ini menunjukan kebenaran jawaban Fatimah, dan ia serupa benar dengan pandangan Rasulullah saw.
Apabila kaum wanita dikuburkan, maka syariat islam menghendaki tubuh mereka disembunyikan dengan sehelai kain yang diletakkan di atasnya ketia jenazah sedang diturunkan ke dalam kuburan. Amalan ini di jaga walaupun jasad wanita itu ditutup dengan kain kafan yang terdiri daripada lima helai kain, yang membungkusi seluruh badan. Keseluruhan badan mulai dari atas kepala hingga kaki, dibalut dengan lima helai kain dan kesulurahannya tersembunyi daripada pandangan. Meskipun seluruh tubuh telah ditutup, Faatimah meninggalkan wasiat ketika hampir meninggal dunia, bahwa jenazahnya haris disembunyikan secara keseluruhan daripada pandangan lelaki.Pesanan Atau wasiat Fatimah ini dianggap sebagai warisan dan para sahabat menjadikannya sebagai ijma bahwa memakai hijab bagi jenazah wanita ini merupakan amalan syariat untuk segala keadaan.
Oleh karena itu, kita dapati pada hari ini, umat islam mengamalkan hijab bagi jenazah wanitanya selepas contoh yang ditunjukan oleh Fatimah, puteri tercinta Rasullullah saw.

3. Isteri Mendandan Dirinya
Diantara jalan-jalan kerusakan yang ditunjukan oleh orang -orang kafir dan ditiru pula oleh kaum wanita muslimah pada masa kini ialah kebiasaan buruk mendandan dan mempercantik diri mereka sendiri untuk orang lain.
Padahal islam memerintahkan para isteri orang-orang Islam berdandan dan mempercantik diri semata-mata untuk suaminya. sedangkan yang berlaku pada hari ini ialah mereka, ister-isteri Musimah yang menganggap diri mereka modern, memilih untuk melakukan yang sebaiknya.
Mereka berdandan untuk orang lain ketika meninggalkan halaman rumahnya. Sedangkan sewaktu-waktu bersama suami, mereka tidak mempedulikannya sama sekali tenyang penampilan yang kemas, buruk dan kotor. Padahal kewajiban seorang isteri adalah mempercantik dirinya untuk suaminya. Di samping itu, haram baginya menghias dirinya sendir untuk orang lain.
Seorang wanita yang mendandan dirinya untuk orang lain sengat dicela dan dikutuk oleh Islam. Rasulullah saw. telah menbandingkan isteri-isteri seperti tersebut sebagai "Kegelapan pada hari kiamat." Wanita seperti itu, sabda baginda saw.: "Tidak ada NUR." Dalam riwayat lain, Nabi saw. bersabda: "Wanita yang memakai wangi-wangian dan melalui atau melewati satu kumpulan orang ramai diibaratkan sebagai orang yang berzina."
Diantara hak-hak yang dimiliki oleh suami keatas isterinya adalah dandanannya semata-mata untuk suaminya. Ia memiliki hak dalam Islam untuk menuntut isterinya mempercantik dirinya untuk suaminya.
Dalam kitab fikah disebutkan: "Ia (suami) mempunyai hak untuk memukulnya (isteri) jikalau ia (isteri) menolak mempercantik dirinya apabila ia sangat menginginkan yang demikian."

4. Tidak Bersyukur
Rasulullah saw. bersabda: "Wahai kaum wanita! berikanlah sedekah karena kebanyakan daripada penghuni neraka adalah terdiri daripada golongan kamu."
Ada seorang yang bertanya kepada baginda: "Wahai Rasulullah mengapa begitu?" Baginda menerangkan: "Karena kamu banyak menyumpah serapah dan tidak bersyukur kepada suamimu."
Tidak bersyukur atau berterima kasih adalah penyakit yang biasa berlaku di kalangan kaum wanita. Bersyukur kepada suaminya menunjukan sikap penghargaan ke atas kebaikan0kebaikan yang telah dilakukan oleh suami. Tetapi kebanyakan para isteri justru bertidak sebaliknya.
Menunjukan rasa tidak senang, tidak suka atau tidak puas hati, membayangkan isteri yang tidak bahagia. Hal yang demikian ini akan menyebabkan kesedihan di pihak suami. Bahkan, sekiranya isteri tidak suka sekalipun dengan pemberian suaminya, ia tidak boleh memperlihatkan perasaan tidak senangnya itu, walaupun secara sembunyi-bunyi.
Memberikan keridhaan kepada suami untuk sedikit hadiah yang dibawa oleh suaminya kepadanya, akan menjadi sumber keridhaan dan kebahagiaan yang besar bagi suaminya. Janganlah isteri selalu dan banyak meminta sesuatu kepada suaminya. isteri mestilah pandai mengatur perbelanjaan rumah tangganya dan harta kekayaan suaminya secara bijak. Perbelanjaan yang berlebihan daripada pendapatan sebenar suaminya atau menghabiskan seluruh hartanya, hanya akan menyebabkan banyak perubahan dan porak poranda dalam rumah tangganya.
Seorang isteri yang boros dan suka membazir akan senantiasa memperlihatkan sikap tidak syukur. Ia akan menganggu ketenangan suaminya dan menyebabkan rasa tidak senang suami terhadapnya.
Permintaannya terhadap barang-barangan mewah di luar kemampuan suaminya akan menyuramkan hubungan dengan suaminya. Bahkan sekiranya suaminya seorang yang kaya raya sekalipun, isteri seharusnya pandai membatasi dirinya daripada segala permintaan yang tidak perlu.
Sabar, qana'ah, merasa puas dan ridha terhadap suami hendaklah menjadi sifatnya yang kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar