.

Selasa, 26 Mei 2015

Setenang Sahabat Nabi



Assalamualaikum sahabat, sahabat sering galau ? sahabat banyak fikiran ? hati sahabat menjadi tidak tenang?.
sahabat beruntung membaca artikel ini karena mungkin sahabat akan terbantu dengan adanya artikel ini, karena artikel ini akan memberikan Doa Agar Hati sahabat menjadi tenang


KISAH SAHABAT NABI YANG HATINYA TIDAK TENANG

Di suatu pagi di kota madinah terlihat oleh baginda Rosululloh saw, seorang sahabat yang sedang duduk termenung, sebentar ia mengganti posisi duduknya, sebentar ia menengadah, sebentar kemudian ia menghela nafas,Ia adalah Abu Umamah yang sedang duduk dengan air muka yang lesu di dalam masjid, padahal ketika itu seperti biasanya seluruh penduduk Madinah sedang berada dalam kesibukan, baik bertani, berdagang, maupun mengurus keperluan rumah tangga

kemudian Rosululloh saw, mendekatinya dan berkata ” wahai Abu Umamah, aku lihat engkau sangat gelisah (baca :Galau), apa yang membuatmu gelisah ya Abu umamah?”

“benar ya Rosululloh, aku dalam keadaan gelisah, hutangku banyak, hingga akupun tak tenang dan tak betah tinggal di rumah”

Rasulullah SAW kemudian mendekati shahabatnya tersebut dan berkata, “Bukankah aku telah mengajarkanmu sebuah ucapan yang bila kamu mengucapkannya maka Allah akan menghilangkan kesedihan dan akan memberikan kelonggaran kepadamu?”
kemudian Rosululloh saw, membacakan Doa Agar hati menjadi tenang berikut ini:



"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, berlindung kepada-Mu dari kebakhilan dan ketakutan, dan berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kesewenang wenangan orang ” (HR Abu Daud)


Beliau menganjurkan untuk membacanya setiap pagi dan petang, dan Abu Umamah ini kemudian melaksanakan apa yang di wasiatka Rosululloh saw tersebut. dan perlahan tapi pasti kegelisahannyapun sirna, ia menjadi orang yang rajin bekerja hingga persoalan hutangnyapun sedikit demi sedikit terselesaikan.dan di dalam sejarah ia teracatat sebagai saudagar yang kaya raya.
faktor-faktor yang membuat hati tidak tenang/galau

1. Faktor Biologi
Manusia memiliki otak yang berfungsi sebagai pusat pengatur segala aktivitas organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan sebagainya. Di dalam otak salah satunya terdapat dua unsur kimia (neurotransmitter), yaitu serotonin dan norepinephrine, di samping unsur-unsur kimia lain yang banyak terdapat dalam otak. Serotonin dan norephinephrine berfungsi dalam sistem saraf pusat yang berkaitan dengan suasana hati, ingatan, dan selera makan. Kelainan pada kedua neurotransmitter tersebut dapat memicu timbulnya gejala depresi, termasuk kecemasan, penyesuaian diri dan kelelahan. Kenapa bisa terjadi kelainan? Kurang lebih, karena otak atau kedua neurotransmitter tersebut dipaksa oleh tubuh untuk selalu bekerja, sehingga lama kelamaan akan menimbulkan suatu kejenuhan kerja otak yang mengakibatkan kelainan pada sistem saraf atau khususnya pada kedua neurotransmitter tersebut. Apabila hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan beberapa kerusakan saraf otak, seperti Neuritis, Amnesia, Epilepsi, Alzheimer, Parkinson, dan lain-lain.

2. Faktor Genetik
Pada tahun 2011, telah dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara depresi dan genetik. Menurut berita yang dilansir kompas.com pada tanggal 18 Mei 2011, sekelompok ilmuwan peneliti di King's College, London, Inggris, telah berhasil menemukan gen yang dapat menjadi pemicu timbulnya depresi, yaitu sebuah kromosom 3p25-26 yang mengandung lebih dari 40 gen, dan sebagiannya bisa jadi adalah penyebab timbulnya depresi atau galau (Samantha, 2011).

3. Faktor Psikososial
Menurut Syaza Ismail (2013), ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya depresi ditinjau dari segi psikososial, antara lain:
· Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan, terutama ketika kehilangan sesuatu yang dicintai, baik orang, pekerjaan, harta, maupun benda kesayangan.
· Faktor kepribadian premorbid, yaitu ketika seorang anak dibesarkan dalam lingkungan yang pesimistik atau kurangnya dorongan dan semangat dalam menjalani kehidupan.
· Faktor psikoanalitik dan psikodinamik, misalnya ketika seseorang tidak bisa mengarahkan kemarahannya atau ketika seseorang merasa hidupnya tidak sesuai dengan yang dicita-citakannya.
· Ketidakberdayaan yang dipelajari, yaitu kurangnya kemampuan seseorang dalam menganalisis dan menghadapi setiap permasalahan hidup.
· Teori Triad Kognitif, yaitu berpandangan negatif terhadap masa depan, diri sendiri, dan pengalaman hidup. (Ismail, 2013)

Cara agar terhindar dari hati yang tidak tenang/galau

yang harus kita perbuat apabila kita ‘terpaksa’ mengalami hati yang gelisah atau galau yaitu seperti berikut.
Bismillah, depresi atau galau sebenarnya dapat mengancam semua manusia, tak terkecuali Nabiyyina Muhammad SAW ketika dakwah beliau ditolak dan ditentang oleh orang-orang kafir Quraisy saat itu. Tapi, tugas kita sekarang adalah meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa setiap ujian atau musibah yang datang kepada kita adalah atas kehendak-Nya. Jadi, sudah sepantasnya lah kita mengembalikan solusi masalah tersebut HANYA kepada-Nya.

Saya sudah mencoba menghadapi setiap masalah saya dengan turut mengikutsertakan-Nya dalam segala hal, tapi kenapa kok kayaknya Dia ga mendengar setiap keluh kesah yang saya haturkan ya? Astagfirulloh... Hal tersebut tak sepatutnya dihaturkan oleh orang-orang mukmin. Istighfar sebanyak-banyaknya, yaa mas mba. Yuk kita sama-sama kaji hadits berikut,

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa'id; derajat hasan)

“...selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat)...” Nah loh, udah memenuhi syarat yang itu belum tuh? Kalau udah, tenang saja, berarti cuma ada 3 kemungkinan kok (terkait doa kita), “...[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal...”
Intinya, Allah pasti mendengar kok setiap keluh kesah hamba-Nya. Namun yang jadi masalah sekarang adalah, sudah layak kah diri kita untuk menuntut dikabulkannya doa kita sedangkan kita masih sering melalaikan nikmat-nikmat yang telah Ia berikan? Atau mungkin kita masih sering menganggap remeh perintah-Nya? Atau juga mungkin kita masih sering tak sadar bahwa telah melakukan yang dilarang-Nya? Astaghfirulloh...

Jadi, sebenarnya Dia mendengar doa saya kan? Alhamdulillah... Lantas, apa yang bisa saya lakukan sekarang dalam menghadapi masalah-masalah saya, sekali lagi agar terhindar dari sikap galau tersebut? A’udzubillahi minasy syaitonir rozim... “Innallaha ma’a shobirin. Sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar.” Itu mungkin langkah awal yang harus kita ambil apabila terjadi masalah yang tak kunjung jua selesai. Sayyidina 'Umar ibn Khaththab pun sependapat dengan hal tersebut, “Kalau sekiranya SABAR dan SYUKUR merupakan dua kendaraan, aku tak tahu mana yang harus aku kendarai.” (Al Bayan wa At Tabyin III/ 126) Subhanallah...
Terakhir mungkin ya dari saya, sekali lagi mari kita kaji hadits shahih berikut, insya Allah berkah kok untuk hidup kita:
“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim dalam kitab az-Zuhd wa ar-Raqa’iq)

Allahu a’lam bi Ash-Showab...

Semoga dengan ilmu yang ada pada postingan ini dapat menjadi inspirasi untuk kita semua selaku umat muslim yang selalu berpedoman kepada Al-Qur'an untuk senantiasa lebih giat mencari solusi atas permasalahan hidup yang ada di dalam Kitabullah, Al-Quranul Karim dan juga insya Allah menjadikan setiap masalah hidup sebagai ujian dari Allah SWT. Karena Ia pun berfirman, "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman!', sedangkan mereka tidak diuji?" (QS Al-'Ankabut 29:2). Ujian itu pasti ada sahabat. Ya, ujian Allah SWT pasti datang kepada kita, baik dalam bentuk kenikmatan duniawi maupun dalam bentuk kesusahan/masalah/musibah. Jadi, tak usah takut dan khawatir lagi ya akan ujian Allah, karena di ayat yang lain Allah SWT pun menjanjikan kepada kita kok, "Sesungguhnya bersama kesulitan (masalah) ada kemudahan (solusi)." (QS Al-Insyiroh 95:6). Insya Allah... Allahu Akbar!!!
Apabila disimpulkan sedikit, sebenarnya hanya ada tiga kata kunci yang dapat kita jadikan suatu formula dalam menghadapi suatu masalah, yaitu:


MASALAH/GALAU = (-)KEIMANAN
KEIMANAN = SABAR + SYUKUR


demikian postingan kali ini mohon maaf apabila ada tulisan yang kurang menyenangkan.
wassalammualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar