.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Menghilangkan Bad Mood

Hari ini saya dilanda "bad mood".  Jadi saya putuskan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman yang saya rasakan dengan mencari tahu apa saja cara yang baik dan masuk akal yang bisa saya lakukan untuk mengusir "bad mood" jauh dari kehidupan saya.  Kebetulan saya dapat beberapa artikel menarik tentang tips dan trik mudah menghilangkan si buruk "bad mood".  Mudah-mudahan beberapa poin bisa segera saya coba hari ini....  :( 

1.  Tertawa
"Hah??  Bagaimana bisa seorang yang sedang dilanda perasaan tidak nyaman disuruh untuk tertawa?"
ops... ^_^ itu respon pertama saya waktu membaca salah satu isi artikel yang saya temukan.  Apa teman-teman juga merespon dengan cara yang sama dengan saya? saya harap tidak!!  Karena ternyata, kita tetap dapat tertawa -meskipun dalam suasana hati jelek- asalkan kita memang berniat untuk itu.   :D
 
Menurut penelitian para ahli, tertawa dapat memberikan dampak positif untuk tubuh berupa peningkatan jumlah sel imun yang memberikan ketahanan tubuh anda terhadap penyakit dan meningkatkan kadar endorphin yang dapat memberikan perasaan baik atau nyaman.  Jadi ada baiknya kita harus meluangkan sedikit waktu untuk membaca hal-hal lucu atau nonton film komedi yang kita minati, supaya bisa tertawa lepas... >>  dengan catatan: tidak ngakak dan berlebihan dalam hal tersebut.... ^_^

2.  Mengkonsumsi Vitamin B6 dan B12
"Lho? apa hubungannya?" ?_?
Heei, jangan salah ya, ternyata vitamin B6 dan B12 dapat mempercepat produksi metionin loh.  Metionin adalah asam amino yang berperan dalam produksi serotonin dan dopamin.  Serotonin dan dopamin merupakan elemen pendukung kerja neurotransmiter yang dapat mengembalikan perasaan nyaman dan mengembalikan pemikiran positif yang sempat hilang.

Di Eropa, konsumsi suplemen yang mengandung S-adenosyl-L-methionine (atau disingkat SAMe) sudah banyak dilakukan oleh warganya.  Tapi menurut saya pribadi, akan lebih aman jika kita hanya "mempercepat" saja (dengan konsumsi B6 dan B12) daripada "menambah" (konsumsi SAMe), kita tidak tahu apa dampak jangka panjang dari penggunaan suplemen tersebut kan. :)  Lagipula, di Indonesia saya belum pernah dengar atau ditawarin mengenai produk suplemen sejenis ini. hehe.. :)

3.  Atur Pernafasan dan Rileks
"Wuuu~shaaa...."
Yah, bernafas memang sangat penting.  Selain sebagai sirkulasi gas yang keluar masuk tubuh, pernafasan juga berfungsi sebagai jalan keluar racun yang ada di tubuh kita.  Para ahli memperkirakan 30 % racun yang ada di dalam tubuh kita di keluarkan melalui isi perut dan sisanya (70%) di keluarkan melalui sistem pernapasan.  Sistem pernafasan yang baik akan menjernihkan pikiran, memperbaiki mood dan meningkatkan energi.   Untuk melatihnya, kita bisa mengikuti beberapa latihan seperti yoga, taichi atau meditasi.  Tambahan dari saya: aikido juga bagus tuh! :D

4.  Menghirup Aromaterapi
 "Bau-bauan memang dapat mempengaruhi mood seseorang..." :)
Beberapa aromaterapi seperti jasmine, eucalyptus dan buah anggur dipercaya bisa memberikan rasa senang, gembira dan nyaman. Yang perlu kita lakukan hanya mengoleskan minyak essential dari jenis tumbuhan tersebut pada bagian belakang leher atau dengan merebus dan menghirup uapnya.  :)

5.  Melihat Bunga 
"Bunga berwarna cerah mengubah suasana hati saya menjadi cerah..." :)
Bunga-bunga yang memiliki beragam warna terbukti dapat memberikan rasa rileks dan santai.  Kita bisa menaruhnya di meja kantor atau menaruhnya/menanamnya di halaman rumah.  Bunga segar jauh lebih baik efeknya dibandingkan bunga plastik hias karena bunga segar memberikan harum yang khas (aromaterapi).  Hanya saja harganya lebih mahal dan dapat cepat layu, beda dengan bunga plastik jelas tidak bisa layu.. ^^ ya iyalah... hehehe

6.  Makan Coklat
 "Wooow!!"  :D
Salah satu penyebab "bad mood" adalah turunnya gula darah karena jarak waktu makan yang terlalu lama (alias telat makan), sehingga tubuh mengirim sinyal bagi tubuh untuk segera makan makanan yang manis.  Sebenarnya kurang tepat juga sih, jika kita menganalogikan bahwa coklat selalu manis (yang dapat meningkatkan resiko obesitas dan karies gigi), karena sebenarnya rasa manis tersebut berasal dari tambahan gula yang diberikan saat produksi oleh pabrik pembuatnya.  Coklat justru dapat menjaga kesehatan jantung, keremajaan kulit, menghambat oksidasi kolesterol LDL dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Memang, untuk memenuhi asupan gula darah, kita bisa saja mengkonsumsi makanan/minuman manis lain selain coklat (sesuai selera masing-masing), tapi coklat lebih diutamakan karena aromanya yang khas dan rasanya yang enak.  Biji coklat mengandung lemak 31%, karbohidrat 14% dan protein 9%.  Protein coklat kaya akan asam amino triptofan, fenilalanin, dan tyrosin.  Selain itu, coklat juga mengandung phenylethylamine yang sangat mirip dengan amphetamine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang selanjutnya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati.  Makanya phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). ^_^

Lemak nabati jenuh pada coklat adalah sebesar 60%, khususnya stearat yang merupakan lemak nabati yang tidak mengandung kolesterol karena dicerna secara lambat dan diabsorpsi lebih sedikit oleh tubuh kita jika dibandingkan dengan lemak jenuh hewani.  Kandungan polifenol yang tinggi (6%) berfungsi sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung.

HINT:
* Untuk menekan potensi obesitas karena mengkonsumsi coklat maka yang harus kita lakukan adalah mengimbangi konsumsi coklat dengan aktifitas fisik dan menu makan pokok yang dikonsumsi.  Selain itu, karena coklat mengandung fosfat yang cukup tinggi (dapat memperberat kerja ginjal) maka ada baiknya jumlah coklat yang kita konsumsi per hari dibatasi (1 batang per hari) dan selalu minum air putih yang cukup setiap selesai menyantap coklat.
Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

7.  Olah Tubuh
"Hmm...."
Ternyata olah tubuh dapat mengaktifkan hormon pertumbuhan yang dapat menghilangkan perasaan sedih dan menambah semangat lo...

8.  Dukungan Orang Lain
"Setuju.." ^_^
Dukungan dari orang yang kita kasihi (keluarga, orang tua, saudara, sahabat atau pasangan) terbukti bisa memperbanyak produksi endorphin dan pertumbuhan hormon yang dapat menurunkan dampak dari stress.

9.  Mengingat Tuhan
Salah satu caranya adalah dengan sholat (bagi teman-teman muslim ya.. ^^).  Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45, yang artinya:
“Dan dirikanlah sholat. Karena sesungguhnya sholat mencegah perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (dalam sholat) lebih besar (kedudukannya). Dan Allah tahu apa yang kalian perbuat.”
Inilah dampak sosial terbesar shalat karena shalat akan mengendalikan pelakunya dari emosi-emosi liar, perbuatan-perbuatan tercela dan tidakan-tindakan yang merusak. Jika kebetulan yang mengalami bad mood berhalangan untuk sholat, lakukan saja dzikir yang lebih sederhana seperti al-ma'tsurat di padi atau petang, atau cepat-cepat berwudhu ketika marah, atau memenuhkan hati dengan tasbih-tahmid-takbir di sela-sela aktifitas.. Hmm.. sulit, tapi layak untuk dicoba. :)

10.  Last, but not least: Telaah Penyebab Bad Mood yang Dialami
Bad mood dapat disebabkan karena berbagai sebab, misalnya telat makan, bangun kesiangan, sakit, dimarahi orang dekat, berselisih faham dan konfrontasi dengan rekan kerja/teman sekolah, atau bahkan karena faktor hormonal (bagi yang cewek yaa...) ^^  Dengan mengetahui faktor apa yang menyebabkan kita tertekan dan "bad mood", tindakan yang paling tepat dapat diambil...


Sekian dulu deh dari saya.. ntar kalau ada tambahan versi teman-teman, share ke saya ya!
Untuk sementara ini saya akan mencoba tips-tips tersebut satu per satu...  Soalnya saya bad mood berat nih!
~Tapi sudah agak berkurang sih, berkat menulis artikel ini. HOREE!!~
*maaf kalau poin coklatnya terlalu panjang... saya doyan soalnya, hehehehe (~^_^~)

http://hikmahhariini.blogspot.com/2011/02/menghilangkan-bad-mood.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar