.

Jumat, 31 Agustus 2012

Air Mata Kerinduan



Suatu hari, Rasulullah saw sedang duduk dengan air mata yang berurai. Melihat keadaan beliau, para sahabat pun bertanya, "Apa yang membuatmu menangis, wahai Rasulullah? Beliau menjawab, "Aku rindu kepada saudara-saudaraku?

"Bukankah kami ini saudara-saudaramu, wahai Rasulullah," sergah para sahabat beliau. "Bukan. Kalian adalah sahabatku. Sedangkan saudara-saudaraku adalah kaum yang datang setelah (kepergian) ku, mereka beriman kepadaku dan tidak pernah melihat aku," tegas Rasulullah saw. (Sirah Ibnu Hisyam)

Rasulullah saw telah menitikkan air mata karena kerinduan beliau pada umatnya yang tak pernah dilihatnya, pada semua manusia yang beriman kepada beliau hingga di akhir zaman, pada kita yang telah bersaksi atas kerasulan dan kenabiannya. Namun, pernahkah kita membalas kerinduan itu dengan deraian air mata? Adakah kita menitikkan air mata karena merindukan pertemuan dengan beliau. Kapan terakhir kali mata kita basah dengan air mata karena cinta dan rindu yang mendalam kepada beliau?

Beliau menangis karena rindu kepada kita, tapi kita mungkin tak pernah sekali pun menangis karena rindu kepada beliau. Bilal bin Rabah ra, sahabat beliau saw yang berasal dari negeri Etopia, yang berkulit hitam namun berhati salju, punya banyak kenangan spesial pada beliau mulia yang menjadi panutannya. Kenangan itu melekat dan mendarah daging dalam dirinya, hingga jauh setelah Rasulullah saw wafat. Agar hatinya taktercabik-cabik oleh kenangan bersama beliau, Bilal ra memutuskan untuk tak lagi melantunkan adzan setelah kepergian beliau saw. Sampai suatu ketika, rindu itu tak tertahankan, dan ia pun lalu mengumandangkan adzan.

Kisah itu diawali dengan cerita Bilal ra tentang mimpinya di suatu malam, bertemu dengan lelaki terkasih itu. Lelaki yang pernah jadi budak itu, melihat Rasulullah saw dalam tidurnya, bertemu dengannya, dan mengatakan "Wahai Bilal, betapa rindu aku padamu.

Bilal menceritkan mimpi yang sangat indah itu kepada seorang sahabat. Lalu, sahabat itu bercerita pula ke sahabat yang lain. Dan selanjutnya, cerita itu terus berpindah dari satu orang ke orang yang lain. Tak butuh waktu lama, cerita sudah merebak. Menjelang sore, nyaris seluruh penduduk Madinah, kota yang sudah lama ditinggalkannya, tahu tentang mimpinya itu. Maka penduduk Madinah pun bersepakat meminta Bilal ra untuk mengumandangkan adzan di masjid Rasulullah saat waktu shalat Maghrib tiba.

Tak kuasa Bilal menolak keinginan sahabat-sahabatnya. Di saat senja mulai memerah, Bilal mengumandangkan adzan, dengan lantunan suaranya yang khas. Penduduk Madinah seketika tercekam kerinduan. Rasa dalam dada membuncah, detik-detik bersama Rasulullah, manusia tercinta itu, kembali terbayang di pelupuk mata. Akhirnya, pendudukMadinah pun menitikkan air mata rindunya. Tak terkecuali Bilal ra, muadzin pertama Rasulullah itu diliputi keharuan dan kerinduan pada kekasihnya, Muhammad saw, nabi akhir zaman.

Dalam rindu pada Nabi saw ada pahala dan ada tangis. Tapi kadang kita tak mampu menghadirkannya disini. Entah kapan terkahir kali kita menitikkan air mata karena rindu kita pada Rasulullah.

Source: Tarbawi Edisi 235 telah diedit tanpa menghilangkan makna aslinya

Sabtu, 25 Agustus 2012

KEBIASAAN SEHARI-HARI YANG HARUS DIPAHAMI




Banyak kejadian sehari-hari di sekitar Anda yang mungkin tidak Anda mengerti atau mungkin sudah disalahpahami. Saya mencoba membantu Anda sedikit memahami apa, kenapa dan bagaimana hal itu bisa terjadi :

1. Lengah di saat berkendaraan selama 1 detik dalam kecepatan 40 km / jam itu sama dengan Anda telah menempuk jarak 11 meter tanpa kesadaran. Bayangkan bila pada saat Anda berkendara jarak antara kendaraan Anda dengan kendaraan di depan adalah 10 meter, maka kelengahan dalam 1 detik bisa berakibat Anda menabrak kendaraan di depan Anda. Penyebab kelengahan tersebut antara lain mengantuk, melamun, bertelepon genggam, atau mendengarkan musik sambil berkendara.

Penjelasannya : 40 km / jam setara dengan 40.000 m / 3600 detik setara dengan 11,11 meter / detik. Jadi setelah satu detik Anda sudah berada pada posisi 11,11 meter dari titik semula.

2. Upaya menghilangkan rasa pedas atau panas di dalam mulut setelah Anda makan cabe atau sambal dengan minum air dingin atau es malah akan menambah rasa pedas lebih tajam. Sebaliknya bila Anda minum air hangat akan mengurangi rasa pedas tersebut. Tapi bila minum air dingin bergantian dengan air panas, hal itu akan membingungkan mulut Anda.

Penjelasannya : Air dingin hanya memberi efek rasa enak sementara rasa pedas masih ada apabila rasa dingin hilang, efek pedas akan lebih tajam disebabkan perbandingan rasa antara dingin air dengan pedasnya atau panasnya cabe terlalu jauh. Bila Anda minum air hangat, selain perbandingan rasa yang tidak terlalu jauh, air hangat juga merangsang ujung-ujung syaraf untuk mengirimkan pesan kesusunan syaraf pusat sampai ke otak dan merangsang otak untuk memerintahkan tubuh mengeluarkan zat yang bersifat analgetik atau penghilang rasa sakit secara alami. Sehingga rasa pedas pun berkurang.

3. Menggunakan baterai berpasangan secara bercampur antara baterai ½ pakai dengan baterai baru, akan memperpendek umur baterai baru 2 kali lebih cepat.

Penjelasannya : ½ bahan kimia yang kehabisan energinya dari baterai ½ pakai akan menyerap ½ energi listrik kimia dari baterai baru. Sedangkan hasil penyerapan oleh baterai bekas tadi tidak bisa digunakan karena bahan kimia di baterai bekas sudah usang.

4. Mencuci sepatu olah raga Anda akan mempercepat berkurangnya umur sepatu Anda. Jadi biar lebih awet, sepatu Anda jangan terlalu sering dicuci, atau jangan dipakai sekalian.

Penjelasannya : Sifat lem, yang biasanya digunakan pada sepatu olah raga, adalah apabila terkena air dan sabun daya lengketnya akan semakin berkurang.

5. Minum es jeruk manis (menggunakan gula) bersama-sama dengan makan bakso memang enak (apalagi kalau gratis ), tetapi tidak akan membantu menetralisir lemak pada kuah dan bakso Anda dengan baik, malahan akan mempercepat proses terjadinya peningkatan timbunan lemak di dalam tubuh.

Penjelasannya : Sifat es yang dingin akan membekukan lemak yang kita makan sehingga ikatannya akan menjadi lebih kuat (sulit untuk diuraikan). Sedangkan gula akan menambah timbunan lemak, karena sakrosa pada gula di dalam darah akan diurai menjadi glukosa. Glukosa yang tidak habis terpakai sebagai energi, hanya akan ditimbun di bawah lapisan daging dan kulit sebagai lemak. Jadi sebaiknya minum air jeruk dalam keadaan hangat dan tidak pakai gula.

6. Tidur ½ jam dengan lelap pada siang hari dapat memberikan kesegaran kembali setelah bangunnya dengan nilai yang setara dengan tidur 1 jam dengan lelap pada malam harinya. Tetapi apabila lebih dari ½ jam (1 jam atau lebih), Anda malah akan merasa kelelahan.

Penjelasan : Secara alami berdasarkan jam tubuh kita (kebiasaan kita), metabolisme tubuh (proses kerja sistem tubuh, termasuk menghasilkan energi) pada siang hari berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan malam hari. Hal ini disebabkan aktivitas pada siang hari membutuhkan energi lebih banyak di banding malamnya.

Di dalam tidur terjadi penurunan percepatan metabolisme tubuh dikarenakan tubuh dalam keadaan beristirahat. Dalam ½ jam pertama kita tidur pada siang hari percepatan penurunan metabolisme tubuh belum seberapa, sehingga efek segar terasa di saat kita bangun, bahkan setara dengan 1 jam apabila Anda tidur malam hari. Karena pada malam hari kecepatan metabolisme tubuh memang dalam keadaan lambat. Sedangkan pada ½ jam pertama kita tidur pada siang hari, kecepatan metabolisme tubuh masih cepat dan menghasilkan energi lebih banyak dibanding malam harinya, sehingga kita merasa lebih segar.

Namun apabila kita tidur sampai 1 jam atau lebih pada siang hari, tubuh akan mengalami percepatan penurunan metabolisme yang lebih tajam karena tubuh beranggapan bahwa kita sudah tidak akan beraktivitas lagi. Pada saat kita bangun kita menjadi merasa sangat lelah. Hal ini disebabkan jumlah energi yang dihasilkan metabolisme tubuh lebih sedikit karena mengalami penurunan percepatan, sedangkan kebutuhannya lebih banyak.

Sedangkan bila kita tidur cukup pada malam harinya, pada saat bangun pada pagi hari kita akan merasakan tubuh lebih segar disebabkan metabolisme tubuh secara otomatis berdasar jam tubuh (kebiasaan kita) akan meningkat percepatannya pada saat matahari mulai terbit.



sumber : beritaunik.net

MEMBAKAR UANG TAPI UANG TETAP UTUH




Penjelasan :
Anda membakar sebuah uang kertas, tetapi setelah api yang membakar uang kertas mati uang masih tetap dalam keadaan utuh.

alat dan bahan :
1. Selembar uang kertas
2. Air
3. Spirtus
4. Lilin
5. Korek Api

cara :
1. Siapkan api dengan menyalakan lilin.
2. Kemudian celupkan bagian uang kertas ke dalam air.
3. Lalu celupkan pula sebagian ke dalam spirtus.
4. Tunggu sejenak hingga tidak ada lagi air atau spirtus yang menetes.
5. Kemudian bakar kertas tersebut.
6. Tunggu hingga api padam, maka uang anda akan tetap utuh

Penjelasan secara fisika :
Saat uang dicelupkan ke dalam air, maka air akan terserap di dalam uang. Kemudian Anda mencelupkan ke dalam spirtus yang mana membuat uang mudah terbakar. Maka, sekarang terdapat 3 lapisan pada uang. Lapisan pertama yaitu uang, kedua air, dan ketiga spirtus. Ketika uang mulai dibakar, maka api akan membakar dan menjalar ke seluruh bagian yang tercelup spirtus. Lalu, api pembakaran berfungsi juga agar lapisan air yang ada pada uang menguap. Saat seluruh spirtus telah habis terbakar maka berhenti pula proses penguapan air karena api padam. Api hanya membakar lapisan spirtus dan air dan tidak membakar lapisan uang. Oleh karena itu, uang pasti akan tetap utuh tanpa terbakar sedikitpun.

catatan :
1. Berhati – hati saat proses pembakaran karena akan terasa panas jika terkena tangan.
2. Trik ini juga bisa digunakan pada permainan sarung tangan api.


always on




always on laki laki – iklan tri kebebasan :


Kebebasan itu, omong kosong.


Katanya bebas berteman dengan siapa aja, asal orang tua suka.


Katanya jadi laki-laki itu jangan pernah takut gagal.


Tapi juga jangan bodoh untuk ambil resiko, mendingan kerja dulu cari pengalaman.


Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tangan.


Asalkan dari keluarga terpandang, nggak cuma cantik tapi juga santun, berpendidikan..



Katanya, jaman sekarang pilihan itu nggak ada batasnya.


Asal, ikutin pilihan yang ada.

Jumat, 24 Agustus 2012

Dialah Intan, Si Kuat Penuh Pesona






Sekeping hati dibawa berlari

Jauh melalui jalanan sunyi 
Jalan kebenaran indah terbentang 
Di depan matamu para pejuang
(Suci Sekeping Hati, Saujana)


dakwatuna.com - “Aku sudah tidak sanggup dengan semua tempaan ini. Ayo kita menyerah saja. Lebih nikmat tinggal di atas permukaan bumi sana. Kita bisa bertemu mentari yang hangat, dedaunan yang hijau dan dibasahi embun, kicau burung yang merdu, udara yang segar, dan sejuta kenyamanan lainnya. Aku ingin hidup nyaman, Dik”, keluh KarbonA.
KarbonI tersenyum. “Kak, kita ini sedang diuji. Bertahanlah sebentar lagi. Percayalah, kita akan menjadi lebih baik dari sebelumnya jika kita mau bersabar.”
“Aku ingin merasakan kebebasan dan kenyamanan di luar sana. Akan ada banyak hal yang bisa ku pelajari di dunia luar. Ikutlah aku, dan kita akan senang”, ajak KarbonA
“Pergilah jika kakak memang ingin pergi, kelak aku akan menyusul kakak. Aku yakin semua tempaan panas, tekanan, dan kegelapan ini suatu saat akan berujung pada keindahan dan kebahagiaan yang lebih baik”
Mereka adalah dua sosok yang berbeda. KarbonA dan KarbonI, sepasang saudara kembar yang memiliki pandangan yang bertolak belakang tentang semua tempaan yang mereka hadapi. KarbonA memutuskan untuk pergi, sedangkan KarbonI mencoba untuk terus bersabar dan percaya bahwa kelak semua kepahitan ini akan tergantikan dengan rasa manis dan hikmah yang luar biasa, walaupun ia harus menahan rasa sakit yang panjang akibat proses tempaan alami itu.


Ribuan tahun kemudian…
Para manusia berdatangan dan melakukan berbagai upaya mengambil KarbonI. Mereka memuji keindahannya, kilau dan pantulan yang istimewa dari sang KarbonI yang senantiasa bersabar dalam menjalani proses kehidupan. Manusia menyebut KarbonI dengan nama Intan. KarbonI -yang sekarang menjadi Intan- diperebutkan, dijual dengan harga yang tinggi, diletakkan ditempat terhormat. Namun ia tetap rendah hati dan senantiasa membagikan keindahannya dan kilaunya kepada orang-orang di sekelilingnya.
Pada suatu hari, datanglah si Kakek Batu Apung. Tubuhnya kecil, ringan, berongga, dan murah. Semua benda di muka bumi merendahkan Kakek Batu Apung, kecuali sang Intan. Intan selalu menghormati Kakek Batu Apung dan senantiasa mencoba belajar banyak ilmu dari sang Kakek. Setiap kali bertemu, Kakek Batu Apung mengusap kepala si Intan. Dan apa yang terjadi? Intan justru semakin tampil cantik dan menawan setelah bergaul dengan Kakek Batu Apung yang dianggap tidak berharga oleh banyak manusia.
Begitulah sang Intan, kebaikan dan ketulusan hatinya mampu memancarkan sinar yang bisa menarik hati manusia.
Diam-diam si KarbonA selalu mengikuti dan mengintai keseharian adiknya yang sekarang menjadi Intan. KarbonA sangat merasa iri dan ia berfikir bahwa dirinya tidak diperlakukan secara adil.
“Padahal dulu kami adalah saudara kembar! Kami sama-sama memiliki simbol C, rumah kami sama-sama di golongan 4 periode 2, tapi mengapa kini kami dibedakan? Kenapa saudara kembarku, KarbonI, diletakkan di tempat terhormat, sedangkan aku sering disatukan dengan sampah? Ini sungguh tak adil!”, keluh KarbonA.
Lalu Kakek Batu Apung datang.
“Hai, KarbonA, bercerminlah di genangan air itu.”
KarbonA yang sedang galau, langsung saja menurut. Ia tersentak kaget melihat wajahnya di air.
“Itulah dirimu, KarbonA. Kamu adalah Karbon yang memilih untuk menjadi Arang ketika dirimu memilih untuk menyerah menjalani tempaan. Kamu Arang yang hitam, yang tidak disukai banyak orang. Sedangkan adikmu, KarbonI memang sosok yang pantas untuk menjadi Intan yang berkilau karena ia bersabar dan tetap bersyukur dalam menghadapi tempaan dan rasa sakit.”
Alangkah menyesalnya KarbonA. Seandainya dulu ia bisa lebih bersabar, mungkin hidupnya tidak akan terhina seperti ini. Seandainya dulu ia memilih untuk bertahan, tentu ia akan menjadi alotrop Intan, alotrop terbaik dari keturunan Karbon.
Intan dan Arang sama-sama berada dalam fase solid. Namun Intan adalah sosok yang kuat, sosok yang kesolidannya mencapai nilai tertinggi di muka bumi. Sedangkan Arang, ia hanya sebongkah karbon yang rapuh.
Bicara soal kecantikan, Intan yang rendah hati dan senantiasa menghormati orang lain mendapatkan keindahan dari seorang Kakek Batu Apung. Batu Apung adalah satu-satunya benda yang mampu mengasah kecantikan intan. Alangkah bijaksananya sang Intan yang mau menerima Kakek Batu Apung yang sering tidak dipedulikan orang, hingga akhirnya ia justru bisa mendapatkan kecantikan yang lebih baik lagi atas perlakuannya kepada sang Kakek.
Begitulah seharusnya kita sebagai manusia. Dengan bersabar dan bersyukur dalam memperjuangkan berbagai hal serta berkhusnuzan terhadap masalah yang dihadapkan kepada kita, niscaya kita akan mendapat banyak pelajaran dan hikmah dari semua itu. Man jadda wajada.
Dan dialah Intan, si kuat penuh pesona…



Kamis, 23 Agustus 2012

Al Azhar Mesir, LIPIA Jakarta dan STAN


Membaca tulisan Ustadz Ahmad Sarwat (ustsarwat.com) mengenai solusi bagi Mahasiswa kita yang kuliah di AlAzhar begitu unik dan inspiratif. Berikut versi lengkapnya:

Melihat banyaknya mahasiswa Indonesia yang menima ilmu di Al Azhar Kairo, seharusnya kita bisa berpikir lebih jauh, yaitu mengapa kita tidak mendirikan saja Al-Azhar di Indonesia, sebagaimana Universitas Al-Imam Muhammad Ibnu Suus Al-Islamiyah yang buka cabang di Jakarta, menjadi LIPIA.



Sehingga akan memudahkan proses belajar mengajar. Para mahasiswa kita tidak perlu terbang jauh-jauh sampai ke Mesir, cukup para dosen dari Al-Azhar saja yang kita `transfer` ke negeri kita.


Kalau pelatih dan pemain bola saja bisa kita beli dari luar negeri, masak sih kita tidak bisa membiayai para ulama, profesor atau doktor dalam ilmu-ilmu keislaman?


Mesir, Syria, Jordan dan lainnya adalah gudangnya para ulama paten. Kalau keadaan sosial politik disana kurang kondusif, mengapa kita tidak membuka pintu buat mereka untuk mengajar dan mengabdi di negeri kita saja?


Contoh sederhana yang sudah berjalan adalah Dr. Yusuf Al-Qaradawi. Karena satu dan lain hal, beliau yang asli orang Mesir itu malah `dikontrak` oleh penguasa Qatar, Emir Hammad Ats-Tsani untuk tinggal di negeri minyak itu, bahkan diangkat jadi mufti negara.


Al-Qaradawi pun difasilitasi oleh Emir untuk membangun berbagai projek dakwah, seperti membangun situs islamonline.net, demikian juga berdakwah di TV Al-Jazeera yang merupakan milik si Emir. Beliau juga menjadi imam di Masjid Umar bin Al-Khattab, di Doha Qatar, dimana setiap kali beliau khutbah Jumat, selalu direlay langsung oleh televisi setempat.

Belajar Dari LIPIA


Contoh projek yang sudah bisa dibanggakan adalah apa yang dilakukan oleh Pemerintah Saudi Arabia dengan membangun cabang Universitas Islam Al-Imam Muhammad Ibnu Suud di Jakarta, sejak tahun 1980.


Pengalaman saya kuliah di LIPIA, prinsipnya tidak perlu jauh-jauh terbang ke Riyadh Saudi Arabia. Sebaliknya, justru universitas negeri milik Kerajaan Saudi Arabia itu sendiri yang membangun far`u (cabang) di Jakarta. Tetapi semua dosen, materi kuliah, silabus, buku perkuliahan, jadwal kuliah, sistem perkuliahan, diimppor langsung dari Saudi.


Bahkan kalau di Saudi lagi libur musik panas, kita pun di Jakarta ikut-ikutan libur musik panas, padahal iklim kita tidak mengenal musim panas, yang ada cuma musim duren.


Masuk ke halaman LIPIA serasa sudah masuk ke negeri Saudi. Sebab hampir semua dosen adalah orang-orang Arab, seperti dari Saudi, Mesir, Sudan, Palestina, Iraq dan lainnya. Tentunya bahasa Arab wajib digunakan.


Dan jangan anggap enteng kurikulum LIPIA, standarnya sama dengan kuliah di Saudi langsung. Tiap semester tetap wajib menghafal 1 juz Al-Quran, sehingga total kalau lulus nanti setidaknya sudah hafal 8 juz.


Dalam masalah buku kuliah, LIPIA malah lebih tinggi dari Al-Azhar. Kami kuliah di LIPIA belajar dengan menggunakan buku turats yang asli, sedangkan umumnya dosen Al-Azhar menggunakan buku tulisan mereka sendiri.


Dengan demikian, mahasiswa jadi akrab dengan kitab semacam Bidayatul Mujtahid untuk Ilmu Fiqih, Raudhatun-Nadhir untuk Ushul Fiqih, Fathul Qadir untuk tafsir, Subulus-Salam untuk Hadits Ahkam. Di samping itu tiap 2 semester para mahasiswa diwajibkan membuat karya ilmiyah, yang kalau disetarakan di negeri kita, rasanya seperti bikin Tesis S-2. Sebab semua rujukannya harus kitab turats yang asli.

Al-Azhar di Indonesia


Mengingat peminat yang ingin kuliah di Al-Azhar sangat besar, bahkan tiap tahun selalu membeludak, rasanya sudah wajib hukumnya untuk membangun kampus resmi Al-Azhar di Indonesia.


Semua dosen dan buku kita datangkan langsung dari Mesir, tetapi dengan sedikit perbaikan sistem perkuliahan. Misalnya, kalau di Al-Azhar Mesir itu perkuliahan digelar model tabligh akbar, satu dosen ceramah dihadiri oleh orang sekampung, maka disini jumlah mahasiswanya dibatasi. Biar bisa terjadi dialog atau tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.


Kalau di Mesir mau kuliah atau tidak kuliah terserah yang penting ikut ujian, maka disini harus pakai absen yang ketat, dengan sanksi tidak boleh ikut ujian kalau kurang dari 80 persen kehadiran.


Kalau di Mesir para dosen mengajar pakai bahasa `amiyah Mesir yang sebenarnya taktik penjajah untuk merusak dunia Islam, maka disini wajib pakai bahasa Arab yang fushah, baik dosen maupun mahasiswa.


Kalau di Mesir sistem administrasi kampusnya serba kacau bin balau, maka disini harus serba standar profesional dan online 24 jam.

Masalah OUTPUT


Salah satu kendala kuliah di Al-Azhar selama ini adalah masalah output. Maksudnya, lulusan dari Al-Azhar yang katakanlah sudah sangat tinggi ilmunya itu, kalau mereka pulang ke Indonesia, rasanya masih belum tersalurkan dengan benar, baik secara profesi dan maupun secara standar kehidupan.


Sehingga banyak dari alumni itu yang ekonominya pun masih berantakan, bahkan tidak sedikit potensi yang sudah sangat baik itu akhirnya jadi sia-sia. Pulang dari Mesir bukan jadi ulama tetapi malah sibuk mencari sesuap nasi, demi menyambung hidup.


Ada yang jadi calo atau agen travel haji, ada yang bisnis jadi tukang jahit konveksi, ada yang bisnis MLM, jualan minyak wangi, habbah sauda, buka praktek ruqyah, dan jenis pekerjaan yang nyaris tidak ada kaitannya dengan ilmu yang selama ini dipelajari jauh-jauh ke Mesir.


Padahal ilmu mereka itu tinggi dan langka, 230 juta bangsa Indonesia butuh ilmu mereka. Sebab selama ini yang mengajar ilmu agama itu di negeri kita (mohon maaf) kebanyakannya mereka yang kurang punya standar kualitas keilmuwan. Pengajian dan majelis ilmu kita lebih banyak bernarasumber dari mereka yang kurang pas latar belakangnya. Ada preman insaf tiba-tiba jadi ustadz. Ada yang kuliah politeknik teruss jadi ustadz. Kadang-kadang badut dan pelawak pun jadi ustadz.


Seharusnya, para alumni Al-Azhar itulah yang jadi ustadz, karena memang mereka punya standar keilmuwan.


Saya pernah ngobrol dengan salah seorang mahasiswa Malaysia di Cairo. Rupanya dia diikutkan dalam ikatan dinas dari negerinya. Dia dikuliahkan di Cairo, dikasih beasiswa oleh pemerintahnya, selain dari Al-Azhar sendiri. Dia `dipaksa` kuliah dengan tekun dan harus mencapai target cepat lulus. Begitu lulus dan pulang ke Malaysia, sudah ditempatkan posisinya macam pegawai negeri, dijamin gaji dan penghidupannya.

Belajar Dari STAN


Di Indonesia, kampus yang seperti itu diantaranya adalah tempat saya mengajar, STAN. Semua lulusan dipastikan jadi pegawai negeri (PNS) di lingkungan Kementerian Keuangan. Jadi tidak sia-sia mereka dikuliahkan gratis atas biaya negara. Karena hasilnya jelas.


Dan kalau dibandingkan, jumlah mahasiswa kita di Mesir itu kira-kira sebanding dengan kita punya STAN. Dengan asumsi STAN menerima mahasiswa baru tiap tahun kurang lebih 1500-an orang, maka jumlah total yang akfit kuliah kira-kira 4.500-an orang. Sebab kuliah di STAN itu 3 tahun (program D-3).


Jadi kalau kita mau bangun kampus Al-Azhar di Indonesia, kira-kira mirip kita membangun kampus STAN.

1. Kepastian Pekerjaan


Yang utama sekali adalah bahwa kampus ini bukan asal menyelenggarakan perkuliahan, tetapi sudah jelas penempatan para alumninya sebagai petugas negara yang dididik secara khusus dan berkualitas, dan tentu saja punya jaminan gaji seperit PNS.


Kalau kementerian keuangan bisa bikin STAN dan alumninya yang berkualias itu otomatis akan mengisi lowongan PNS di kementerian itu, maka seharusnya Kementerian Agama pun harus demikian. 


Sehingga ke depan, tidak ada orang yang bisa tiba-tiba jadi pegawai DEPAG hanya karena lulus tes PNS, atau punya koneksi, seperti sekarang ini. Sebab justru karena hasil sogok dan koneksi inilah, agaknya, yang bikin kementerian Agama menjadi tidak ubahnya -meminjam istilah Gusdur- seperti sebuah `pasar`. Isinya orang-orang yang sedang berdagang.


Ke depan, seorang calon PNS di DEPAG harus lulusan dari sekolah kedinasan model STAN, dimana sejak pemilihan mahasiswanya sudah diseleksi ketat dari sisi kualitasnya.

2. Gratis


Kampus ini harus gratis dan tidak berbayar. Sehingga jangan sampai ada calon mahasiswa yang sangat pandai tapi tidak mampu kuliah hanya lantaran tidak punya biaya. Dan jangan sampai ada mahasiswa bodoh, kurang motivasi, hanya mengandalkan kekayaan orang tua lantas berkuliah disini.


Konsep seperti itu hanya akan membuat kualitas lulusan menjadi sangat rendah. Sebab anak pintar kalau dicampur dengan anak bodoh, hasilnya bukan yang bodoh jadi pintar, tetapi yang pintar jadi bodoh. 


Terus terang seharusnya tidak ada tempat untuk anak bodoh di kampus ini, karena cuma akan bikin masalah saja, dan menularkan kebodohannya itu kepada yang lain, sehingga terkontaminasi. Maka ide subsidi silang ala UI dan universitas negeri lainnya itu -menurut saya- agak biadab (upss!).

3. Seleksi Sepanjang Masa Kuliah


Tentu saja tidak semua orang boleh kuliah di Al-Azhar cabang Indonesia ini. Harus ada sistem tes yang profesional anti katebelece, sogok, pertemanan atau kongkalikong. Dan aturannya harus jelas, lolos masuk seleksi bukan berarti aman, sebab tiap saat selalu ada ancaman untuk DO dan dikeluarkan. Ini penting agar kuliah tidak dianggap sebagai piknik.


Anak pejabat tinggi di STAN belum tentu lolos seleksi penerimaan mahsiswa baru, kalau memang nilai tesnya tidak memenuhi. Kalau pun misalnya kebetulan bisa lolos masuk juga karena faktor nasib, bukan berarti dia aman. Sebab begitu ujian semester pertama, sangat mungkin dia akan DO dan angkat koper. 


Kok bisa?


Karena peraturannya di STAN bahwa mahasiswa yang IPK-nya kurang dari 2,75 langsung dinyatakan gugur. Mahasiswa juga harus pulang kampung kalau ada satu saja dari mata kuliah pokok dapat nilai D. 


Dan satu lagi yang bisa membuat mahasiswa sukses dipecat dari STAN, yaitu kalau ketika ujian ketahuan nyontek. Wah pokoknya rugi dunia akhirat. Saat itu juga langsung dikirim pulang ke orang tuanya dan tidak boleh memperlihatkan wajah ke STAN. Dipecat dengan tidak hormat. Hmm, kalau dipikir-pikir STAN itu bukan sekolah agama, tetapi urusan kejujuran kayaknya perlu dicontoh.


Nasib yang sama juga dialami mahasiswa LIPIA atau Al-Azhar Mesir, jangan coba-coba nyontek dan ketahuan, runyam lah pokoknya!! Saya pernah melihat ada anak I`dad yang bawa contekan ke ruang ujian, kertas ujian dan jawabannya langsung dirobek-robek di tempat di muka umum, dan saat itu juga langsung dikeluarkan selama-lamanya dari LIPIA. 


Dengan demikian, kampus itu kita tekadkan adalah kampus yang suci, bersih dan steril 100% dari orang bodoh atau orang pintar yang berlaku bodoh dan kurang minat.


Buat orang bodoh, mungkin ada tempatnya sendiri, yang khusus menampung semua mereka. Mungkin namanya Universitas Kurang Pandai Indonesia, disingkat UKPI atau apa lah terserah. Tidak pakai absen, tidak pakai kuliah, semua ujian open book, jawabannya dikirim pake email, kuliah cukup setahun sekali. Dari mulai daftar sampai wisuda bisa diproses dalam seminggui asal bayar puluhan juta. Atau mungkin namanya yang lebih pas adalah Universias Abal-Abal Indonesia, disingkat UAAI.
4. Berbahasa Arab Native


Perkuliahan ini wajib menggunakan bahasa Arab sebagai pengantar. Untuk itu semua calon mahasiswa harus lulus tes bahasa Arab baik tertulis maupun lisan. Test tertulis semua dalam bahasa Arab, demikian juga tes lisan. Yang mengetes juga orang arab.


Hanya mereka yang sudah fasih berbahasa Arab saja yang diterima. Kalau belum bisa, harus kuliah 2 tahun dulu, khusus persiapan bahasa.


Kalau sudah kuliah bahasa Arab 2 tahun, sebagai bukti sudah bisa bahasa Arab, disuruh ngelawak pakai bahasa Arab. Kalau penontonnnya yang orang Arab bisa tertawa terpingkal-pingkal, nah itu artinya dia sudah bisa ngomong arab. 


Tes kedua adalah menghiba-hiba pakai bahasa Arab. Kalau pengujinya bisa ikut menitikkan air mata, nah itu tandanya bahasa Arabnya sudah jago. 

5. Kurikulum


Kurikulumnya dirancang serius dan paten, sehingga keberadaan satu mata kuliah bukan sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Tetapi diajarkan oleh Doktor yang memang spesialis di bidangnya, dengan menggunakan kitab aslinya, serta dengan perbandingan mazhab secara adil.


Di LIPIA, mata kuliah fiqih itu diajarkan tiap hari dalam seminggu. Dan selama 8 semester, tiap hari ada mata kuliah fiqih. Sehingga 2 jilid tebal kitab Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Rusyd itu selesai dibaca selama 4 tahun.

Kapan Direalisasikan?


Nah ini pertanyaan yang mematikan, semua yang sudah ditulis di atas hanya tinggal mimpi, kalau tidak ada realisasinya.


Rasanya memang tidak mudah untuk merealisasikannya. Tetapi dengan kesungguhan dan kesabaran, apalagi kalau diangkat bersama-sama, rasanya tidak ada yang susah.


Dananya dari mana?


Hmm, ini pertanyaan klasik, tetapi tetap penting. Ya, untuk membangun sistem pendidikan seperti itu jelas butuh dana. Terus duitnya siapa yang bisa dipakai?


Sebenarnya kalau mau sedikit lebih cermat dalam berpikir, umat Islam ini tidak pernah kekurangan dana untuk proyek seperti ini. Katakanlah misalnya dana abadi umat yang konon dari hasil menyunat ONH jamaah haji. 


Saat ini, teman saya memberi bocoran, setidaknya ada 20 Trilyun dana abadi umat, yang tidak jelas jeluntrungannya, habis diprotoli oleh tikus-tikus di Kementrian Agama. Tidak jelas benar apa tidaknya, yang pasti mantan Menteri Agama pernah mendekam di balik jeruji lantaran urusan uang-uang tidak jelas ini.


Al-Azhar Mesir sendiri bukan lembaga milik pemerintah. Al-Azhar hidup dari sekian banyak harta wakaf produktif hasil dari amal jariyah bangsa Mesir. Konon, seorang alumni pernah cerita, bahwa jumlah aset wakaf Al-Azhar itu lebih besar dari APBN Mesir.


Kalau kita mau meniru Al-Azhar Mesir bisa saja, yang penting semua harus transparan dan bisa diaudit.

Selasa, 14 Agustus 2012

Recognising the DISC Profiles



Saya mengikuti pelatian "Continuous Service Improvement Training Program" membahas tentang pengenalan karakter lewat system yang diadakan pada Senin 13-14 Agustus 2012 di MRCCC SHS. Ternyata karakter manusia dibagi menjadi 4 bagian utama yang disingkat dengan DICS yakni : Dominance, Influence, Steadiness, Complience.




Diri kita sendiri masuk di type mana ? mari kita coba kenali diri sendiri dengan mengerjakan tugas dalam dua gambar berikut :




Ada 24 tabel yang berisi masing-masing 4 pilihan,

silahkan dipilih satu mana yang paling sesuai (P = Most)

dan mana yang paling tidak sesuai (K = Least)

dari keempat pilihan dari setiap tabel di atas.

dengan demikian akan ada 24 pilihan P, dan 24 pilihan K


Setelah selesai kita pilih, selanjutnya kita lakukan score/penilaian

dan kita isikan ke gambar berikut, dengan ketentuan sebagai berikut :

Anggaplah keempat pilihan dalam setiap tabel di atas bahwa

baris pertama adalah D

baris kedua adalah I

baris ketiga adalah S

baris keempat adalah C

maka hitunglah masing-masing nilai DISC untuk setiap kriteria P dan K

Lalu kurangkan masing-masing nilai P dengan K untuk setiap kriteria DISC

untuk menghasilkan nilai yang perlu kita ubah (Change)

lalu berdasarkan tabel tersebut buatlah grafik pada ketiga tabel di gambar berikut :






DISC Model merupakan suatu tool yang digunakan untuk memetakan perilaku manusia ke dalam empat model DISC yaitu Dominance, Influence, Steadiness, dan Caution. Model DISC ini didasarkan pada pemikiran bahwa setiap manusia memiliki perilaku bawaan dari orang tua (keturunan) yang disebut genetic traits. Seiring dengan pertumbuhannya seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan dan komunitas terdekat yang akan membentuk core personality. Dari core personality tersebut akan beradaptasi dengan masyarakat dan lingkungan yang lebih luas sehingga membentuk respons yang kemudian dikelompokan dalam DISC Model.

Dominance (D).

 Dominance mengukur bagaimana seseorang bereaksi terhadap masalah dan tantangan. Seseorang yang memiliki ”D” tinggi akan bereaksi dominant, decisive, langsung, demanding, dan cendrung ingin selalu mengambil alih. Sedangkan yang memiliki ”D” rendah cendrung tidak dominant, tidak mampu mengambil keputusan cepat ( undecisive), dan tidak menyukai tantangan. Tipe Dominace adalah tipe yang terfokus pada pencapaian tujuan (goal oriented) dengan mengunakan kekuasaan dan otoritas yang dimiliki. Tipe D adalah tipe yang aktif dalam mengubah lingkungan sebagai inisiator yang dominan. Kekuatannya terletak kemampuan dalam mengambil keputusan secara cepat dan langsung. Kelemahannya adalah tidak memiliki kesabaran, kurang hati-hati dan cenderung sebagai penuntut.


Influence (I) . 

Influence mengukur bagaimana seseorang bereaksi terhadap untuk mempengaruhi orang lain. Seseorang yang memiliki ”I” tinggi akan bereaksi menginspirasi, impulsif, dan impresif, Sedangkan yang memiliki ”I” rendah cendrung berkomunikasi dengan bahasa non verbal (mimik muka), dan pendiam. Tipe influence adalah tipe yang mudah bergaul dan berkomunikasi dengan dengan orang lain, sehingga yang menjadi orientasinya adalah people dan relationship.Kekuatan tipe I terletak pada pribadi yang optimis, anthusias dalam mengerjakan dan menjalankan pekerjannnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengakuan sosial dari lingkungannya. Kelemahan dari tipe influence terkadang kurang serius dalam mengerjakan sesuatu, cenderung menyepelekan, dan menaruh curiga terhadap lingkungannya. 


Steadiness (S ) .

Steadiness mengukur bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Seseorang yang memiliki ”S” tinggi akan stabil, submissive, statusquo, dan supportive. Sedangkan yang memiliki ”S” rendah akan labil, dan menyukai perubahan yang cepat. Tipe Steadiness adalah tipe yang sama dengan tipe influence yang lebih berorientasi pada peole dan relationship. Kekuatan dari tipe ini adalah kemampuan dalam diplomasi, piawai bekerja dalam tim, memiliki loyalitas yang tinggi, supportif, dan cepat dalam melayani orang lain. Kelemahannya nya terletak pada pribadi yang kurang aktif, sembrono, kurang waspada, dan tidak memiliki hasrat yang tinggi. Hal yang paling ditakuti oleh tipe S ini adalah perubahan lingkungan dan ketidakpastian dalam menjalankan pekerjaannya. 


Caution (C) atau Conscientious.

 Caution mengukur bagaimana seseorang bereaksi terhadap peraturan dan prosedur yang dibuat. Seseorang yang memiliki ”C” tinggi percaya peraturan dibuat untuk dilaksanakan, compliance, konsisten, hati-hati, dan teliti. Sedangkan yang memiliki ”C” rendah cendrung beranggap peraturan dibuat untuk dilanggar, selalu mencari kebebasan, dan tidak menyukai detail. Tipe Caution adalah tipe yang dapat bekerja dengan menggunakan aturan baku atau memiliki Standar Operating Prosedur (SOP). Orientasinya dalam menjalankan pekerjaan adalah result dan task sama halnya dengan tipe D yang memiki standar yang tinggi untuk hasil yang diberikan. Kehati-hatian, teliti, cermat, akurat, dan memiliki intuisi yang baik menjadi kekuatan dari tipe C ini. Kelemahannya pada sikap yang terlalu kaku, keras kepala, sulit diatur, sehingga karena terlalu perfeksionis menyebabkan frustasi ketika hasil yang diharapkan tidak menjadi kenyatan




























Jumat, 10 Agustus 2012

Hikmah Larangan Bernafas Ketika Minum















(( عن ثمامة بن عبد الله، قال: كان أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه يتنفس في الإناء مرتين أو ثلاثة مرات، وزعم أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يتنفس ثلاثا )) صحيح البخاري، في الأشربة 5631


Dari Tsumamah bin Abdullah, "Dahulu Anas bin Malik radhiyallahu ta'alaa anhu pernah bernafas di dalam bejana dua kali atau tiga kali, dan dia mengira Nabi sallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan hal itu (HR. Bukhari, No. 5631)




Dari Abu Qatadah dan bapaknya, Rasulullah bersabda, "Apabila salah seorang diantara kalian minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas), dan jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang dzakar (kemaluannya) dengan tangan kanannya, jika membersihkan maka jangan membersihkan dengan tangan kanannya (HR. Bukhari 5630)




Sebagian ulama mengatakan, "Larangan bernafas di dalam bejana ketika minum sama seperti larangan ketika makan dan minum, sebab hal itu bisa menyebabkan keluarnya ludah sehingga bisa mempengaruhi kebersihan air minum tersebut. Dan keadaan ini apabila dia makan dan minum dengan orang lain. Adapun bila ia makan sendirian atau bersama keluarganya atau dengan orang yang tidak terganggu dengan caramu tersebut, maka hal itu tidak mengapa." Aku ( Imam Ibn Hajar Al-Asqalani) berkata, "Dan yang lebih bagus adalah memberlakukan larangan hadits Nabi tersebut, sebab larangan itu bukan untuk menghormati orang yang layak dihormati ataupun untuk mendapat penghargaan dari orang lain.... Berkata Imam Al-Qurthubi, "Makna larangan itu adalah agar bejana dan air tersebut tidak tercemar dengan air ludah atau pun bau yang tidak sedap". Fat-hul Bari, 10/94.




Demikianlah penjelasan para ulama kita. Para pakar kontemporer pun telah berusaha mengorek hikmah atas larangan tersebut. Mereka mengatakan, "Ini adalah petunjuk yang indah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dalam menyempurnakan akhlaq. Dan apabila makan atau minum kemudian terpercik ludah keluar dari mulut kita, maka hal itu merupakan kekurangnya sopan santun kita, dan sebab munculnya sikap meremehkan, atau penghinaan. Dan Rasulullah adalah adalah penghulunya seluruh orang-orang yang santun dan pemimpinnya seluruh para pendidik.




Bernafas adalah aktivitas menghirup dan mengeluarkan udara; menghirup udara yang bersih lagi penuh dengan oksigen ke dalam paru-paru sehingga tubuh bisa beraktivitas sebagaimana mestinya; dan menghembuskan nafas adalah udara keluar dari paru-paru yang penuh dengan gas karbon dan sedikit oksigen, serta sebagian sisa-sisa tubuh yang beterbangan di dalam tubuh dan keluar melalui kedua paru-paru dalam bentuk gas. Gas-gas ini dalam persentase yang besar ketika angin dihembuskan, padanya terdapat sejumlah penyakit, seperti pada toksin air kencing ... Maka udara yang dihembuskan mengandung sisa-sisa tubuh yang berbentuk gas dengan sedikit oksigen. Dari hal ini kita mengetahui hikmah yang agung dari larangan Rasulullah; yaitu agar kita tidak bernafas ketika makan atau minum; akan tetapi yang dibenarkan adalah minum sebentar lalu diputus dengan bernafas di luar bejana, lalu minum kembali.




Rasulullah memberikan wejangan tentang awal yang bagus dalam perintahnya tentang memutus minum dengan bernafas sebentar-sebentar. Sebagimana sudah kita ketahui, bahwa seorang yang minum 1 gelas dalam satu kali minuman akan memaksa dirinya untuk menutup/menahan nafasnya hingga ia selesai minum. Yang demikian karena jalur yang dilalui oleh air dan makanan dan jalan yang dilalui oleh udara akan saling bertabrakan, sehingga tidak mungkin seseorang akan bisa makan atau minum sambil bernafas secara bersama-sama. Sehingga tidak bisa tidak, ia harus memutus salah satu dari keduanya. Dan ketika seseorang menutup/menahan nafasnya dalam waktu lama, maka udara di dalam paru-paru akan terblokir, maka ia akan menekan kedua dinding paru-paru, maka membesar dan berkuranglah kelenturannya setahap demi setahap.




Dan gejala ini tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi apabila seseorang membiasakan diri melakukan ini (minum dengan menghabiskan air dalam satu kali tenggakan) maka ia akan banyak sekali meminum air, seperti unta, dimana paru-parunya selalu terbuka.... Maka paru-paru akan menyempitkan nafasnya manakala ia sedikit minum air, maka kedua bibirnya kelu dan kaku, dan demikian juga dengan kukunya. Kemudian, kedua paru-parunya menekan jantung sehingga mengalami dis-fungsi jantung (gagal jantung), kemudian membalik ke hati, maka hati menjadi membesar (membengkak), kemudian sekujur tubuh akan menggembur. Dan Demikianlah keadaannya, sebab kedua paru-paru yang terbuka merupakan penyakit yang berbahaya, sampai para dokter pun menganggapnya lebih berbahaya daripada kanker tenggorokan.




Dan Nabi Sallallahu alaihi wassallam tidak menginginkan seorangpun dari ummatnya sampai menderita penyakit ini. Oleh karena itu, beliau menasihati ummatnya agar meminum air seteguk demi seteguk (antara dua tegukan dijeda dengan nafas), dan meminum air 1 gelas dengan 3 kali tegukan, sebab hal ini lebih memuaskan rasa dahaga dan lebih menyehatkan tubuh (Lihat Al-Haqa'iq Al-Thabiyyah fii Al-Islam, secara ringkas)






Sumber: Al-Arba'in Al-Ilmiah, Abdul Hamid Mahmud Thahmaaz


Rabu, 08 Agustus 2012

Adopsi 30 Bayi Terlantar




Hati Emas Pemulung, Adopsi 30 Bayi Terlantar

Banyak orang yang tega membuang bayi yang masih hidup dengan banyak alasan. Malu karena sang bayi lahir di luar pernikahan, atau takut karena tidak punya biaya untuk menghidupi sang bayi. Tapi tahukah Anda, seorang pemulung di China mampu mengadopsi 30 bayi yang dibuang. Inilah kebesaran hati Tuhan yang kadang tak mampu dirasakan semua orang.

Nama wanita ini adalah Lou Xiaoying, usianya saat ini 88 tahun. Pekerjaannya adalah pemulung sampah, suami Lou Xiaoying telah meninggal 17 tahun yang lalu. Keadaan hidup yang sulit dan keterbatasan ekonomi tidak mengecilkan hati Lou Xiaoying untuk berbuat baik pada sesama manusia. Dia telah mengadopsi 30 bayi sejak tahun 1972.

Walaupun usianya sudah menua, kebaikan hati Lou Xiaoying tidak surut dimakan usia. Anak adopsi yang paling muda saat ini berusia enam tahun, namanya Zhang Qilin. Lou Xiaoying menemukan bayi tersebut di tempat sampah. Dengan kondisi yang lemah, wanita itu membawa sang bayi ke rumahnya yang sangat kecil untuk dirawat. "Kini dia sudah menjadi anak yang sehat dan bahagia," ujar Lou Xiaoying.

Sementara itu, anak adopsi pertama ditemukan Lou Xiaoying di jalan, seorang bayi perempuan. "Ia terbaring di antara sampah di jalan, terlantar," kenang wanita tua itu. Dengan keterbatasan Tidak semua bayi yang ditemukan dan dirawat Lou Xiaoying terus bersamanya hingga dewasa. Beberapa di antara mereka diadopsi keluarga yang lebih mampu.

"Saya tidak mengerti mengapa orang-orang tega meninggalkan bayi selemah itu di jalan," ujar Lou Xiaoying. Baginya, bayi-bayi tersebut adalah makhluk hidup yang berharga, mereka seharusnya mendapat kasih sayang dan cinta.

Kisah ini mulai menyebar ke seluruh China dan mendapat perhatian dunia. Seseorang yang menaruh simpati pada kisah ini Seseorang yang simpatik terhadap Lou mengatakan bahwa pemerintah, sekolah, dan masyarakat China yang tak berbuat apa-apa seharusnya malu pada Lou. “Dia tak punya uang atau kekuasaan, tetapi mampu menyelamatkan anak-anak dari kematian dan kondisi yang lebih parah,” ungkapnya.

Kisah nyata ini membuktikan bahwa kebaikan hati seseorang tidak dapat dinilai dengan materi. Seorang pemulung sampah yang kehidupannya sulit bisa memiliki hati semulia emas.

Jadilah manusia yang berguna untuk orang lain. Jangan menunggu materi atau kesempatan. Hati mulia yang akan menuntun Anda.