.

Minggu, 06 Oktober 2013

Pentingnya Bekerjasama (ta’awun)





Maha suci Allah,saya tidak memiliki ilmu apa-apa hanya saja apa yang diberikan Allah swt.

Dari kata Damai Indonesiaku itu sudah merupakan bagian dari kata ta’awun (kerjasama). Dan dari prinsip agama yang perjuangkan oleh Rasulullah saw., bahwa beliau tidak berjuang sendiri. Artinya dari wahyu yang pertama turun,Rasulullah saw memberitahukan turunnya wahyu pertama kali kepada istrinya Siti Khadijah ra? Dan apa yang disarankan oleh Siti Khadijah kepada baginda Rasulullah ketika hendak hijrah dari Mekkah ke Madinah, bersama Abu Bakar ra? Namun pada sebelumnya, Rasulullah saw bekerja keras untuk menyatukan antara kaum muhajirin dan kaum anshar, karena Rasulullah yakin dan tahu manfaatnya kerjasama untuk membangun negeri sebuah negeri.

Kalau kita perhatikan bacaan Alquran, tidak ada sebuah perintah dalam Alquran kecuali selalu dikaitkan dengan kalimat perintah untuk berjamaah.




Allah swt berfirman,

أقيموا الصلاة وأتواالزكاة

Dirikanlah shalat dan bayarlah zakat.




تعاونوا على البروالتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان

Saling tolong menolonglah pada hal-hal kebaikan dan takwa tapi jangantolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.




يأمرون بالمعروف وينهون بالمنكر

Menyuruh kepadakebaikan dan mencegah dari yang mungkar.




Menyampaikan yangma’ruf dan mencegah dari kemungkaran. Ini semuanya jika dilihat dari sisi bahasa dengan segalanya, bahwa jamaah artinya kebersamaan. Karena tanda kekuatan umat islam khususnya di Indonesia, ini ditandai oleh ta’awunartinya kerjasama. Adapun ibadah yang lebih baik di dalam islam itu adalah ibadah buat orang lain daripada ibadah buat diri sendiri. Sebagaimana di hadis yang shahih 




Rasulullah saw bersabda,

أحب الناس أنفعهم للناس

Yang paling dicintaiAllah adalah orang yang selalu berguna bagi orang lain. 




Yang menarik perhatian saya pada hadis ini adalah disebut dalam hadis kata an-naas bukan kata muslim. Bahwa itu merupakan makna seluruh manusia, yang namanya manusia berartiyang beda madzhabnya, pemahamannya, beda agamanya, malah kita diajarkan menjadi manusia yang berguna bagi siapa saja tidak terbatas satu golongan. Apalagi dalam kasus yang sedang dihadapi oleh negeri kita, bagaimana kita diajak untukmencari solusi dari permasalahan walaupun ini di luar tanggung jawab kita,bukan tugas kita atau bukan urusan kita, tapi ada rasa peduli. 




Karena Rasulullah saw bersabda,

من لم يهتم بأمر المسلم فليس منهم

Barang siapa yang tidak memperhatikan terhadap urusan orang muslim makadia bukan termasuk golongan mereka.




Sebagaimana di negeri ini, yang penduduknya mayoritas islam, harus adarasa peduli walaupun kita tidak bisa berbuat sesuatu. Memiliki perasaan peduliterhadap negeri ini, rasa cinta, rasa sayang, itu semua sudah dihargai olehAllah swt. Adapun orang yang sama sekali tidak perduli terhadap urusan apapundi negeri ini, persoalan ujian, persoalan musibah, persoalan perpecahan,persoalan apa saja, dia tidak perduli. Yang penting saya hidup di negeri ini,saya nikmati segala fasilitas yang ada di negeri ini dan sampai saya mati dinegeri ini, saya tidak mau perduli urusan masalah negeri ini. Kata Rasulullah saw, orang yang seperti ini keluar dari golongan kami. Bukan termasuk golongan Rasulullah saw.




Ruh ta’awun (ruh kerjasama) bersamaan itu merupakan suatu persatuan dan kekuatanyang luar biasa. Bukan hanya seorang muslim sesama muslim akan tetapi juga dianjurkan untuk semua, seperti tetap bersatu dalam segala aktifitas sosial,ekonomi, politik, dalam segala kehidupan kita sehari-hari. Dan coba kita perhatikan dalam rumah tangga, Islam telah mengajarkan, sebagai pemimpin rumah tangga harus bermusyarawah dengan istrinya, dan selalu bermusyawarah kepadaanak, ini artinya menunjukkan akan pentingnya persatuan dan kebersamaan didalam rumah tangga.

Untuk mendengarkan lebih lanjutlangsung klik dari link berikut



Petikan ceramah Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku[05-06-2012] Membangun Tradisi Ta'awun (Kerjasama) - TV One

Tidak ada komentar:

Posting Komentar