.

Jumat, 28 Agustus 2015

TAFSIR FI ZHILALIL-QUR'AN

SINOPSIS:

Tiada yang lebih berharga dan berarti dalam hidup seorang hamba selain berinteraksi dengan Al-Qur'anul Karim. Al-Qur'an merupakan petunjuk hidup bagi manusia dalam mengarungi samudera kehidupan. Lalu, apakah ada aktivitas kehidupan manusia yang lebih berharga selain berinteraksi dengan Al-Khaliq yang menurunkannya? Kenikmatan apakah yang dapat menandingi nikmatnya berdialog dan bermunajat dengan Yang Menciptakan kita?

TAFSIR FI ZHILALIL-QUR'AN (Di Bawah Naungan Al-Qur'an) lahir dari perenungan penulisnya yang sangat mendalam dan interaksi yang begitu menyatu dengan Al-Qur'an. Ia merupakan buah dari tarbiyah Rabbani yang dikaruniakan kepada seorang hamba yang telah menjual dirinya dengan syahid di jalan-Nya di atas tiang gantungan. Ia lahir dari seorang mujahid agung yang mengungkapkan pemikiran-pemikirannya dalam gaya bahasa sastra yang tinggi.

Berkat semua itu, jadilah Tafsir Fi Zhilalil-Qur'an: Di Bawah naungan Al-Qur'an sebagai sebuah buku tafsir yang berbeda dari buku-buku tafsir lainnya dengan kandungan hujjah dan jiwa perjuangan yang kuat.

Sesuai dengan judulnya, dalam buku ini kita akan menemukan nuansa Qur'ani yang begitu kental, seakan-akan kita berbicara langsung dengan Yang Menurunkannya, Allah Azza wa Jalla.

Suatu anugerah yang besar jika kita juga dapat merasakan nikmatnya hidup di bawah naungan Al-Qur'an sebagaimana yang telah dirasakan oleh asy-Syahid Sayyid Quthb rahimahullah.



Bisa download di situs berikut:
https://tafsirzilal.wordpress.com/2012/06/05/bahasa-indonesia-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar