Sekolahan kami memang berbeda,
wanita itu sekolah di SD Muhammadiyah Karang tenggah Sedangkan saya sekolah di
SD Karang Tenggah Baru, jarak sekolah kami bisa dibilang jauh karena harus
melewati beberapa desa baru sampai. Yah di desa kecil, desa di wilayah Djogja
bagian selatan inilah kisah ini berawal.
Saya memang tidak paham apa yang
mereka ucapkan, wanita itu selalu menitipkan salam kepada saya melalui temen
temennya yang kebetulan kami sering sholat maghrib di masjid yang sama. Saya
benar tidak tau bahkan tidak paham dengan kosakata yg sering kali temen-temen
perempuanya menitipkan kata:
“Oka kamu dapat salam dari Ade’…,
Gimana? Kembali tidak?”
Itulah kata yg sering disampaikan
temen2nya bahkan kaka tingkat pengajianya.
Tempat ngaji kami memang terpisah
bisa dibilang kami hanya sesekali berpapasan saat berjalan menuju masjid atau
terlihat sekilas saat mau mengambil air wudhu.
Pernah temenya bilang kepada saya
kalau wanita itu suka sama aku. Waktu itu saya sama-sama kelas 3 SD, jujur
untuk anak seusia saya jarang dikenalkan orang tua tentang arti cinta bahkan
hubungan lawan jenis. Saya tidak faham dengan yang mereka ucapkan, yang saya
tau waktu itu hanya sekolah, belajar dan bermain. Dan setiap aku mendapat
tatapan wanita dengan kesan aneh atau setiap mendapat titipan salam saya hanya
diam, diam bukan berarti suka atau tidak suka, diam karena tidak tau apa apa.
Sebenernya tidak bisa disebut
jatuh cinta karena saya juga belum kenal betul dengan rasa itu, dibilang saya
jatuh cinta juga tidak karena saya juga tidak secara kusus memberikan hati dan
perhatian kepada wanita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar