(Terlambat kasih)
Facebook adalah media dimana kita
bisa bertemu dengan temen teman lama, ada juga fitur yang disediakan facebook
sendiri, diantaranya fitur yang saya
temui adalah sarana pertemanan. “Orang yang mungkin anda kenal” begitulah yang
Nampak di bagian kiri atas disertai foto avatar kitab suci Al Quran dengan bertaburan bungga mawar bermotiv pink
dan putih dengan nama yang islami: xxxx Milatul izzah.
Taklama ku add dan taklama pula
di konfirmasi, sama-sama lulusan poltekes tapi wanita itu jurusan farmasi.
Seperti halnya saran pertemanan yang lain maka aku biarkan begitu saja setelah
bertemanan, aku tidak lantas mengajak chating atau mengirim pesan lewat inbox,
rasanya tidak akhsan bila harus chat sama akhwat apalagi baru kenal, ngga mau
ah disebut ikhwan alay maka kulewati begitu saja.
Hari berganti hari dan waktu
berjalan tiba tiba ku lihat kata di status fb nya. kata-kata yang menyemangati
dan kata-kata yang memang aku butuhkan waktu itu, penuh motivasi dan sedikit
memberi solusi atas rasa gundah. Saya yakkin dia akhwat tarbiyah anggapan saya
dia aktivis dakwah kampus yang bisa memberi warna disekitar dan memberi manfaat
dimata adik-adik tingkatnya. Taklama setelah itu aku lihat berandanya, tiga
setatus teratasnya aku baca dan lumayan mengurangi kegelisahanku dalam dunia
dakwah sewaktu itu, tidak lama setelah itu aku mematikan facebook dan aku
melupakanya begitu saja, kata-katanya bagus tapi ya itu hanya kesan saja, lalu
kulewati begitu saja.
Bulan berganti bulan saya pun
jarang-jarang membuka jejaring social dan aku mulai mebaca beberapa status yang
ada, kurang lebih 15 menit mengamati beberapa kegalauan dan kenarsisan
temen-temen lamaku dan saya pun harus mengakhiri dengan log out. Namun sebelum
meninggalkan fb giliran setatus terakhir ada nama akhwat yang aku maksud dan
aku log in kembali, ternyata nama akunya ditandai foto oleh temen akhwatnya,
yah foto saat bersama-sama melakukan pengajian pekanan, disitu saya mengenal
mukanya yang membuat kagum lalu aku doakan dalam hati temen-temen farmasi agar
tetap istiQomah dalam menjalankan dakwah, dan taklama setelah itu lalu
kubiarkan begitu saja.
Seminggu setelah itu di waktu
yang agak kosong saya online dan mengajak chating dengan wanita yang dimaksud
yang kebetulan juga ada titik kuning sebelum namanya yang menunjukan sedang on
line. saya menanyakan kabar ikhwan generasi saya dulu, maklum ada sebagian
ikhwah yang tidak mempunyai akun facebook dan temen laki saya yang difarmasi
hampir semua tidak mempunyai akun. Saya menanyakan kabar mereka dan juga
memperkenalkan kalau saya temenya ini dan itu dan dia mengenalnya, saya chating
tidak lama dan setelah itu aku tinggalkan dan log out.
Setelah sholat ba’diah maghrib
tiba-tiba aku menginggat temen-temen ikhwan yang ada di farmasi, kampus kami
memang berjauhan, kampus saya deket Kounsil Kedokteran di Blok M, Kebayoran
baru sedangkan jurusan Farmasi di Badan pom pasar minggu, dua jurusan ini tidak
pernah bertemu terkecuali ada kajian Fosti bersama, terkadang terbesit dalam
fikiranku bagaimana agar hubungan silaturahmi ini tetap terjalin, maka beberapa
hari kemudian di inbox aku tanyakan ke akhwat tersebut:
“Ukhti Afwan anti sudah punya
calon suami belum?”,
Begitu pesan yang aku kirim di
inbox dan tak lama dia menjawab: afwan akhi pertanyaanya to the point bangget J.
Saya ngga tau ini akhsan atau
tidak sebagai permulaan namun saya begitu terposa dengan semanggat dakwah dan
nilai-nilai tarbiyah yang sedikit tertanam dalam perilaku keseharian, maka
untuk menindak lanjuti aku tinggalkan nomer hp dan akupun meminta dia kirim
juga nomer pribadinya andai kata memungkinkan.
Saat jatuh cinta semuanya serasa
indah maka aku pastikan mengenali dia dalam hal kelemahan dan kekurangan agar
nantinya saya siap menerimanya. Ingin rasanya saya mengenal dia dari temen-temen
disekitarnya, teringgat dulu pernah satu waktu bertemu dengan teman generasi
dia saat medikal chek up pada seleksi tenaga kesehatan di RS Premier Bintaro. Segera
aku cari nama-nama di phone book dan Alhamdulillah masih menyimpanya kemudian
tak ambil fikir aku hubungi dan aku utarakan tentang hal ikhwal ini.
Tiga minggu setelahnnya aku
mendapat kabar kalau dia akhwat yang baik dan solehah bahkan selama di kuliah
dulu dia rajin meramaikan kegiatan keagamaan, semakin mantap aku rasanya namun
ada tapinya dia bilang, lalu dia memberi fakta kalau belum lama dia ada yang
deket dengan temen rohisnya sewaktu di SMA namun tidak ada salahnya kak okta
maju terus, begitulah pintanya diakhir percakapan.
Tidak lama setelah itu aku
menghubungi dia lewat telefon tanpa perantara dan tanpa wali, sama persis
pertanyaanya namun ini dengan penuh kemantapan yang intinya:
Ukhti sudah punya calon
pendamping belum?
Pendamping yang nantinya akan
menjadi imam…
Imam dalam mengarunggi mahligai
rumah tangga…
teman perjuangan dalam
mengarunggi samudra dakwah kehidupan…
Dan sang akhwat itu berujar:
Afwan, akhi Okta..
Ana mengerti niat antum, Sayang
Ana sudah punya calon….
insaAlloh 2.5 bulan lagi akan
walimah,
mohon do’a dan restunya…
kalau berkenan datanglah
keresepsi pernikahanku.
Dan sekali lagi afwan saya berdoa
semoga ka okta juga menyusul dengan pasangan yang kelak bukan saja menjadi
pasangan dunia namun juga pasangan dunia akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar